Selama berada di depo, KRL ini melalui tiga tahapan perawatan, di antaranya: Daily Check, Monthly Check, dan Overhaul. Berikut penjelasannya:
- Daily check meliputi perawatan KRL yang sifatnya harian, perawatannya pun bersifat ringan.
- Monthly check meliputi perawatan KRL yang sifatnya berkala, seperti per 1 Â bulan, per 3 bulan, per 6 bulan, dan per 12 bulan. Perawatan berkala ini juga termasuk perawatan yang bersifat ringan atau sedang.
- Overhaul meliputi perawatan yang sifatnya berat dan membutuhkan waktu yang lama. Perawatan ini dilakukan setiap 2 tahun 4 tahun sekali. Waktu yang dibutuhkan untuk perawatan overhaul sekitar 1 bulan.
Selain tempat perawatan KRL, depo ini juga sudah terhubung dengan pembuangan limbah KRL yang berasal dari pelumas kompresor dan gearbox.
Sebagai pengguna KRL sehari-hari, saya begitu takjub dengan depo ini dan jadi tahu bagaimana KRL ini dirawat.
- Heritage Depok
Setelah jalan-jalan mengitari Depo KRL Depok, perjalanan kami dilanjutkan dengan menyusuri tempat bersejarah di Depok.
Siapa yang baru tahu jika dulu Depok punya presiden lho! Saya juga baru tahu, hehe. Kami bertemu dengan sejarawan Depok yang bernama Boy Loen, beliau merupakan keturunan Belanda Depok.
Perjalanan Heritage Depok dimulai dengan mengunjungi Cafe Cornelis, Rumah Sejarah Presiden Depok, RS Harapan Depok, Gereja Immanuel, dan SMP Kasih. Beriku tulasannya:
- Cornelis Koffie
Ketima memasuki cafe ini tampa terlihat jika cafe ini merupakan bangunan pada zaman Belanda yang berdiri sekitar tahun 1930.Dahulu cafe ini tempat tinggal seorang keturunan Belanda Depok yang bernama R.Moh Singer. Â
Sebagian bangunan di cafe ini nampak Instagramable namun masih tersisa bangunan aslinya pada zaman Belanda.
- Rumah Cornelis Chastelin
Dari Cornelis Koffie, perjalanan kami dilanjutkan dengan mampir sebentar ke rumah sejarah yang dahulu merupakan rumah Cornelis Chastelin.