DATA BUKU
Pengarang: Keigo Higashino
Judul asli: [Namiya Zakka-ten no Kiseki]
Bahasa: Jepang
Diterbitkan: 2012
Penerbit: Kadokawa Shoten
Penghargaan: Chkron Prize
ISBN: ISBN 978-4-04-110136-0
REVIEW
Keajaiban Toko Kelontong Namiya merupakan novel yang sarat akan pelajaran hidup. Novel terbitan 2012 ini merupakan salah satu karya Higashino Keigo yang berbeda dari kebanyakan karyanya yang lain. Ya, penulis kebangsaan Jepang ini sebenarnya memulai debutnya dengan novel After School di tahun 1985 dengan mengusung genre misteri.
Tak hanya itu, dia juga pernah memenangkan Japan Mystery Writers Association Award di tahun 1999 yang semakin membuktikan kemahirannya mengeksplor genre misteri. Berkebalikan dengan keahliannya, kali ini Higashino Keigo menulis novel heartwarming yang tak kalah berkesan bertema kehidupan. Jangan salah, novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya mungkin tidak bergenre misteri dan tidak menegangkan, tapi novel ini punya banyak poin plus lain yang membuatnya menjadi salah satu novel yang wajib banget masuk list to be read-mu, loh! Tanpa berlama-lama lagi, silahkan simak reviewnya di bawah ini.
Novel  ini menceritakan tentang tiga orang anak muda pengangguran, yaitu Shta, Khei, dan Atsuya, yang menemukan surat yang ditujukan untuk pemilik toko kelontong tua yang sudah lama kosong. Dalam surat-surat itu, para pengirim anonim meminta nasihat dari "Namiya" yang tidak mereka ketahui siapa dan di mana ia berada sekarang.  Ketiga tokoh utama kita ini mulanya merasa bingung dan saling berargumen haruskah mereka membalas surat yang mereka temui atau tidak. Namun pada akhirnya mereka pun membalas surat-surat itu sambil berusaha semaksimal mungkin memberikan jawaban yang solutif.
Kamu mungkin sudah bisa membayangkannya. Bagaimana mungkin tiga orang yang pengangguran yang ceroboh dan tak memiliki pengalaman hidup itu bisa memberi wejangan untuk orang-orang dengan masalah hidup yang cukup pelik? Menurut saya, disinilah letak keunikannya. Ketiga karakter utama ini seperti merepresentasikan "anak muda" yang bodoh, naif, pemalas, tapi memiliki ketulusan dan sedang berjuang mencari jati diri. Meski dengan pengetahuan sekadarnya, mereka mencoba membantu orang-orang asing tersebut dan tanpa mereka sadari surat-surat itu telah mengubah hidup mereka sendiri. Saya bisa bilang novel ini adalah paket lengkap, karena didalamnya kamu bisa menemukan persahabatan, keberanian, impian, keluarga, dan pengorbanan.
Hal lain yang patut diacungi jempol adalah bagaimana penulis menciptakan karakter-karakter yang kompleks dengan latar belakang dan masalah yang berbeda-beda, lalu menjalinnya sedikit demi sedikit hingga menjadi cerita yang utuh dan mengejutkan serta mengagumkan di akhir.
Salah satu yang menjadi favorit saya adalah kisah dari Tuan Artis Toko Ikan. Saya akan ceritakan secara singkat saja. Surat itu berasal dari seorang musisi yang sedang kesulitan menentukan karir masa depannya. Namanya adalah Katsur, dia seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu amatir yang bercita-cita ditarik agensi rekaman dan merilis albumnya sendiri. Namun impiannya itu sepertinya tidak berjalan mulus karena setelah bertahun-tahun dia masih berada di titik yang sama. Di sisi lain, orang tuanya memiliki sebuah toko ikan kecil dan ingin mewariskannya kepada Katsur. Ia pun merasa dilema karena di satu sisi ia ingin mengejar mimpinya tapi dia pun tahu bahwa tak ada jaminan ia bisa sukses debut sebagai penyanyi.Â
Ketiga sekawan yang menerima suratnya pun naik darah dan dengan berapi-api menyuruhnya untuk menyerah dengan mimpinya yang 'mustahil' itu dan melanjutkan toko ayahnya. Lagipula, cukup masuk akal kan? Kenapa harus bertaruh dengan hal yang tidak pasti jika kamu punya opsi lain yang lebih jelas dan akan menyenangkan semua orang? Namun, saya rasa Keigo-san memang seorang penulis misteri berbakat dan dia tidak sepenuhnya menghapus sentuhan plot twist ala novel thriller pada novelnya yang satu ini. Kamu mungkin tidak akan menduga bagaimana cerita Katsur berakhir-- karena saya sendiri sampai banjir air mata saat mengetahuinya. (Untuk lebih lanjut silahkan langsung baca sendiri, ya, hihi).
Sedikit TMI, saya menyelesaikan novel berjumlah 400 halaman ini dalam waktu sehari saja (ini memecahkan rekor pribadi saya karena saya rela begadang hanya untuk menyelesaikannya). Novel ini memang sebagus dan seatraktif itu! Seperti yang sudah saya katakan di atas, ada banyak pesan moral dan pelajaran hidup yang bisa dipetik. Jadi, bukan hanya plot-nya yang ditulis apik dan bikin termehek-mehek, kamu juga akan dapat 'sesuatu' setelah membaca novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H