Kota Banda Aceh adalah ibu kota provinsi Aceh yang terletak di ujung barat Pulau Sumatra. Dahulu kota ini bernama Kutaraja, tetapi namanya diganti menjadi Banda Aceh pada 28 Desember 1962. Kota Banda Aceh merupakan pusat pemerintahan provinsi dan berumur 803 tahun. Kota ini terkenal sebagai serambi Mekkah dan kota budaya karena kedudukannya sebagai pusat Kerajaan Aceh Darussalam. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 kecamatan, 17 kemukiman, dan 90 gampong (desa/kelurahan). Luas wilayah kota Banda Aceh adalah 61,36 km, dan pada tahun 2020, kota ini dihuni oleh 252.899 jiwa penduduk.
   Dalam Artikel ilmiah ini mengkaji kelebihan dan kekurangan penggunaan citra dari tiga platform satelit besar yaitu Sentinel 1, Sentinel 2 dan Landsat 8 dan menginterpretasikan citra menjadi 9 kategori di Kota Banda Aceh. Penelitian ini didasarkan pada literatur terkini dan analisis data citra satelit yang sebelumnya dilakukan di Kota Banda Aceh. Pendekatan saintifik yang digunakan memungkinkan adanya pemahaman mendalam terhadap karakteristik dan potensi setiap jenis citra (Adlini dkk. 2022).
   Dalam kegiatan penginderaan jauh kita akan mendapatkan sebuah hasil, hasil ini disebut dengan citra. Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil penginderaan yang telah dicetak. Objek yang terdapat dalam citra ini memiliki karakteristik tersendiri, hal ini dinamakan dengan kunci interpretasi.Â
Sedangkan Interpretasi citra adalah kegiatan mengidentifikasi objek melalui citra penginderaan jauh. Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi citra secara manual dan interpretasi citra secara digital (Rurwadhi dan Sanjoto, 2008). Adapun unsur-unsur interpretasi citra memuat rona dan warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, dan asosiasi.
   Dibawah ini merupakan beberapa jenis citra yang saya gunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan Objek di Kota Banda Aceh.
   1. Citra Sentinel 2
  Sentinel-2 adalah satelit yang dikirim oleh European Space Agency (ESA) sebagai bagian dari program Copernicus. Sentinel-2 memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dengan kemampuan pemantauan yang tinggi dan kemampuan pengumpulan data yang luas, yang memungkinkan pemantauan variabilitas kondisi permukaan tanah dan mendukung pemantauan perubahan permukaan Bumi. Sentinel-2 digunakan untuk mengukur dan mengelola perubahan di permukaan bumi, termasuk vegetasi, tanah, dan air.
  Berikut adalah Kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh Citra Sentinel 2, seperti :
- Kelebihan :Â Resolusi resolusi spasial 20m, cakupan area luas, frekuensi akuisisi tinggi, multispectral, dan akses gratis.
- Kelemahan :Â Resolusi radiometrik rendah, terpengaruh oleh cuaca, volume data besar, kurangnya informasi topografi, dan ketersediaan data historis terbatas.
2. Citra Landsat 8
   Landsat 8 adalah satelit pemantauan Bumi yang dikirim oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan United States Geological Survey (USGS). Satelit ini memiliki dua sensor, yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS), yang menyediakan resolusi spasial 30 meter (visible, NIR, SWIR), 100 meter (thermal), dan 15 meter (pankromatik). Citra Landsat 8 digunakan untuk mengetahui dan melihat perkembangan vegetasi lahan, penutup lahan, jenis litologi, studi tentang aerosol, dan studi kebencanaan.  Landsat 8 memiliki kemampuan pemantauan yang tinggi dan luas, yang memungkinkan pemantauan variabilitas kondisi permukaan Bumi dan mendukung pemantauan perubahan permukaan Bumi.
   Berikut adalah Kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh Citra Landsat 8, seperti :
- Kelebihan : Resolusi resolusi spasial 30m, cakupan area luas, frekuensi akuisisi tinggi, multispectral, dan akses gratis.
- Kelemahan :Â Resolusi radiometrik rendah, terpengaruh oleh cuaca, volume data besar, kurangnya informasi topografi, dan ketersediaan data historis terbatas.
3. Â Citra Sentinel 1
   Sentinel-1 adalah sebuah radar SAR (Synthetic Aperture Radar) yang dikembangkanoleh European Space Agency (ESA) dan dioperasikan oleh European Space Operations Centre (ESOC). Citra Sentinel-1 digunakan untuk pemantauan tanah dan laut, termasuk pengelolaan krisis, pemantauan kebencanaan, dan pemantauan kendali laut. Citra Sentinel-1 adalah produk dari instrumentasi radar C-band (C-SAR) yang memiliki kemampuan untuk melakukan pemantauan seluruh permukaan bumi, termasuk lahan, zona pantai, dan rute kapal. C-SAR memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dengan resolusi spasial sampai dengan 5 meter dan swath sampai dengan 410 km.
   Berikut adalah Kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh Citra Sentinel 1, seperti :
- Kelebihan :Â Kemampuannya untuk menembus awan dan hujan, resolusi spasial yang tinggi, cakupan area yang luas, frekuensi akuisisi yang tinggi, dan akses gratis.
- Kelemahan :Â Resolusi radiometrik yang rendah, speckle, dan kebutuhan akan keterampilan teknis yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H