Mohon tunggu...
Jihan faradilla
Jihan faradilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa aktif semester 1 fakultas ekonomi dan bisnis prodi ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Budaya Konsumtif Digital : Saat Keinginan Mengalahkan Kebutuhan

29 Desember 2024   23:16 Diperbarui: 29 Desember 2024   23:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perkembangan digital saat ini membuat masyarakat menjadi konsumtif bahkan perilaku konsumtif ini bisa mengalahkan kebutuhan untuk keinginan sesaat, dengan adanya marketplace online, pembayaran yang mudah dengan dompet digital, dan sistem pengiriman barang yang dipermudah, membuat masyarakat bisa membeli barang apapun dengan sangat cepat dan mudah hanya dari rumah saja, namun hal tersebut terkadang membuat masyarakat terlalu mudah tergiur dengan barang-barang murah dan diskon yang sebenarnya tidak dibutuhkan sering terjadi terutama pada kalangan gen Z. Keinginan mereka akan barang tertentu seringkali mengalahkan kebutuhan dan membuat mereka lebih boros, karena itu penting untuk kita memahami dampak dari budaya konsumtif terhadap kehidupan sosial dan finansial untuk mencegah penggunaan uang yang berlebihan dan tidak penting. Karena itu artikel ini dibuat untuk menggambarkan bagaimana budaya konsumtif digital terjadi serta memberikan wawasan dan saran untuk mengatasi perilaku konsumtif tersebut terutama dikalangan gen Z dan millenial yang sering tergiur oleh barang-barang diskon dan murah.

Lalu apa itu perilaku konsumtif?

Dapat didefinisikan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya untuk barang-barang tidak oenting tanpa pertimbangan yang matang sedangkan menurut setaiji dalam konsumerisme (1995) "perilaku konsumtif adalah perilaku membabi buta dalam membeli suatu barang" (Sovi Soviati, 2021). Di era digital, konsumsi didorong oleh kemudahan akses teknologi seperti e-commerce dan media sosial lainnya seperti instagram, Tiktok, twitter, dan lain sebagainya yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini.

Ada beberapa ciri-ciri dari perilaku konsumtif ini seperti yang dikutip dari artikel sun life (2024) bahwa perilaku konsumtif itu memiliki ciri-ciri :

*Impulsif dalam membeli suatu barang tanpa memikirkan finansial

*Penggunaan kartu kredit berlebihan dan kemudahan dalam pembayaran

*Barang tak berguna menumpuk dan pada akhirnya tidak terpakai

*Tekanan sosial dan rasa harus selalu mengikuti tren terkini

*Tidak memiliki rencana keuangan atau skala prioritas dan tidak membuat anggaran keuangan yang pasti.

Budaya konsumtif tersebut tentunya didorong oleh faktor-faktor tertentu yang mendasari perilaku ini seperti yang dikatakan oleh Fardhani dan Izzati (2013, p.2) dikatakan bahwa munculnya perilaku ini dapat disebabkan oleh 2 unsur yaitu variabel luar dan variabel dalam, variabel luar yang mendominasi dalam perilaku konsumtif ada banyak contonya budaya, kelas sosial, klub pertemuan dan keluarga. Sedangkan komponen dalam yang mungkin mempengaruhi perilaku ini yaitu terinspirasi, motivasi, proses belajar, karakter individu, ide, gaya hidup individu, dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi Budaya konsumtif bisa dipengaruh dari faktor eksternal dan internal. Dan umumnya budaya konsumtif ini di dominasi oleh kalangan Gen Z. Data berdasarkan kominfo jatim mengatakan bahwa Generasi Z di Indonesia dapat menggunakan atau menghabiskan pendapatannya hingga 50% untuk memenuhi 4S yaitu sugar ( makanan dan minuman), skin (perawatan tubuh dan kecantikan), sun (liburan dan matahari), screen (konsumsi layar digital (kominfo.jatimprov.go.id. 2019). Generasi Z sendiri adalah individu yang lahir pada rentang waktu 1995 sampai 2010, adalah generasi yang baru mendapatkan gaji pertamanya sehingga semakin mendorong perilaku konsumtif ini untuk memenuhi gengsi dan gaya hidupnya.

Dari budaya konsumtif ini akan menghasilkan dampak negatif yang tentunya harus dihindari seperti dikutip dari djkn.kemenkeu.go.id (2021) bahwa budaya konsumtif dapat menyebabkan banyak kerugian :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun