konstuktivisme adalah aktivitas yang aktif, di mana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dimilikinya.
Metagonitif adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengontrol proses berpikir mereka sendiri dikenal sebagai metakognitif. Secara sederhana, definisi metakognisi adalah " tentang berpikir".Metakognitif dalam psikologi pendidikan merujuk pada kemampuan individu untukmemahami, mengontrol, dan mengevaluasi proses berpikir dan pembelajaran mereka sendiri.Istilah ini berasal dari kata "meta" yang berarti "di luar" atau "tentang," dan "kognitif" yangberkaitan dengan proses berpikir. Dengan demikian, metakognitif mencakup kesadaranseseorang tentang bagaimana mereka belajar, strategi yang mereka gunakan, sertakemampuan untuk memantau dan menilai efektivitas dari strategi tersebut.
 Hal ini pentingdalam konteks pendidikan karena dapat membantu siswa untuk menjadi pembelajar yanglebih mandiri dan efektif, serta meningkatkan hasil belajar mereka.Secara keseluruhan, pengembangan keterampilan metakognitif di kalangan siswasangat penting dalam membentuk individu yang tidak hanya mampu menyerap informasitetapi juga mampu berpikir secara kritis dan mandiri. Melalui pemahaman yang lebih baiktentang proses belajar mereka sendiri, siswa dapat meningkatkan efektivitas belajar danmencapai tujuan akademik dengan lebih baik. Oleh karena itu, integrasi metakognitif dalamkurikulum pendidikan sangat dianjurkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantanganmasa depan dengan keterampilan berpikir yang lebih baik dan kemampuan untuk belajarsecara mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H