Saya memeriksa review goodreads untuk melihat reaksi pembaca lain, rupanya komentar disana lebih ganas dari bayangan saya. Saya nggak heran sih, pembaca luar kalau ngekritik kayak gacoan level 5 pedes minta ampun. Still, menurut saya, sih buku ini nggak sejelek yang dipandang orang-orang, ya. Beberapa part memang terkesan dreamy dan fairy tale banget, tapi ini bagian serunya, kan? Saya sih menanggapinya mudah. Namanya novel, yaaaa, memang semestinya punya aspek ini. Dunia fiksi dan dunia real itu beda. Memang ada beberapa novel yang membuat kita kagum karena terasa nyata banget seolah-olah kita terhanyut, tapi bukan berarti novel yang tidak seperti itu sudah pasti jelek kan?Â
Intinya, jika Anda termasuk penikmat cerita genre fantasi yang tidak keberatan dengan cerita yang memiliki unsur spiritual, tidak mustahil bagi Anda untuk bisa menikmati novel ini. Namun jika Anda membenci cerita spiritualitas dan lebih prefer pure fantasy, mungkin kamu bisa mencari bacaan lain yang lebih cocok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H