Mohon tunggu...
Jihan MalihaAini
Jihan MalihaAini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Kepunahan Pesut Mahakam: Memudar Bersama Arus Sungai

30 April 2024   20:35 Diperbarui: 30 April 2024   20:40 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah salah satu spesies lumba-lumba air tawar yang endemik di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia. Spesies ini merupakan subspesies dari lumba-lumba Irrawaddy dan dikenal karena ciri fisiknya yang khas, yaitu kepala bulat dan tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan spesies lumba-lumba laut. Namun, populasi pesut Mahakam semakin menurun dengan cepat, dan spesies ini kini menghadapi ancaman kepunahan, penyebab utama kepunahan pesut Mahakam yaitu 

Habitat yang Terancam

Sungai Mahakam telah menjadi saksi perubahan besar selama beberapa dekade terakhir. Aktivitas industri, seperti penambangan, pembukaan lahan perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, telah mengubah lanskap sekitar sungai secara drastis. Hal ini mengakibatkan hilangnya habitat alami pesut Mahakam dan degradasi kualitas air. Limbah industri dan perkotaan yang mencemari sungai memperburuk kondisi ini, membuat pesut semakin sulit menemukan tempat yang aman untuk hidup dan berkembang biak.

Penangkapan Ikan yang Tidak Ramah Lingkungan

Metode penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan jaring insang dan racun ikan, turut menjadi ancaman bagi pesut Mahakam. Jaring insang sering kali menangkap pesut secara tidak sengaja menyebabkan kematian yang tidak perlu. Praktik ini juga mengurangi jumlah ikan yang menjadi sumber makanan bagi pesut, mempersempit peluang mereka untuk bertahan hidup.

 Polusi dan Perubahan Iklim

Polusi sungai, baik dari limbah industri maupun rumah tangga, berkontribusi pada degradasi habitat pesut Mahakam. Bahan kimia berbahaya yang masuk ke sungai dapat berdampak negatif pada kesehatan pesut, sementara mikroplastik dan sampah lain mengotori habitat mereka. Selain itu, perubahan iklim mempengaruhi aliran sungai dan pola cuaca, yang bisa mengganggu pola migrasi ikan dan mempengaruhi ketersediaan makanan bagi pesut.

Kurangnya Kesadaran dan Dukungan

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya melindungi pesut Mahakam juga menjadi hambatan dalam upaya konservasi. Banyak masyarakat sekitar yang tidak menyadari bahwa spesies ini terancam punah, sehingga tidak ada tekanan yang cukup terhadap pemerintah dan industri untuk mengambil tindakan yang efektif. Tanpa dukungan masyarakat dan upaya yang terkoordinasi, upaya konservasi tidak akan cukup kuat untuk mencegah kepunahan.

Langkah-Langkah Konservasi

Meskipun situasinya tampak suram, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi pesut Mahakam. 

    Kesimpulan

Kepunahan pesut Mahakam adalah ancaman nyata yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Dengan langkah-langkah konservasi yang tepat dan dukungan masyarakat, masih ada harapan untuk melindungi spesies unik ini dari kepunahan. Perlindungan pesut Mahakam juga merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Sungai Mahakam dan memastikan warisan alam Kalimantan Timur tetap terjaga bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun