Mohon tunggu...
Jihan Afra Salsabila
Jihan Afra Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inklusif untuk Semua? Apa Kabar dengan Kurikulum Inklusif LGBTQ?

2 Januari 2024   14:38 Diperbarui: 2 Januari 2024   14:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Firdaus (2010) menyatakan implementasi pendidikan inklusif di Indonesia telah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilakukan semata hanya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dalam pemenuhan kebutuhan anak berkebutuhan khusus dan memastikan seluruh anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.

Berbagai macam jenis sekolah, madrasah sebagai salah satu sekolah berbasis Islam pun menerapkan kurkulum berbasis inklusif. Rohmadi (2012) menerangkan dalam kurikulum berbasis inklusif di madrasah harus selaras dengan nilai-nilai dan ajaran Islam. Islam sendiri mengakui pentingnya inklusivitas dan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan pada perbedaan sebab setiap individu memiliki hak dan nilai setara.

Pada umumnya baik pendidikan inklusif maupun kurikulum berbasis inklusif menekankan pada pendidikan yang diperuntukkan untuk seluruhnya. Tak ada ketercualian pada individu yang mendapatkan pendidikan. Namun, pada puncak kriteria di Indonesia ialah anak berkebutuhan khusus dan tak lepas terhadap nilai-nilai yang dijunjung. Kemudian, kurikulum yang turun diterapkan di madrasah lebih mengerucut lagi, yakni dengan memperhatikan nilai-nilai Islam sebagai dasar dari madrasah tersebut. Maka, penerapan kurikulum inklusif sejatinya akan berbeda-beda di setiap negara. Tak sekadar melihat kriteria puncak, namun juga memperhatikan nilai-nilai yang dianut.

Di Amerika Serikat sendiri merupakan negara liberal atau negara yang bebas. LGBTQ menjadi hal yang dilegalkan. Maka bukan menjadi hal yang salah apabila melihat nilai yang dianut. Kurikulum yang inklusif untuk LGBTQ bukan menjadi kurikulum yang menyimpang sebab di sana LGBTQ tak menjadi hal yang menyimpang bahkan menjadi hal yang diterima dan dilegalkan.

Pendidikan inklusif juga kurikulum berbasis inklusif di Indonesia senantiara merujuk pada pemberian hak pendidikan yang sama kepada seluruh anak, khususnya anak dengan kebutuhan khusus. Namun, perbedaan budaya, nilai, serta norma yang dianut membuat penerapan setiap negara berbeda terhadap inklusivitas ini. Misalnya, di Amerika Serikat terdapat kurikulum yang inklusif bagi LGBTQ. Pentingnya Kurikulum Inklusif LGBTQ dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi peserta didik LGBTQ. Strategi yang disebutkan meliputi kebijakan anti-pelecehan, dukungan guru, serta kurikulum yang inklusif terhadap LGBTQ. Penekanan diberikan pada perlunya pelatihan bagi pendidik untuk membuat pembelajaran lebih inklusif, menangani penindasan, dan menciptakan lingkungan yang mewakili keberagaman budaya, bahasa, dan pengetahuan. Hasil studi menunjukkan bahwa Kurikulum Inklusif LGBTQ memberikan dampak positif bagi peserta didik LGBTQ dan heteroseksual, termasuk peningkatan rasa aman, pengalaman pelecehan yang lebih sedikit, serta penerimaan yang lebih baik dari teman sebaya. Implementasi kurikulum ini juga dijelaskan pada berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi, dengan fokus yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi peserta didik LGBTQ pada setiap tahapan.

Referensi

Fine, L. E. (2017). Safe Is Not Enough: Better Schools for LGBTQ Students. American Journal of Education, 123(3), 517-521.

Firdaus, E. (2010, January). Pendidikan inklusif dan implementasinya di indonesia. In Seminar Nasional Pendidikan.

McHaelen, R., Goldsmith, D. J., & Pomerantz, H. (2020). Opening the doors for all LGBTQ+ students. In Social justice and putting theory into practice in schools and communities (pp. 136-161). IGI Global.

Rahim, A. (2016). Pendidikan inklusif sebagai strategi dalam mewujudkan pendidikan untuk semua. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 3(1).

Rohmadi, S. H. (2012). Kurikulum Berbasis Inklusi di Madrasah. In Conference Proceedings Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun