Mohon tunggu...
Jihan NoviantikaZen
Jihan NoviantikaZen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gandum Langka, Sorgum Siap Unjuk Gigi

16 November 2022   20:06 Diperbarui: 16 November 2022   20:11 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Antara Foto/Harviyan Perdana Putra

Tantangan Pengembangan Sorgum di Indonesia


Menurut Laporan Balai Penelitian Tanaman Serealia (2022) berjudul "Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia" menunjukkan bahwa potensi sorgum di Indonesia sangatlah beragam varietasnya tetapi mengalami banyak hambatan dalam perkembangannya. 

Sorgum bukanlah tanaman yang asing di kalangan petani karena sejatinya sorgum sudah dibudidayakan sejak lama, tetapi kurang dimaksimalkan sebab tanaman ini masih memiliki stigma sebagai tanaman kelas bawah. Realita inilah yang menanti untuk dihadapi dalam proses perkembangan sorgum di Indonesia. 

Beras yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia dianggap sebagai sumber pangan yang bergengsi (superior food) lain halnya dengan sorgum yang tidak banyak dikenal dan dikonsumsi sehingga dikategorikan sebagai (inferior food). Tak hanya itu, daya saing produk sorgum masih tergolong rendah, buktinya produk olahan sorgum belum banyak dikenal dan industri tepung masih berskala UMKM di daerah-daerah tertentu.

Sorgum tidaklah kalah manfaatnya dari beras, jagung, dan gandum sehingga harapannya keunggulan sorgum ini bisa membuang citranya sebagai makanan yang kurang bergengsi di kalangan masyarakat (inferior food) menjadi makanan yang lebih dikenal dan nantinya akan dikonsumsi oleh banyak orang (superior food). 

Tentunya untuk mengubah stigma ini diperlukan peran serta seluruh lembaga mulai dari petani generasi muda, penyuluh hingga praktisi dalam mengembangkan inovasi usaha tani sorgum di Indonesia. Petani diharapkan mampu menciptakan ide-ide kreatif dalam membangun pasar yang berkelanjutan. 

Petani pembudidaya sorgum berpotensi menciptakan varietas sorgum unggul yang adaptif pada lingkungan sesuai dengan pemetakan lokasi syarat pertumbuhan tanaman sehingga mampu berperan besar dalam upaya produksi benih unggul tanaman sorgum.

Penulis: Auva Nurhaliza, Cintantya Salma Salsabila, Muthia Tri Fadhila, dan Jihan Noviantika Zen (Kelompok 04)

Sumber Referensi:
Alfira, Siti Nurul. (2020). Kadar Kalsium dan Fosfor pada Tanaman Sorgum. Undergraduate. Thesis. Fakultas Peternakan. Universitas Hassanudin. Makassar.
Balai Penelitian Tanaman Serelia. (2022). Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia. Kementerian Pertanian. Jakarta. Online. Diakses pada 16 November 2022.
Prima Luna. (2021). Sorgum, Serelia Potensial Dukung Diversifikasi Pangan. Kementerian Pertanian. Jakarta. Online. Diakses pada 16 November 2022.
Setiarto, Raden Haryo Bimo et al. (2017). Karakteristik Amilografi Tepung Sorgum Fermentasi dan Aplikasinya Pada Produk Cake dan Cookies Sorgum. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. 28(1):10-19.
Sihono et al. (2021). Perbaikan Komoditas Sorgum sebagai Pangan dan Bioenergi melalui Pemuliaan Mutasi Radiasi. Jurnal FP UNS. 5(1): 346.
Subagio, H. dan Sunarni (2013). Potensi pengembangan jagung dan sorgum sebagai sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pert. 32(2): 47-55.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun