keragaman, terutama dalam berbahasa. Anggota masyarakatnya cenderung menguasai dua bahasa (bilingual) atau lebih dari dua bahasa (multilingual) untuk berkomunikasi guna melakukan sosialisasi.Â
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyakSebagian Masyarakat di Indonesia, mampu berbicara bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu mereka dan mampu berbicara bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahkan pada zaman sekarang ini sudah semakin banyak masyarakat yang mampu menggunakan bahasa asing.Â
Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang bilingual (kemampuan berbicara dua bahasa) bahkan multilingual (kemampuan berbicara dengan banyak bahasa). Keragaman bahasa terjadi di dalam suatu kelompok biasanya karena faktor pembicara yang memiliki tujuan tertentu, faktor lawan bicara yang ingin mengimbangi bahasa pembicara, faktor kehadiran orang ketiga, faktor perubahan situasi dan faktor perubahan situasi pembicaraan.
Penggunaan bahasa yang melebihi dari satu bahasa akan memunculkan sebuah peristiwa alih kode dan campur kode. Alih kode merupakan peristiwa pengalihan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain di dalam satu kelompok (Sridhar di McKay 1997:56).Â
Alih kode terjadi tergantung dengan situasi yang sedang dihadapi. Campur kode adalah mencampurkan suatu bahasa dengan bahasa yang lain hanya dalam satu konteks ujaran. Alih kode dan campur kode bisa terjadi dalam situasi formal maupun nonformal.Â
Selama dalam suatu kelompok yang pastinya akan selalu membutuhkan bahasa untuk berinteraksi, alih kode dan campur kode memungkinkan dapat terjadi. Alih kode dan campur kode bisa terjadi dalam bentuk tulisan seperti novel dan cerpen, bisa juga berbentuk lisan seperti dalam percakapan sehari-hari, film ataupun sinetron.
Film merupakan salah satu karya seni yang banyak diminati oleh masyrakat di berbagai kalangan yang memunculkan audio-visual. Selain untuk hiburan, film dapat memberikan banyak pelajaran bahkan secara tidak langsung film dapat memperkenalkan budaya dan bahasa yang ada di Indonesia termasuk bahasa daerah ke mancanegara.Â
Di dalam sebuah film seringkali ditemukan peristiwa bilingualisme dan multilingualisme dalam dialog antartokoh nya. Salah satunya adalah film Kulari Ke Pantai yang disutradarai oleh Riri Riza. Film ini dirilis pada tanggal 28 Juni 2018. Film ini memiliki daya tarik karena di dalamnya terdapat keragaman bahasa, yaitu bahasa Rote sebagai bahasa daerah, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahsa Inggris sebagai bahasa internasional. Lebih uniknya lagi, tokoh utama dalam film ini adalah anak-anak. Jadi, film ini sangat cocok untuk ditonton oleh anak-anak sampai orang dewasa yang ingin mempelajari bahasa asing dengan cara yang menyenangkan.
Film tersebut menceritakan sebuah keluarga yang tinggal di Pulau Rote Ndau, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun, keluarga besar mereka berada di Jakarta. Sam yang berusia 10 tahun beserta ibunya berencana melakukan perjalanandari Jakarta hingga kota terakhir Banyuwangi.Â
Mereka ke Banyuwangi karena Sam ingin ke G-Land untuk menemui idola nya Kailani Johnson yang merupakan peselancar hebat. Uniknya, dalam film ini kebanyakan setiap kali mereka berinteraksi, akan selalu terdapat peristiwa keragaman bahasa. Secara keseluruhan, di dalam film ini terdapat 3 bahasa, yaitu bahasa Rote, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keragaman bahasa dalam film ini digunakan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Tidak dapat dipungkiri, dalam keragaman bahasa seringkali menimbulkan peristiwa peralihan dan pencampuran bahasa seperti kalimat-kalimat ini.
"Besok lusa. Be bale rumah de!"