Di sisi lain, masalah food loss and waste menjadi perhatian utama karena dapat mengakibatkan kerugian besar dari segi ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 41,05% dari total sampah di Indonesia pada 2023 berasal dari makanan, sehingga pengelolaan sampah pangan yang efektif dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan sistem pangan. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah pangan serta mendorong praktik daur ulang di seluruh rantai pasokan pangan.
Lebih jauh lagi, inklusi dan keterlibatan semua pihak sangat penting dalam transformasi sistem pangan ini, di mana petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil perlu didukung melalui akses terhadap teknologi modern dan pasar. Penguatan kelembagaan bagi petani, seperti pembentukan korporasi petani, diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar nasional maupun internasional, sementara kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal dalam mendukung pertanian lokal akan memperkuat sistem pangan yang tangguh dan inklusif.
Infrastruktur yang memadai, seperti irigasi dan jalan akses ke pasar, juga sangat dibutuhkan untuk mendukung rantai pasokan pangan yang efisien. Pemerintah perlu mengembangkan platform satu data pangan nasional untuk memonitor ketersediaan dan distribusi pangan secara real-time, yang memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat dalam menangani masalah kerawanan pangan.
Dengan demikian, transformasi menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia bukanlah hal yang mudah, namun langkah-langkah strategis yang diuraikan di atas dapat menjadi fondasi yang kuat. Melalui pendekatan berkelanjutan, peningkatan produksi pangan lokal, dan pengelolaan yang inklusif, Indonesia dapat menciptakan sistem pangan yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai tantangan masa depan.
Ketahanan pangan yang berkelanjutan merupakan pilar penting bagi masa depan Indonesia yang makmur dan berdaulat. Melalui upaya kolaboratif, inovasi dalam teknologi pertanian, pengembangan pangan lokal, dan pendekatan berbasis ekoregion, Indonesia dapat menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan adaptif terhadap berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi. Penting bagi semua pemangku kepentingan untuk berperan aktif, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, demi memastikan ketersediaan pangan yang aman, beragam, dan terjangkau bagi seluruh rakyat. Dengan fondasi ini, Indonesia tidak hanya akan mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai negara yang berdaulat secara pangan di kancah global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H