Oleh Jihad Achmad Gojali, M.Pd (Guru Tahsin & Tahfidz di SMAIT Bina Bangsa Sejahtera Kota Bogor)
Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Pada bulan ini, kaum muslimin diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ibadah puasa dilaksanakan dari terbit hingga terbenamnya matahari. Aktivitas puasa ini membuat bulan Ramadhan menjadi bulan dengan nuansa yang sangat berbeda.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).
Bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah. Dalam keyakinan seorang muslim, ibadah pada bulan Ramadhan menjanjikan banyak pahala dari Allah SWT. Bulan Ramadhan menjadi semakin istimewa, karena di dalamnya terdapat peristiwa turunnya Al-Qur’an dan malam Lailatul Qadr. Dalam ajaran Islam, malam Lailatul Qadr adalah malam dimana rahmat dan ampunan Allah melimpah ruah yang mampu membersihkan dosa-dosa yang telah lalu.
Selain berpuasa, salah satu langkah untuk memperbaiki ketakwaan kita di bulan Ramadhan adalah dengan memperbanyak atau rajin membaca Al-Qur’an. Kita ketahui bersama, bulan Ramadhan adalah satu bulan yang sangat mulia. Betapa tidak, di dalamnya turun mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Qur’an.
Kitab suci bagi umat Islam ini memang diturunkan sebagai petunjuk bagi kita semua dalam mengetahui antara yang hak dan yang batil, antara halal dan haram. Nabi Muhammad SAW menjamin kita, umatnya, jika banyak membaca Al-Qur’an, maka akan aman dan bahagia. Selain karena memang bakal mendapat petunjuk dari kandungan mendalam atas makna-makna setiap ayatnya, membaca Al-Qur’an juga bernilai ibadah.
Bahkan, satu huruf dinilai sepuluh kebaikan. Banyak ulama juga bersepakat bahwa membaca Al-Qur’an merupakan dzikir yang paling utama, sarana yang paling mendapatkan porsi paling baik dalam mengingat Allah SWT.
Karenanya, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an. Sungguh Allah SWT tidak akan mengazab hati yang mengandung Al-Qur’an. Sungguh Al-Qur’an merupakan perjamuan Allah. Siapa yang masuk di dalamnya, maka dia aman. Siapa yang mencintai Al-Qur’an, maka berbahagialah!”.
Tidak hanya itu, orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an disebut Nabi Muhammad SAW sebagai sebaik-baik orang di dalam haditsnya, “Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. At-Tirmidzi)
Oleh karena itu, marilah kita semua memulai kembali membiasakan diri dalam membaca Al-Qur’an. Insyaa Allah, momentum bulan Ramadhan akan mengantarkan kita kepada bulan-bulan berikutnya untuk senantiasa terbiasa membaca, belajar, dan mengajarkan, mengamalkan serta menyebarkan isi Al-Qur’an. Aamiin Yaa Allah Yaa Robbal ‘Aalamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H