Mohon tunggu...
Jihan fahria karim
Jihan fahria karim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Massa Aksi Berdatangan di Kantor DPRD Sultra

12 April 2022   23:03 Diperbarui: 12 April 2022   23:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ribuan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi tenggara (Sultra),senin 11 April 2022. Aksi unjuk rasa tersebut juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia,tepatnya di Kendari sekita pukul 09.00 WITA. Ribuan massa yang berasal dari beberapa kampus di kota Kendari nampak mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat menuju ke kantor DPRD Sultra dan mengakibatkan jalan yang di lewati para mahasiswa tersebut macet total.

Ribuan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa serentak di kantor DPRD Sultra merupakan bagian daripada penolakan yang terkait isu-isu nasional yang dinilai melanggar aturan dan merugikan masyarakat.dengan adanya isu mulai dari perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode,wacana penundaan pemilu 2024,pemindahan ibu kota (IKN),kenaikan harga BBM jenis pertalite,kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng,sehingga kenaikan pajak pertambahan nilai PPN menjadi 11 persen.

Aksi demo mahasiswa tersebut merupakan bentuk protes rakyat atau masyarakat terhadap isu-isu tersebut agar tidak menunda pemilu 2024 yang berdampak dengan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode,pemindahan ibu kota IKN menuai banyak penolakan di tengah situasi pandemi covid-19 karena dianggap tidak tepat,kenaikan harga BBM dan kelangkaan minyak goreng juga membuat banyaknya masyarakat yang kesulita terutama masyarakat yang kurang mampu,karena kondisi ekonomi yang belum pulih yang disebabkan dengan pandemi yang berakhir hingga saat ini.

Aksi demo kemarin awalnya berjalan dengan baik hingga siang hari,beriringnya waktu berjalan demo diakhiri dengan kericuhan,yang terjadi di sore hari dikarenakan menjadi provokator kepada temannya sehingga aksi berlangsung ricuh. Dan aksi demo tersebut disayangkan karena sebagian mahasiswa membatalkan puasanya dengan membeli minuman es cendol. Dan yang paling disayangkan karena beberapa mahasiswa menulis kata-kata di spanduk secara tidak sopan,dan tidak pantas untuk dilihat dan dicontoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun