Peter Parker adalah remaja lemah yang  sering diganggu oleh teman-temannya. Tapi Peter juga punya teman, Gwen Stacy dan Harry Osborn. Peter  sendiri telah tinggal bersama bibinya, Bibi May, sejak kematian pamannya, dan bekerja sebagai fotografer lepas untuk sebuah surat kabar bernama Daily Bugle.
Peter menjadi Spider-Man selama tur studi di salah satu lab. Peter digigit oleh  laba-laba yang diiradiasi. Laba-laba itu sendiri menjauh dan  menggigit Peter. Tanpa disadari, racun laba-laba memberi Peter kekuatan tak terduga.
Menyaksikan kematian pamannya, Peter memutuskan untuk menggunakan kekuatan barunya sebagai Spider-Man untuk melindungi kota dari kejahatan. Jika Anda membaca sinopsis Spider-Ma, Anda akan melihat banyak film Indonesia berbiaya tinggi.
Saat Peter memerangi kejahatan, seorang miliarder bernama Norman Osborn menyuntiknya dengan serum. Serum tersebut dapat mengubah Norman menjadi  Green Goblin yang berbahaya.
The Green Goblin melihat kehadiran Spider-Man sebagai ancaman. Sebagai Spider-Man, Peter harus menghentikan  Green Goblin. Jika tidak, Green Goblin akan membunuhmu. Goblin Hijau menggunakan Bibi May dan Mary Jane untuk mengancam Peter.
Kemudian, paradigma dari film "Spider-man" merupakan paradigma fenomenalogi. Yang berarti Paradigma ini memandang manusia sebagai  fenomena. Penelitian ini mengkaji pengalaman manusia untuk mengidentifikasi persepsi, pikiran, keinginan dan keyakinan. Orang secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka dengan memberi makna pada apa yang mereka alami. Mencoba menjelaskan makna dan pengalaman hidup  orang yang berbeda tentang suatu konsep atau fenomena. Paradigma ini dapat menjelaskan fenomena perilaku manusia yang dialami dalam kesadaran (Astuti, 2022).
Perbedaan Antara Kedua Film
Pada film "Who Am I?" Tahun 1998 dan "Spider-man" Tahun 2002 memiliki perbedaan pada segi sinemetografi. Perbedaan yang sangat jelas terlihat adalah visual, kualitas gambar, serta peran yang dilakukan. Peran yang dilakukan pada film "Who Am I?" merupakan peran asli tanpa penggunaan teknologi yang canggih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H