Assalamu'alaikum wr.wb.
Saya Jihan Amir Rimadhan dari semester 3 03Sakm003 Universitas Pamulang.
Tujuan audit secara umum laporan keuangan klien oleh auditor independen ( Akuntan publik) adalah untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat umum.
Auditor mengumpulkan bahan bukti untuk memverifikasi dan selanjutnya membuat kesimpulan bahan bukti keuangan klien telah disajikan wajar. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melasanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangana klien telah bebas dari salah saji yang material baik disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan.
Salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan klien memungkinkan dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.
Meskipun sulit dalam mengukur materialitas, auditor tetap bertangggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangaa klien telah bebas dari salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan .
Dalam " Statement of Auditing Standard (SAS) disebutkan bahwa istilah "kepastian yang layak" menggambarkan tingkat kepastian tingkat yang lebih tinggi, tetapi tidak absolut, klien bebas dari salah saji yang material.
Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yanganlayak, namun tidak absolut, karena:
Sebagian besar audit dilakukan sebagai sampling yang mengandung sebuah resiko atas telah terungkapnya salah saji material.
melibatkan pertimbangan (judetment) auditor, khususnya dalam menentukan jenis, luas,dan waktu pengujian, termasuk evaliasi atas hasil pengujian tersebut.
Penyusunan laporan keuangan melibatkan sejumlah estimasi yang mengandung ketidakpastian.
Sulitnya mendeteksi kecurangan, apalagi disertai dengan adanya kolusi dikalangan manajenn perusahaan.
Statement of Auditing Standard membedakan dua jenis salah saji, yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud). Kedua jenis salah saji tersebut dapat bersifat material ataupum tidak material.
Kekeliruan merupakan salah satu salah saji dalam laporan keuangan yang tidak sengaja seperti kesalahan kalkulasi, sedangkan kecurangan adalah salah saji disengaja.
Kecurangan berupa misaproriasiaset ( assets misappropriation) maupun kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting). Misapropriasi aset sering disebut sebagai kecurangan karyawan, seperti penggelapan uang kas dan persediaan, sedangkan pelaporan keuangan sering disebut kecurangan manajemen, seperti dengan sengaja melaporkan kurang saji atas saldo beban operasi dan lebih saji atas saldo penjualan untuk meningkatkan angka laba yang dilaporkan.
Standar Auditing tidak membedakan antara tanggung jawab auditor untuk menemukan kekeliruan dan kecurangan yang material. Auditor harus memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan klien telah bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan.
Standar juga mengakui bahawa kecurangan sering kali sulit dideteksi karena karyawan atau manajemen yang berbuat curang akan berusaha untuk menyembunyikan kekurangan tersebut. Namun kesulitan dalam mendeteksi kecurangan ini tidak mengubah tanggung jawab auditor untuk merencanakan dan mslelaksanaan audit secara layak. Oleh sebab itu untuk mencapainya, audit harus direncanakan dilaksanakan dengan sikap skeptis
, yaitu sikap keingintahuan atas penilaian kritis atas bukti audit.
Auditor tidak boleh menuduh ,tetapi curiga boleh. Ini berarti, auditor tidak boleh mengasumsikan sebagai bahwa pihak manajemen tidak jujur, tetapi kemungkinan mereka bersikap tidak jujur harus tetap dipertimbangkan. Demikian auditor tidak boleh mengasumsikan sebagai bahwa manajemen tidak ragu lagi kejujurannya.
Kesimpulan dari materi yang dipaparkan Statement of auding Standard membedakan dua jenis salah saji kekeliruan (error) kecurangan (fraud) . Dari kedua ini ada yang material maupun tidak material. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, Auditor dapat memperoleh kepastian layak,tetapi tidak absolut, bahwa salah saji yang material dapat dideteksi.
Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh yang layak bahwa salah saji, apakah yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan, tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi. Kalimat tadi menjelaskan auditor dengan tingkat kepastian yang layak bertanggung jawab untuk mendeteksi salah saji yang material
pada laporan keuangan klien,namaun tidak absolut, atau tidak berarti memberikan jamina penuh (100%) atau kebenaran lapotan keuangan yang telah disusun oleh manajemen klien.
Semoga dapat bermanfaat...untuk para pembaca dan sekiranya para pembaca memberikan kritik maupun saran dikolom komentar.
Saya ucapkan terimakasih ..🤭🙏🏻
Wa'alaikumsalam Wr.Wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H