Mohon tunggu...
jihan annisafitriyanisubeky
jihan annisafitriyanisubeky Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

untuk memenuhi tugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indikator Alami Asam dan Basa

17 Mei 2024   14:42 Diperbarui: 19 Juni 2024   10:47 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tau gak sih bahan bahan yang biasa kita temui sehari-hari bisa menjadi indikator asam basa, lohh! simak yukk

    Asam basa merupakan larutan elektrolit. Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam. Basa adalah zat (senyawa) yang dapat beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut dengan garam. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menetralkan. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Reaksi asam dan basa akan menghasilkan garam dengan berbagai jenis.

      Asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Ciri-ciri larutan asam itu rasanya asam karna mengandung asam sitrat, salah satu contoh dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu cuka dan air jeruk lemon.

      Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’. Ciri-ciri larutan basa yaitu rasanya pahit, bila disentuh licin, salah satu contoh dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu sabun mandi dan detergen.

      Menurut temen-temen bahaya gak sih kalo kita nemu cairan yang gak kita tau karna gak ada informasi atau keterangan di kemasannya?? dari pada harus beli lakmus kan ribet dan mahal juga, nahh kita punya solusinya nih.

       Pada tanggal 8 Mei 2024, bertempat di laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi kami melakukan percobaan untuk mencari indikator alami dari bahan bahan yang biasa ditemukan disekitar kita.

Alat dan bahan yang kita perlukan dipercobaan kali ini, sebagai berikut:

Alat:

1. Mortar

2. Penumbuk

3. Pelat tetes

4. Gelas kimia

5. Pipet tetes

Bahan:

1. Buah apel

2. Jahe

3. Bunga kertas ungu

4. Bawang putih

5. Bawang merah

6. Buah dukuh

7. Alpukat

8. Kunyit

9. Larutan HCl

10. Larutan NaOH

11. Air

Langkah kerja:

1. Bahan-bahan yang ada dipotong kecil-kecil.

2. Lalu ditumbuk satu persatu menggunakan mortar dan penumbuk .

3. Berikan sedikit air agar menjadi ekstrak.

4. Pindahkan ekstrak ke dalam pelat dan di bagi menjadi 3 bagian.

5. Lalu dibagian pelat pertama tidak diberikan larutan apapun (ekstrak asli), yang kedua diberikan asam kuat (HCl), dan yang ketiga diberikan basa kuat (NaOH).

6. Amati perubahan warna yang terjadi.

dokpri
dokpri

      Pada ekstrak buah apel menghasilkan warna putih kekuningan, setelah ditambah HCl dan NaOH tidak mengalami perubahan warna yang berarti buah apel tidak dapat menjadi indikator alami asam basa.

      Pada ekstrak jahe menghasilkan warna hijau pucat, setelah ditambah HCl menjadi warna putih dan saat ditambah NaOH menjadi kuning pucat, perubahan warna pada ekstrak jahe masih belum terlihat jelas , ini menandakan bahwa jahe tidak dapat menjadi indikator alami asam basa. 

      Pada ekstrak buah dukuh menghasilkan warna putih, setelah ditambahkan HCl tidak mengalami perubahan warna dan saat ditambahkan NaOH berubah warna menjadi kuning, hal ini menandakan buah dukuh tidak dapat menjadi indikator alami asam basa.

      Pada ekstrak buah alpukat menghasilkan warna hijau, setelah ditambahkan HCl dan NaOH tidak mengalami perubahan warna yang berarti buah alpukat tidak dapat menjadi indikator asam basa.

Pada ekstrak bawang putih menghasilkan warna putih, setelah ditambakan HCl dan NaOH tidak mengalami perubahan warna yang berarti  bawang putih tidak dapat menjadi indikator alami asam basa.

     Pada ekstrak bungan kertas menghasilkan warna pink gelap, setelah ditambahkan HCl mengalami perubahan warna menjadi ungu dan saat ditambahkan NaOH menjadi warna kuning, perubahan warna pada ekstrak bunga kertas menandakan bahwa bunga kertas dapat menjadi indikator asam basa. Bunga kertas mengandung zat warna antosianin pigmen tersebut dapat mengalami perubahan warna pada perubahan pH.

    Pada ekstrak bawang merah menghasilakan warna hijau pucat, setelah ditambahkan HCl mengalami perubahan warna menjadi merah muda dan saat ditambahkan NaOH menjadi berwarna kuning, hal ini menandakan bawang merah dapat menjadi indikator alami asam basa. Bawang merah mengandung zat warna antosianin pigmen tersebut dapat mengalami perubahan warna pada perubahan pH.

  Pada ekstrak kunyit menghasilkan warna coklat muda, setelah ditambahkan HCl mengalami perubahan warna menjadi kuning dan ditambahkan NaOH menjadi coklat tua seperti warna betadine, hal ini menandakan bahwa kunyit dapat menjadi indikator alami asam basa. Kunyit mengandung zat warna kurkumin yang dapat berubah warna dalam larutan tertentu dengan rentan pH tertentu. Sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai latutan indikator alami.

hasil praktik kelompok 6
hasil praktik kelompok 6

Kesimpulan Dari praktik indikator alami asam basa yang sudah kami lakukan adalah bahwa beberapa bahan alami yang sering kita temukan di rumah dapat menjadi indikator alami seperti bawang merah, kunyit, dan bunga kertas. Saran kami saat melakukan praktik ini membawa bahan alami yang berwarna agar saat mengalami perubahan warna terlihat dengan jelas.

Referensi : https://www.kompasiana.com/khoirunnisa42639/6646d0fe1470932df60064d4/apa-itu-indikator-alami-asam-basa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun