Assalamu'alaikum Wr.Wb
Nama: Jihan Amir Rimadhan
Kelas : 06sakm004
Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
Dosen Pengampu : Dosen Donny Indradi ,SE., S.H., M,M., M.Kn., CA
Sistem pemetaan Pengetatan sistem pengendalian manajemen merujuk pada upaya untuk memperkuat atau meningkatkan efektivitas sistem pengendalian yang ada dalam sebuah organisasi.
 Sistem pengendalian manajemen dirancang untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengetatan sistem pengendalian manajemen melibatkan langkah-langkah untuk meningkatkan keandalan, keakuratan,
dan efisiensi dari berbagai elemen dalam sistem
tersebut.
Berikut adalah beberapa aspek penting yang
terkait dengan pengetatan sistem pengendalian
manajemen:
a. Evaluasi Risiko:Â
Pengetatan sistem pengendalian
manajemen melibatkan evaluasi risiko secara
menyeluruh. Ini mencakup identifikasi potensi risiko.Yang dapat menghambat pencapaian tujuan
organisasi, serta penilaian dampak dan
kemungkinan terjadinya risiko tersebut.
b. Peningkatan Pengawasan: Langkah-langkah
tambahan dapat diimplementasikan untuk
meningkatkan pengawasan dan pemantauan
aktivitas organisasi. Ini dapat mencakup penerapan teknologi informasi yang lebih canggih, peran pengawasan yang lebih aktif, dan pelaporan yang
lebih terperinci.
c. Peningkatan Akuntabilitas:Â
Pengetatan sistem pengendalian manajemen juga berfokus pada peningkatan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi. Ini melibatkan klarifikasi tanggung jawab, pembagian peran yang jelas, dan perumusan standar kinerja yang dapat diukur.
d. Perbaikan Proses Bisnis:
 Proses bisnis yang lebih baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi. Pengetatan sistem
pengendalian  manajemen mencakup evaluasi dan
perbaikan proses-proses bisnis yang ada untuk
memastikan bahwa mereka mendukung
pencapaian tujuan organisasi.
e. Peningkatan Pelaporan:Â
Sistem pelaporan yang lebih baik dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan kepada manajemen. Ini dapat
mencakup penggunaan teknologi informasi untuk
menghasilkan laporan secara otomatis, serta peningkatan kualitas dan kedalaman informasi yang disajikan dalam laporan.
f. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:
Pengetatan sistem pengendalian manajemen
melibatkan investasi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan. Karyawan yang terampil dan terlatih dengan baik dapat lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, yang pada gilirannya mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Perlu diingat bahwa konsep pengetatan sistem
pengendalian manajemen dapat bervariasi tergantung
pada fokus dan pendekatan masing-masing ahli.
Seringkali, ini melibatkan peningkatan dalam beberapa aspek, seperti pengukuran kinerja, pemantauan,
perbaikan proses, dan pengelolaan risiko, untuk
mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Gambaran dan Pelaksanaan Pengetatan Sistem
Pengendalian Manajemen
Pengetatan sistem pengendalian manajemen
melibatkan serangkaian langkah atau tindakan untuk
memperkuat dan meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian yang sudah ada dalam sebuah
organisasi. Berikut adalah gambaran umum dari apa
yang mungkin terlibat dalam pengetatan sistem
pengendalian manajemen:
a. Evaluasi Risiko:
* Identifikasi potensi risiko yang mungkin
memengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
* Penilaian dampak dan kemungkinan terjadinya
risiko-risiko tersebut.
* Pengembangan strategi untuk mengelola dan
merespons risiko.
b. Peningkatan Pengawasan:
* Perkuatan mekanisme pengawasan terhadap
aktivitas organisasi.
* Penerapan teknologi informasi untuk memantau
kinerja dan aktivitas dengan lebih efektif.
* Pembentukan tim atau fungsi pengawasan yang
lebih proaktif
c. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab:
* Pemahaman yang lebih jelas tentang tanggung
jawab individu dan tim dalam organisasi.
* Pemberian akuntabilitas yang lebih kuat untuk
mencapai target dan hasil yang diharapkan.
d. Perbaikan Proses Bisnis:
* Evaluasi dan perbaikan terus-menerus terhadap
proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
* Implementasi inovasi dan teknologi untuk
meningkatkan proses operasional.
e. Peningkatan Sistem Pelaporan:
* Peningkatan kualitas dan keakuratan informasi
yang disajikan dalam laporan.
* Penerapan sistem pelaporan yang lebih
terstruktur dan terotomatisasi.
* Memastikan bahwa laporan mencerminkan
kinerja sesuai dengan tujuan organisasi.
f. Penilaian Kinerja dan Pengukuran KPI:
* Penetapan dan pemantauan Key Performance
Indicators (KPI) yang relevan.
* Penilaian kinerja individu, tim, dan organisasi
secara berkala.
* Pembaruan KPI sesuai dengan perubahan
dalam strategi atau lingkungan bisnis.
g. Pengembangan Sumber Daya Manusia:
* Investasi dalam pelatihan dan pengembangan
karyawanÂ
* Peningkatan kapabilitas dan keterampilan
karyawan untuk meningkatkan kinerja.
h. Kepatuhan Terhadap Aturan dan Regulasi:
* Memastikan bahwa organisasi mematuhi semua
aturan dan regulasi yang berlaku.
* Pemantauan dan penerapan perubahan dalam
peraturan bisnis atau hukum yang berlaku.
i. Pembaruan Kebijakan dan Prosedur:
* Pembaruan dan penyempurnaan kebijakan dan
prosedur organisasi.
* Penyelarasan kebijakan dengan tujuan strategis
dan regulasi yang berlaku.
j. Peningkatan Budaya Organisasi:
* Membangun budaya organisasi yang
mendukung kepatuhan, inovasi, dan kinerja
tinggi.
* Penanaman nilai-nilai integritas dan etika dalam seluruh organisasi.Â
Contoh kasus pengetatan sistem pengendalian
manajemen pada suatu perusahaan fiktif bernama
"XYZ" yang bergerak dalam industri manufaktur.
Perusahaan XYZ adalah perusahaan manufaktur yang
mengalami penurunan kinerja dan rentan terhadap
risiko operasional. Manajemen perusahaan
memutuskan untuk melakukan pengetatan sistem
pengendalian manajemen untuk meningkatkan
efisiensi, mengelola risiko, dan mencapai tujuan bisnis
yang ditetapkan. Kasus ini mencakup beberapa
langkah-langkah pengetatan sistem pengendalian
manajemen. Berikut adalah beberapa langkah yang
dilakukan:
a. Evaluasi Risiko:
* Tim manajemen melakukan analisis risiko
menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi
risiko operasional, keuangan, dan lainnya.
* Risiko-risiko yang diidentifikasi termasuk
ketidakpastian dalam pasokan bahan baku,
kerusakan mesin, dan fluktuasi harga bahan
baku.
b. Perbaikan Proses Bisnis:
* Pada hasil analisis, ditemukan bahwa beberapa
proses bisnis mengalami kelebihan biaya dan
kurang efisien.
* Perusahaan mengimplementasikan perubahan
dalam desain proses untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
c. Peningkatan Pengawasan dan Pemantauan:
* Sistem pengawasan yang lebih canggih
diimplementasikan, termasuk penggunaan
teknologi sensor untuk memantau kondisi mesin
secara real-time.
* Pemantauan kinerja operasional secara reguler
ditingkatkan, dan laporan berkala disusun untuk
memberikan informasi yang lebih akurat kepada
manajemen.
d. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab:
* Klarifikasi tanggung jawab individu dalam setiap
departemen.
Perusahaan menyusun kembali struktur
organisasi dan menetapkan tanggung jawab
yang jelas untuk setiap tingkatan.
e. Peningkatan Pelaporan dan Komunikasi:
* Sistem pelaporan diperbarui untuk mencakup
informasi yang lebih terperinci tentang kinerja
operasional, biaya, dan risiko.
* Rapat rutin diadakan untuk menyampaikan
informasi kepada seluruh tim manajemen dan
karyawan.
f. Pemantauan Kinerja dan Pengukuran KPI:
* Menetapkan KPI baru yang lebih relevan
dengan tujuan perusahaan.
* Sistem pengukuran kinerja diimplementasikan
untuk memantau pencapaian KPI secara
berkala.
g. Pengembangan Sumber Daya Manusia:
* Program pelatihan diperkenalkan untuk
meningkatkan keterampilan karyawan dalam
penggunaan teknologi baru dan meningkatkan
efisiensi operasional.
* Evaluasi kinerja karyawan menjadi bagian
terintegrasi dari siklus manajemen kinerja.
h. Pengukuran dan Pemantauan Kepatuhan:
* Tim kepatuhan dibentuk untuk memastikan
bahwa perusahaan mematuhi semua regulasi
terkait industri dan lingkungan.
* Proses audit internal ditingkatkan untuk
memantau tingkat kepatuhan.
Hasil yang diharapkan dengan melakukan
pengetatan sistem pengendalian manajemen,
perusahaan XYZ diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mengelola risiko dengan lebih
baik, dan mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
Pengembangan karyawan, pemantauan kinerja yang
ditingkatkan, dan fokus pada kepatuhan diharapkan
membawa dampak positif pada kinerja keseluruhan
perusahaan. Pemantauan dan evaluasi lanjutan
dilakukan oleh perusahaan perlu terus memantau dan
mengevaluasi efektivitas perubahan yang
diimplementasikan. Jika ditemukan ketidaksesuaian
atau kebutuhan perbaikan lebih lanjut, perusahaan
harus siap untuk melakukan penyesuaian dalam
pengetatan sistem pengendalian manajemen mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H