Mohon tunggu...
Pamujihan
Pamujihan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pemula segala hal. Visit more: www.jijihans.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Mencatut "Muslim" Jika Anda Tidak Merayakan Valentine

14 Februari 2016   07:54 Diperbarui: 14 Februari 2016   08:52 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap  menjelang beberapa hari sebelum tanggal 14 Februari pasti banyak status-status di media sosial seperti FB, Twitter, Path, IG, BBM, WA, dan lain-lain menyebarkan statusnya entah dalam bentuk profile atau status di media sosial. Ada yang bernadakan merayakan valentine, tak peduli itu beragama apapun, dan tentu banyak juga yang kontra dan mengatakan no valentine day.

Yang membuat kami prihatin adalah, banyak status-status tersebut mengatasnamakan Muslim. seperti:

  • I am Muslim, no celebrate a valentine day
  • Budaya Muslim tidak merayakan valentine
  • I am Islam no valentine day
  • Dan masih banyak lagi status yang bernada searah

Jika kita pahami tentang negara kita ini, Indonesia sudah kita ketahui bersama adalah negara yang mempunyai banyak sekali perbedaan, baik itu dari segi bahasa, budaya, ras, adatupun agama. Namun saat ini yang paling rentan terhadap gesekan-gesekan adalah karena perbedaan akidah, atau pada tepatnya agama. Kebanyakan di Indonesia yang mana bila mempunyai perbedaan beragama atau akidah ini akan menimbulkan perselisihan dalam bentuk apapun. 

Dengan menyatut nama Muslim atau Islam sebagai penolakan terhadap valentine, secara tidak langsung kita sudah menebarkan kebencian kepada sesama umat beragama. Bukankah Islam adalah agama yang toleran dan juga bukan agama yang mengajarkan permusuhan terhadap orang yang berbeda agamanya?. Dalam pilarnya, salah satu ukhuwah Islamiyah, kita juga segarusnya menggelar bendera Ukhuwah Insaniyah yang artinya menjaga ukhuwah sesama umat manusia.

Bayangkan bila setiap perayaan agama yang ada di Indonesia juga menulis status yang sama seperti:

  • I am Cristian, say no to Ied
  • I am Hindu, say no to Easter day
  • I am Buddhist, say no to Haj
  • Dll

Maka bisa kita bayangkan akan banyak permusuhan karena sebuah status tersebut. Tulisan ini bukanlah menggurui atau mungkin banyak prasangka. Namun Islam adalah agama yang rahmatan lil alamiin. Bila memang kita tidak merayakan hari valentine, jangan memasang status atau photo profil seperti itu yang di dalam kontak sosial media anda ada orang yang merayakan (non muslim) dan lebih baik diam. Bila bisa di pastikan di dalam semua kontak anda tidak ada non muslim, silahkan anda pasang status atau PP seperti itu. Yang Muslim silahkan belajar lagi tentang agama Islam dan amalkan dengan baik sesuai ajaran Nabi, dan yang agama lain silahkan lebih perdalam lagi agamanya masing-masing. Jangan saling menjatuhkan, mencampur adukkan, dan memulai permusuhan.

Note: Mungkin di tulisan ini ada sebuah kontroversi, itu sudah biasa dan memang suatu bentuk kebebasan berpendapat dengan adanya batasan-batasan tertentu dan tidak mengandung SARA. Pahami tulisan ini dengan baik baru fikirkan lagi.

Semoga Bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun