Pacitan, sebuah tempat dengan luas sekitar 1342,42 Km persegi yang juga sekaligus mendapatkan julukan kota 1001 goa. Bagaimana tidak, konon goa yang ada di kota Pacitan ini tidak kesemuanya dapat diidentifikasi nama maupun jenis dari goa itu sendiri. Namun jika kita ingin mengetahui goa-goa yang saat ini sudah dikelola dan juga sudah layak untuk dikunjungi, dialah Goa Gong. Goa Gong sendiri terletak di Desa Wereng Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Goa Gong sendiri masuk dalam kawasan konservasi, yang mana goa ini termasuk daerah wisata yang dilindungi keberadaannya.
Baca Juga :Â Danau Gunung Terindah Di Indonesia
Â
Untuk bisa sampai dilokasi ini, jalan yang ditempuh cukup mudah, lokasi ini sudah masuk didalam indeks google map (GPS), namun ada baiknya jalan yang akan kalian tempuh sebelumnya dipastikan dulu lewat jalan utama, karena google map sendiri biasanya mendapatkan arah jalan yang menurutnya paling dekat dengan lokasi yang akan dituju. Pengalaman dari kami sendiri adalah, kami mengikuti arah jalan yang menuju ke lokasi ini, namun GPS menuntun kami pada jalan kampung yang mana kami harus menerjang pasar yang ketika itu jalannya sangat kecil sekali. Itu adalah penglaman pribadi.. :)
Baca Juga :Â Anak Tunawisama Yang Menginspirasi
Lanjut dipembahasan tempat wisata yang bernilai historis dan budaya yang sangat tinggi ini. Lokasi Goa Gong sendiri terletak ditaran tinggi yang dekat dari Pantai Klayar (sekitar 30 menit), Pantai Banyu Tibo, dan pantai-pantai lain yang masih sangat banyak potensi wisatanya. Lokasi Goa Gong berada di pinggiran jalan, dengan fasilitas tempat parkir yang lumayan luas, namun terkadang saat musim liburan tiba, lokasi parkir memang tidak bisa menampung semua kendaraan, sehingga memanfaatkan pinggiran jalan yang ada di dekat lokasi wisata.
Usai memarkirkan kendaraan, langsung saja menuju loket tempat wisata ini, HTM pada bulan Desember 2015 adalah Rp.10.000/orang dengan biaya parkir Rp.5000/kendaraan. Biaya tiket masuk sudah termasuk asuransi. Jika sudah mendapatkan tiket, segera saja masuk ke arah Goa Gong. Saat berjalan menuju lokasi, kamu bisa juga memanfaatkan untuk berbelanja oleh-oleh khas Pacitan, atau bisa juga membeli kaos yang bertuliskan tempat-tempat wisata Pacitan. Harga yang ditawarkan dipasar ini masih normal dan masih harga pasaran kok, tidak terlalu mahal dan pas dikantong.
Â
Kurang lebih 5-10 an melewati area pasar yang lumayan banyak dikerumuni orang-orang, kamu akan tiba di gapura Goa Gong yang disana terdapat patung kembar dan akan menyambutmu dengan senyumannya yang khas. Dari sini akan banyak warga setempat yang berprofesi sebagai pedagang makanan khas, kipas tangan, dan juga yang membuat kawasan ini khas adalah ada penyewa senter bagi kamu yang kelupaan membawanya dari rumah. Mengingat didalam Goa Gong tidak semuanya terjangkau oleh lampu, maka ada baiknya kamu membawa senter dari rumah atau bisa juga menyewanya. Untuk dapat menyewa senter di Goa Gong, kamu bisa membayar dibelakang. Jadi tidak perlu takut ditipu atau yang lain. Biaya sewa saat itu hanya Rp.5000/senter.
Di Goa Gong menurut informasi yang kami dapat, masih banyak orang-orang yang menjadikan Goa Gong sebagai tempat semedi atau bertapa. Namun bila memang hendak ingin bersemedi disana, maka diharapkan harus ijin terlebih dahulu pada pengurus setempat. Di dalam Goa Gong akan terdapat tempat khusus yang tidak mampu dijangkau oleh pengunjung umum yang datang.
Â
Pemandangan didalam Goa Gong sangatlah indah, batuan-batuan stalaknit yang menghiasi dinding-dinding itulah yang membuat panorama Goa Gong begitu istimewa. Mungkin beberapa dari kamu bertanya-tanya mengenai kenapa Goa ini dinamankan dengan Goa Gong?, atau mungkin beberapa orang menduga-duga berkenaan dengan bunyi-bunyian gong yang dimainkan oleh makhluk halus yang ada disini?, semua anggapan itu tidaklah benar. Goa ini dinamakan Goa Gong dikarenakan ada salah satu bagian goa yang bila kita pukul menyerupai bunyian gong dan merdu. Di tempat itu ada beberapa orang yang akan menawarkan kamu untuk berfoto dilokasi itu. Hasil foto itu memang sungguh indah dan mungkin bisa juga sebagai kenang-kenangan kamu saat berkunjung disana.
Â
Baca Juga :
- Belajar Alutsista TNI AD
- Menikmati Eksotisme Pantai Kedung Celeng
- Pesan Moral Film Everest Untuk Para Pendaki
- Pendakian Gunung Kelud Via Desa Tulungrejo Blitar
- Catatan Backpackeran Ke Gunung Rinjani
- 8 Gunung Terfavorit di Jawa Tengah
- Sayuran Yang Cocok Dibawa Mendaki
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H