Mohon tunggu...
Jihan Fauziah
Jihan Fauziah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Saya Jihan Fauziah merupakan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara saya memiliki hobi menulis olahraga serta traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PMI dan Mahasiswa, Menumbuhkan Semangat Gotong Royong di Era Digital

3 Oktober 2024   14:51 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterlibatan dalam aksi gotong royong digital bersama PMI juga mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya tanggung jawab sosial. Mereka tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk tujuan pribadi, tetapi juga untuk memfasilitasi tindakan kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga secara moral dan emosional.

Tantangan dan Solusi dalam Meningkatkan Gotong Royong di Era Digital

Meskipun gotong royong digital memiliki banyak potensi, ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah meningkatnya individualisme di kalangan generasi muda, di mana media sosial sering kali digunakan untuk menonjolkan pencapaian pribadi daripada berkolaborasi dalam aksi kolektif. Selain itu, masih ada kesenjangan digital di beberapa daerah, di mana akses terhadap teknologi dan internet masih terbatas.

Untuk mengatasi tantangan ini, kampus dan PMI perlu bekerja sama dalam menciptakan program-program yang lebih inklusif dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya gotong royong, baik dalam bentuk fisik maupun digital, harus terus disosialisasikan di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas. Selain itu, perlu ada pelatihan dan pendampingan bagi mahasiswa agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital dengan lebih baik untuk kepentingan kemanusiaan.

Kesimpulan

Palang Merah Indonesia dan mahasiswa memiliki peran strategis dalam menjaga dan mengembangkan semangat gotong royong di era digital. Melalui kolaborasi ini, gotong royong tidak hanya menjadi nilai yang dipertahankan, tetapi juga diadaptasi untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Di era di mana teknologi digital mendominasi hampir semua aspek kehidupan, gotong royong tetap relevan dan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk inovatif yang sesuai dengan dinamika sosial dan teknologi.
Mahasiswa, sebagai generasi yang akan memimpin masa depan, memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan teknologi digital tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan bersama. Dengan berkolaborasi dengan PMI, mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam aksi kemanusiaan yang berkelanjutan, sekaligus mengembangkan karakter yang peduli, empati, dan bertanggung jawab. Gotong royong di era digital adalah bentuk solidaritas baru yang harus terus dikembangkan demi terciptanya masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan manusiawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun