Mohon tunggu...
JIHAN ASSYIFA MONTESSORY
JIHAN ASSYIFA MONTESSORY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Saya suka sekali dengan aktivitas outdoor seperti mendaki gunung. Di alam bebas kita bisa mengenali sifat asli diri kita. Dan banyak hal yang bisa di gapai saat kita menjadi bebas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar English melalui Metode Montessori

19 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 19 Juli 2024   08:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

Jihan Assyifa Montessory dan Iyan Sofyan

(Mahasiswi PBI dan Dosen PG PAUD FKIP Universitas Ahmad Dahlan)

Bebaskan potensi anak, dan Anda akan mengubahnya menjadi dunia.

-DR. MARIA MONTESSORI.

Secara umum, anak dapat dikatakan telah belajar apabila telah mengalami perubahaan secara permanen kepribadianya. Oleh karena suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan suatu ilmu yang dilakukannya secara sengaja Ernest R. Hilgard (1984). Biasanya proses ini ditunjukan dengan peningkatan kualitas serta kuantitas tingkah laku seperti adanya peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, pemahaman, daya pikir, serta kemampuan yang lain lain. Maka dari itu, proses pengolahannya dilakukan secara bertahap.

Untuk mengenalkan bahasa asing pada anak tentu saja harus dilakukan sesuai dengan tahapan usianya. Biasanya bahasa asing yang sering dikenalkan pada anak baik dari berbagai tingkatan yakni Bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang digunakan pada era globalisasi saat ini. Menguasai lebih dari satu bahasa disebut dengan dengan istilah kemampuan bilingual atau juga bisa disebut multilingual. Menurut penuturan para ahli, anak yang berbicara dengan lebih dari satu bahasa sering dianggap sebagai entry card pada ekonomi global.

Nah kapan sih waktu yang tepat untuk mengajarkan anak bahasa kedua? Untuk itu orang tua harus paham dan mengenali bagaimana anak mengembangkan keterampilan dalam bahasa ibu mereka terlebih dahulu. Ketika anak sudah menguasai penggunaan bahasa pertamanya, ketika itulah ia dapat memperoleh bahasa keduanya. Jika digambarkan, usianya sekitar 3 tahun atau lebih. Meskipun mempelajari bahasa asing sedini mungkin adalah saat yang efektif, namun perlu memperhatikan tahapan kembang si anak.

Kenapa tiga tahun? Karena sebagian besar anak pada usia 3 tahun sudah sempurna dan mahir dalam menggunakan bahasa ibunya, baik reseptif maupun ekspresif. Penggunaan bahasa terlebih pada penggunaan bahasa Inggris adalah fenomena yang banyak ditemui. Beberapa ahli menyebutkan bahwa hampir 2/3 populasi dunia diperkirakan berbicara dua bahasa ataupun lebih. Untuk itu tentunya para orang tua atau guru pasti mencari metode yang cocok dan efektif untuk diajarkan pada anak.

Pemilihan metode Montessori yang merupakan metode pendidikan anak usia dini yang telah berkembang pesat selama lebih dari satu abad dan penelitian kontemporer telah mengkonfirmasi keefektifannya. Oleh karena itu, pemilihan metode ini sangat pas bagi anak usia dini untuk belajar bahasa Inggris. Metode ini pengembangannya berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh setiap anak untuk dipadukan dalam pikirannya dengan media khusus. Tentunya media ini memiliki banyak manfaat khususnya bagi tumbuh kembang kognitif anak. Seperti meningkatkan kemandirian, meningkatkan motorik, dan meningkatkan kreativitas.

Metode Montessori menawarkan langkah-langkah praktik yang menyenangkan kepada anak-anak dengan bantuan media serta metode yang disediakan. Seperti gambar, mainan model, pena dan penggunaan contoh kata dan frasa yang diketahui anak. Sehingga frasa dan kata yang diperkenalkan kepada anak tersebut digunakan agar terciptanya repetition. Hal ini bisa dilakukan oleh para orang tua di dirumah. Kegiatan ini dapat membentuk bonding yang kuat antara orang tua dan anak. Berikut adalah beberapa implementasi dari metode ini untuk belajar bahasa inggris, seperti;

Pertama, untuk melatih daya ingat anak para orang tua dapat menggunakan bantuan media kartu Montessori untuk mengenalkan kosakata dasar. Saat belajar bahasa Inggris, anak sering kali mengalami kesulitan untuk mengartikan kalimat atau kata karena sangat minimnya kosakata yang dipahami. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan media kartu yang diberikan. Konten dapat berupa gambar dan kata-kata dasar bahasa Inggris. Seperti hewan, buah-buahan, dan warna. Biarkan anak-anak memilih dan mencocokkan kartu yang telah disediakan, kemudian ajak mereka mengucapkan kata-katanya.

Kedua, melakukan permainan sensorik menggunakan benda-benda nyata yang telah diberi label dalam bahasa Inggris. Anak-anak secara alami suka untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Ajak anak untuk menyentuh, mencium, dan merasakan benda-benda tersebut sambil mengucapkan nama-namanya dalam bahasa Inggris. Permainan ini dapat menstimulasi/merangsang anak untuk memiliki kemampuan alat indranya secara baik. Jean Piaget, seorang ahli psikologi anak percaya bahwa anak butuh untuk distimulasi untuk perkembangan kognitifnya. Melalui sensory play, anak mendapat bermacam informasi baru yang akan disimpan di dalam otaknya untuk digunakan kemudian hari.

Ketiga, membangun kalimat sederhana dengan memainkan peran sederhana menggunakan bahasa Inggris. Contohnya bermain dokter-pasien, berbelanja di toko, atau memesan makanan. Kegiatan ini guna untuk mempraktekan kosakata bahasa Inggris yang telah mereka dapatkan. Tak hanya itu, dengan praktek ini membantu anak untuk mengaktifkan berbagai unsur bahasa yang tersimpan di otak mereka (Sumber: kompasiana, 2023)

Keempat, menggunakan buku cerita bergambar. Dengan membacakan buku cerita bergambar dalam bahasa Inggris pada anak pembelajaran akan berlangsung menyenangkan dan membuat mereka lebih tertarik. Ajak mereka untuk menunjuk gambar dan menyebutkan nama-namanya dalam bahasa Inggris agar komunikasi bisa terjalin secara dua arah. Kegiatan ini bukan hanya memberikan asupan informasi pada anak. Lebih dari itu, anak diharapkan mampu untuk menceritakan ulang secara runtut tentang buku yang mereka baca.

Kelima, untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan berbicara anak orangtua dapat memutarkan rekaman audio atau video berbahasa Inggris. Tentunya yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan anak-anak. Ajak mereka untuk mendengarkan dan meniru apa yang mereka dengar. Cara ini dianggap lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan melakukan percakapan, pemikiran dan cerita menggunakan bahasa Inggris.penggunaan media ini memberikan daya tarik tersendiri dengan menyuguhkan gambar hidup dan suara sebagai daya tarik nya. Namun perlu diingat, para orang tua harus membatasi screen time anak sesuai dengan panduan yang tepat.

Keenam, bermain permainan tebak-tebakan dalam bahasa Inggris bersama anak. Ini merupakan langkah tindak lanjut untuk mengasah dan menyempurnakan kemampuan mengingat mereka terhadap hal yang telah diajarkan. Lebih dari itu, bermain game tebak-tebakan dapat mendukung anak untuk memecahkan masalah, logika, dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini dapat membantu konsentrasi, fokus, dan ketangkasan otak pada anak (Sumber: Merdeka.com, 2022).

Kemudian yang terakhir, dengan menulis huruf dan kata bahasa Inggris. Ajarkan anak-anak untuk menulis huruf dan kata-kata bahasa Inggris dengan menggunakan papan tulis, spidol, atau pensil warna. Penggunaan papan tulis dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif si anak. Nantinya, anak akan mau menulis dan mencoba aktivitas yang lebih kompleks, karena dapat menghilangkan kecemasan saat membuat kesalahan karena mereka dapat menghapusnya dan memulai lagi (Sumber: SEN Resources Blog, 2018).

Itulah beberapa implementasi yang bisa dilakukan oleh para orang tua di rumah. Penting untuk diingat bahwa, pembelajaran bahasa Inggris dengan metode Montessori harus berpusat pada anak. Biarkan anak-anak belajar dengan cara mereka sendiri dan sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Gunakan bahan-bahan yang menarik untuk membantu anak-anak belajar bahasa Inggris dengan lebih mudah dan menyenangkan. Berikan banyak pujian, dorongan, serta kebebasan kepada anak-anak untuk memotivasi mereka terus belajar. Kebebasan akan menunjang anak dapat berkembang sesuai tempo dan pembawaannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun