Mohon tunggu...
Jihan Amir Rimadhan
Jihan Amir Rimadhan Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa di Universitas Pamulang

Saya suka menulis tentang keuangan dll

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pemetaan Pengendalian Manajemen

4 Juni 2024   15:52 Diperbarui: 12 Juni 2024   08:51 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Nama: Jihan Amir Rimadhan

Kelas : 06sakm004

Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu : Dosen Donny Indradi ,SE., S.H., M,M., M.Kn., CA

Sistem pemetaan Pengetatan sistem pengendalian manajemen merujuk pada upaya untuk memperkuat atau meningkatkan efektivitas sistem pengendalian yang ada dalam sebuah organisasi.

 Sistem pengendalian manajemen dirancang untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengetatan sistem pengendalian manajemen melibatkan langkah-langkah untuk meningkatkan keandalan, keakuratan,
dan efisiensi dari berbagai elemen dalam sistem
tersebut.

Berikut adalah beberapa aspek penting yang
terkait dengan pengetatan sistem pengendalian
manajemen:


a. Evaluasi Risiko: 

Pengetatan sistem pengendalian
manajemen melibatkan evaluasi risiko secara
menyeluruh. Ini mencakup identifikasi potensi risiko.Yang dapat menghambat pencapaian tujuan
organisasi, serta penilaian dampak dan
kemungkinan terjadinya risiko tersebut.
b. Peningkatan Pengawasan: Langkah-langkah
tambahan dapat diimplementasikan untuk
meningkatkan pengawasan dan pemantauan
aktivitas organisasi. Ini dapat mencakup penerapan teknologi informasi yang lebih canggih, peran pengawasan yang lebih aktif, dan pelaporan yang
lebih terperinci.


c. Peningkatan Akuntabilitas: 

Pengetatan sistem pengendalian manajemen juga berfokus pada peningkatan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi. Ini melibatkan klarifikasi tanggung jawab, pembagian peran yang jelas, dan perumusan standar kinerja yang dapat diukur.
d. Perbaikan Proses Bisnis:

 Proses bisnis yang lebih baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi. Pengetatan sistem
pengendalian  manajemen mencakup evaluasi dan
perbaikan proses-proses bisnis yang ada untuk
memastikan bahwa mereka mendukung
pencapaian tujuan organisasi.


e. Peningkatan Pelaporan: 

Sistem pelaporan yang lebih baik dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan kepada manajemen. Ini dapat
mencakup penggunaan teknologi informasi untuk
menghasilkan laporan secara otomatis, serta peningkatan kualitas dan kedalaman informasi yang disajikan dalam laporan.


f. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:


Pengetatan sistem pengendalian manajemen
melibatkan investasi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan. Karyawan yang terampil dan terlatih dengan baik dapat lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, yang pada gilirannya mendukung pencapaian tujuan organisasi.

Perlu diingat bahwa konsep pengetatan sistem
pengendalian manajemen dapat bervariasi tergantung
pada fokus dan pendekatan masing-masing ahli.
Seringkali, ini melibatkan peningkatan dalam beberapa aspek, seperti pengukuran kinerja, pemantauan,
perbaikan proses, dan pengelolaan risiko, untuk
mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.

Gambaran dan Pelaksanaan Pengetatan Sistem
Pengendalian Manajemen
Pengetatan sistem pengendalian manajemen
melibatkan serangkaian langkah atau tindakan untuk
memperkuat dan meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian yang sudah ada dalam sebuah
organisasi. Berikut adalah gambaran umum dari apa
yang mungkin terlibat dalam pengetatan sistem
pengendalian manajemen:
a. Evaluasi Risiko:
* Identifikasi potensi risiko yang mungkin
memengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
* Penilaian dampak dan kemungkinan terjadinya
risiko-risiko tersebut.
* Pengembangan strategi untuk mengelola dan
merespons risiko.
b. Peningkatan Pengawasan:
* Perkuatan mekanisme pengawasan terhadap
aktivitas organisasi.
* Penerapan teknologi informasi untuk memantau
kinerja dan aktivitas dengan lebih efektif.
* Pembentukan tim atau fungsi pengawasan yang
lebih proaktif

c. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab:
* Pemahaman yang lebih jelas tentang tanggung
jawab individu dan tim dalam organisasi.
* Pemberian akuntabilitas yang lebih kuat untuk
mencapai target dan hasil yang diharapkan.
d. Perbaikan Proses Bisnis:
* Evaluasi dan perbaikan terus-menerus terhadap
proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
* Implementasi inovasi dan teknologi untuk
meningkatkan proses operasional.
e. Peningkatan Sistem Pelaporan:
* Peningkatan kualitas dan keakuratan informasi
yang disajikan dalam laporan.
* Penerapan sistem pelaporan yang lebih
terstruktur dan terotomatisasi.
* Memastikan bahwa laporan mencerminkan
kinerja sesuai dengan tujuan organisasi.
f. Penilaian Kinerja dan Pengukuran KPI:
* Penetapan dan pemantauan Key Performance
Indicators (KPI) yang relevan.
* Penilaian kinerja individu, tim, dan organisasi
secara berkala.
* Pembaruan KPI sesuai dengan perubahan
dalam strategi atau lingkungan bisnis.
g. Pengembangan Sumber Daya Manusia:
* Investasi dalam pelatihan dan pengembangan
karyawan 

* Peningkatan kapabilitas dan keterampilan
karyawan untuk meningkatkan kinerja.
h. Kepatuhan Terhadap Aturan dan Regulasi:
* Memastikan bahwa organisasi mematuhi semua
aturan dan regulasi yang berlaku.
* Pemantauan dan penerapan perubahan dalam
peraturan bisnis atau hukum yang berlaku.
i. Pembaruan Kebijakan dan Prosedur:
* Pembaruan dan penyempurnaan kebijakan dan
prosedur organisasi.
* Penyelarasan kebijakan dengan tujuan strategis
dan regulasi yang berlaku.
j. Peningkatan Budaya Organisasi:
* Membangun budaya organisasi yang
mendukung kepatuhan, inovasi, dan kinerja
tinggi.
* Penanaman nilai-nilai integritas dan etika dalam seluruh organisasi. 

Contoh kasus pengetatan sistem pengendalian

manajemen pada suatu perusahaan fiktif bernama

"XYZ" yang bergerak dalam industri manufaktur.

Perusahaan XYZ adalah perusahaan manufaktur yang

mengalami penurunan kinerja dan rentan terhadap

risiko operasional. Manajemen perusahaan

memutuskan untuk melakukan pengetatan sistem

pengendalian manajemen untuk meningkatkan

efisiensi, mengelola risiko, dan mencapai tujuan bisnis

yang ditetapkan. Kasus ini mencakup beberapa

langkah-langkah pengetatan sistem pengendalian

manajemen. Berikut adalah beberapa langkah yang

dilakukan:

a. Evaluasi Risiko:

* Tim manajemen melakukan analisis risiko

menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi

risiko operasional, keuangan, dan lainnya.

* Risiko-risiko yang diidentifikasi termasuk

ketidakpastian dalam pasokan bahan baku,

kerusakan mesin, dan fluktuasi harga bahan

baku.

b. Perbaikan Proses Bisnis:

* Pada hasil analisis, ditemukan bahwa beberapa

proses bisnis mengalami kelebihan biaya dan

kurang efisien.

* Perusahaan mengimplementasikan perubahan

dalam desain proses untuk meningkatkan

efisiensi dan mengurangi biaya produksi.

c. Peningkatan Pengawasan dan Pemantauan:

* Sistem pengawasan yang lebih canggih

diimplementasikan, termasuk penggunaan

teknologi sensor untuk memantau kondisi mesin

secara real-time.

* Pemantauan kinerja operasional secara reguler

ditingkatkan, dan laporan berkala disusun untuk

memberikan informasi yang lebih akurat kepada

manajemen.

d. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab:

* Klarifikasi tanggung jawab individu dalam setiap

departemen.

Perusahaan menyusun kembali struktur

organisasi dan menetapkan tanggung jawab

yang jelas untuk setiap tingkatan.

e. Peningkatan Pelaporan dan Komunikasi:

* Sistem pelaporan diperbarui untuk mencakup

informasi yang lebih terperinci tentang kinerja

operasional, biaya, dan risiko.

* Rapat rutin diadakan untuk menyampaikan

informasi kepada seluruh tim manajemen dan

karyawan.

f. Pemantauan Kinerja dan Pengukuran KPI:

* Menetapkan KPI baru yang lebih relevan

dengan tujuan perusahaan.

* Sistem pengukuran kinerja diimplementasikan

untuk memantau pencapaian KPI secara

berkala.

g. Pengembangan Sumber Daya Manusia:

* Program pelatihan diperkenalkan untuk

meningkatkan keterampilan karyawan dalam

penggunaan teknologi baru dan meningkatkan

efisiensi operasional.

* Evaluasi kinerja karyawan menjadi bagian

terintegrasi dari siklus manajemen kinerja.

h. Pengukuran dan Pemantauan Kepatuhan:

* Tim kepatuhan dibentuk untuk memastikan

bahwa perusahaan mematuhi semua regulasi

terkait industri dan lingkungan.

* Proses audit internal ditingkatkan untuk

memantau tingkat kepatuhan.

Hasil yang diharapkan dengan melakukan

pengetatan sistem pengendalian manajemen,

perusahaan XYZ diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi operasional, mengelola risiko dengan lebih

baik, dan mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.

Pengembangan karyawan, pemantauan kinerja yang

ditingkatkan, dan fokus pada kepatuhan diharapkan

membawa dampak positif pada kinerja keseluruhan

perusahaan. Pemantauan dan evaluasi lanjutan

dilakukan oleh perusahaan perlu terus memantau dan

mengevaluasi efektivitas perubahan yang

diimplementasikan. Jika ditemukan ketidaksesuaian

atau kebutuhan perbaikan lebih lanjut, perusahaan

harus siap untuk melakukan penyesuaian dalam

pengetatan sistem pengendalian manajemen mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun