Mohon tunggu...
Jihan Jauhara
Jihan Jauhara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Geografi - Ilmu Sosial dan Politik -Universitas Lambung Mangkurat

Berenang dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berita Terkait Isu Kondisi Lingkungan yang Terjadi di Kota Palangkaraya Tahun 2023-2024

2 September 2024   21:30 Diperbarui: 2 September 2024   21:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Kota Palangkaraya, yang terletak di Kalimantan Tengah, Indonesia, adalah ibu kota provinsi yang memiliki peran strategis dan penting dalam pengembangan wilayah tersebut. Kota ini dikenal dengan suasana alamnya yang masih asri dan kaya akan keanekaragaman hayati, serta memiliki posisi geografis yang strategis di tengah pulau Kalimantan. Palangkaraya merupakan pusat administrasi dan kegiatan ekonomi di provinsi Kalimantan Tengah, dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang terus berkembang untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan daerah. Selain itu, kota ini juga dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang khas, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti. Keterhubungan Palangkaraya dengan berbagai wilayah lain di Kalimantan menjadikannya sebagai titik penting dalam rencana pengembangan regional dan nasional.

      Pada tahun 2023-2024, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menghadapi sejumlah tantangan lingkungan yang signifikan. Kualitas udara sering terpengaruh oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, terutama selama musim kemarau, yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Perubahan iklim global juga mempengaruhi pola cuaca di kota ini, dengan risiko banjir dan kekeringan yang meningkat. Urbanisasi dan pembangunan infrastruktur yang pesat berkontribusi pada deforestasi, mengancam keanekaragaman hayati dan mengubah lanskap alami kota. Masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian utama, dengan upaya terus dilakukan untuk meningkatkan sistem pengelolaan dan kesadaran masyarakat. Selain itu, kualitas sumber daya air seperti sungai dan danau terancam oleh polusi dan sedimentasi. Menghadapi tantangan-tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Palangkaraya.

      Ada beberapa berita yang dikumpulkan mengenai Permasalahan yang terjadi di Kota Palangkaraya :

  • Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Palangkaraya Hendrikus Satria Budi menyampaikan, penetapan status siaga darurat banjir ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pihak untuk menghadapi potensi bencana banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Menurut Hendrikus, keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Stasiun Meteorologi BMKG Kota Palangkaraya. Prediksi BMKG, intensitas hujan masih tinggi hingga April mendatang. "Kami berharap dengan status siaga darurat ini, kami juga masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana banjir yang mungkin terjadi. Kami juga mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dan imbauan dari pemerintah kota serta melaporkan jika ada kondisi yang membahayakan," ucap Hendrikus. (Diupload oleh media massa Kompas.Id pada 30 Januari 2024, dengan judul Kota Palangkaraya Tetapkan Siaga Darurat Banjir ).
  • Dikatakan Wagub, persoalan sampah bukan hanya tidak sedap dipandang, yang membuat tempat terlihat kumuh, tetapi bisa berakibat fatal bagi lingkungan seperti pencemaran air, tanah, dan udara, sehingga upaya penanganan sampah yang baik menjadi sangat penting, salah satunya dengan mendaur ulang. "Menjadi harapan kita bersama, kehadiran Pusat Daur Ulang dengan dilengkapi teknologi inovatif ini akan menjadi solusi yang efektit, untuk mengelola dan mengurangi jumlah timbunan sampah yang selama ini dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir", ucap Wagub. (Diupload oleh media massa Kalteng.go.id pada 29 Mei 2024, dengan judul Wagub Edy Pratowo Harapkan Pusat Daur Ulang Sampah Di Kota Palangkaraya Berjalan Optimal ).
  • Dalam rangka pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAD- PPM) Kota Palangka Raya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya melakukan kunjungan koordinasi mengenai rangkaian kegiatan pelaksanaan Rencana Aksi Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAD-PPM) Kabupaten Kulon Progo. Penerimaan kunjungan bertempat di Ruang Rapat DLH Kabupaten Kulon Progo. (Diupload oleh media massa dlh.kulonprogokab.go.id pada 07 Juni 2024, dengan judul DLH Kulon Progo Terima Kunjungan dari DLH Kota Palangka Raya ).
  • Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta menyampaikan, serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak 19 Februari sampai 23 Februari tersebut merupakan Upaya pemerintah memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk peduli tehadap lingkungan. "Tentunya kegiatan ini merupakan Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk terus mengkampanyekan dan mensosialisasikan pengurangan sampah plastik kepada masyarakat," kata Joni. (Diupload oleh media massa beritakalteng.com pada 23 Februari 2024, dengan judul Peringatan HPSN 2024, DLH Kal-Teng dan DLH Kota Kampayekan Pengurangan Sampah Plastik Ke Masyarakat ).
  • Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong meresmikan Pusat Daur Ulang Sampah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal ini sebagai upaya mewujudkan program nasional pengurangan pembuangan sampah ke tempat pemrosesan akhir (TPA). "Usai diresmikan hari ini, saya minta agar pusat daur ulang sampah ini segera beroperasi dan dimanfaatkan sebaikbaiknya dalam memaksimalkan pengelolaan sampah sehingga bernilai ekonomi," kata Alue usai peresmian Pusat Daur Ulang Sampah Kota Palangka Raya, di Kelurahan Panarung Kota, Rabu (29/5/2024). (Diupload oleh media massa lestari.kompas.com pada 30 Mei 2024, dengan judul Palangka Raya Resmikan Pusat Daur Ulang Sampah ).
  • Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Kepala DLH Provinsi Kalimantan Tengah, Joni Harta. Dalam sambutannya, Joni Harta menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mengatasi dampak perubahan iklim di Palangka Raya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. (Diupload oleh media massa bintangjayaitah.kim.id pada 03 Juni 2024, dengan judul Pemko Palangka Raya Gelar Sosialisasi Proklim 2024 ).
  • Dia mengatakan, selain di Kota Palangka Raya, pusat daur ulang sampah yang merupakan program bantuan KLHK ini juga dibangun di Lampung dan Kudus, Jawa Tengah. Artinya, lanjut Alue, dari 500 lebih kabupaten kota seIndonesia, ketiga daerah ini yang mendapat bantuan dari KLHK untuk pembangunan pusat daur ulang sampah. Bantuan ini merupakan salah satu apresiasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, yang telah menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah yang mana di Kota Palangka Raya pusat daur ulang ini memiliki kapasitas pengolahan sampah 10 ton per hari. (Diupload oleh media massa antaranews.com pada 29 Mei 2024 , dengan judul Wamen LHK resmikan pusat daur ulang sampah di Kota Palangka Raya ).
  • Dandim 1016 Palangka Raya Kolonel Czi Wiwid Wahyu Hidayat secara terpisah menjelaskan bahwa kegiatan yang digelar Pemkot Palangka Raya itu dinilai penting untuk menekankan urgensi masalah sampah dan perlindungan lingkungan. "Melalui kegiatan ini, kami menekankan pentingnya masalah sampah dan perlindungan terhadap lingkungan," Kolonel Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Jumat (23/2/2024). Dandim memandang, bahwa pencegahan dan pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat. Sehingga, lanjutnya, peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui kesadaran dan aksi bersama dapat berkontribusi pada keseimbangan ekosistem dan upaya pelestarian alam. (Diupload oleh media massa Kodim1016.TNI pada 23 Februari 2024, dengan judul Aksi Kodim Kota Palangka Raya dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ).
  • Di Palangka Raya dan sekitarnya, kebakaran biasa terjadi secara musiman dalam setiap tahun. Umumnya dimulai sekitar bulan Agustus, di mana masyarakat mulai membuka lahan untuk bercocok tanam dan kepentingan lainnya. Saat ini Palangka Raya dan daerah sekitar, seperti di daerah lingkar luar dan daerah Tumbang Nusa, sedang terjadi kebakaran hutan yang belum diketahui latar belakangnya, dan ini membuat kota Palangka Raya di kelilingi asap yang sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat. (Diupload oleh media massa djkn.kemenkeu.go.id pada 05 Oktober 2023 , dengan judul Kabut Asap Melanda Kota Palangka Raya ).
  • Menurut laporan terbaru, 70% penduduk kota tidak memiliki cukup air minum untuk kebutuhan sehari-hari. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perubahan iklim dan penggundulan hutan yang menyebabkan erosi tanah di sekitar sumber air. Selain itu, perusahaan pertambangan dan pertanian di sekitar kota juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan menguras air dari sumber air, sehingga meningkatkan tekanan pada pasokan air minum. Pemerintah daerah telah melaksanakan sejumlah proyek untuk meningkatkan akses terhadap air minum, termasuk membangun sistem pengolahan air dan membangun lubang bor di beberapa daerah. (Diupload oleh media massa dayaknews.com pada 29 September 2023, dengan judul Tinjauan Ilmiah Tentang Minimnya Air Bersih di Palangka Raya ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun