Mohon tunggu...
Jihaan khairunnisaa
Jihaan khairunnisaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Uin Sgd Bdg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Islam dan Kesehatan Mental

27 November 2024   17:18 Diperbarui: 27 November 2024   17:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar belakang

Zaman semakin maju dan berkembang, dan tantangan yang akan muncul tentu akan semakin berat maka ketenangan batin sangat diperlukan untuk era modern seperti saat ini. Ketenangan batin tentu ada pada mental yang sehat maka dari itu kesehatan mental sangatlan penting dalam aspek kehidupan manusia.

Kemunculan Facebook, instagram, twitter, gadget yang semakin canggih serta teknologi lainnya selain memberikan manfaat yang positif tapi tak luput pula dari sisi negatifnya dalam penggunaannya. 

Banyak dari remaja bahkan usia dewasa terkena gangguan mental health dari gadget mereka sendiri ataupun faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang. 

Islam sangatlah memperhatikan hal ini karna dengan mental yang sehat tentu seseorang akan hidup dengan tenang bahkan ketika masalah berat menerjang sekalipun dia takkan jauh dari agamanya. 

Tak hanya pandangan barat atau teori barat yang membahas tentang mental health, dalam prespektif islam tersendiri pun dijelaskan, bagaimana seseorang dapat menjaga kesehatan mentalnya meski di kehidupan yang sedang tidak baik baik saja. 

II. Isi

Kesehatan mental atau dalam bahasa Inggris disebut . Menurut WHO kesehatan mental adalah keadaan dimana individu menyadari kemampuannya dalam menghadapi stress. 

Tak hanya itu kesehatan mental juga membahas mengenai seseorang yang dapat meregulasi emosi dan perasaannya dengan baik. Kesehatan mental sangatlah penting, namun masih banyak diantara manusia yang menganggap Kesehatan mental itu tidak penting, padahal mental yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan jasmani seseorang dan dapat memahami arti kehidupan yang dijalani. 

Di era modern ini seseorang dapat rentan terkena masalah kesehatan mental seperti anxiety, overthinking, dll. Era sekarang adalah era dimana kemajuan teknologi juga dapat memberikan tantangan besar salah satunya terhadap kesehatan mental. Dikalangan remaja banyak diantara mereka yang terhadap trend stau biasa disebut dengan ikut ikutan hal ini membuat remaja stress karna memiliki standar kebahagiaan yang diatur oleh trend atau orang lain, keluarga yang sudah menikah lama namun tidak bahagia karna kurangnya komunikasi antar pasangan yang membuat hubungan semakin renggang karna faktor kurangnya ilmu pra-nikah dan persiapan secara mental dalam membangun hubungan rumah tangga.

Islam mengajarkan hambanya untuk senantiasa mengingat Allah sebagaimana di dalam Al-Qur'an Allah berfirman 

 

Mengingat Allah yaitu dengan beribadah dan berdzikir. Seperti sholat, membaca Al-Quran, dll. Dzikir juga termasuk ibadah meski dilaksanakan di luar sholat seperti ketika membersihkan rumah, memasak dimana kala itu seseorang mengingat tuhannya yaitu Allah karna mereka yakin Allah tidak tidur Allah selalu ada untuk para hambanya. Berbeda hal nya dengan seseorang yang hidup tanpa dihiasi dengan nilai religius dalam dirinya tentu ia akan hilang arah bahkan seperti tidak hidup. Dari hal seperti itu seseorang akan rentan terkena masalah kesehatan mental. 

Cobalah untuk berdzikir dan meditasi, tenangkan pikiran tanamkan dalam diri bahwa hidup ini sudah ditakdirkan oleh Allah bahwa keadaan kita hari ini memang seperti ini disamping usaha kita pun harus tawakkal berserah diri kepada Allah. 

Pentingnya menjaga kesehatan mental di era modern ini karna seiring berkembangnya zaman tentu tantangan akan semakin berat untuk kedepannya, Berdamai dengan keadaan serta tawakkal kepada Allah adalah cara untuk tetap mewaraskan diri ditengah zaman yang gila seperti saat ini, jangan memikirkan sesuatu yang di luar kendali kita cukup serahkan kepada Allah, dalam psikolog disebut sebagai stoicisme. 

Stoicisme adalah sikap menyerahkan semua hal hal yang diluar kendali kita seperti perkataan orang lain, masa lalu, pandangan orang lain terhadap diri kita, sakit, jodoh dll. Namun dalam teori ini bukan berarti kita di ajarkan untuk tidak peduli atau bodoamat tetapi kita juga harus ikhtiar atau usaha untuk menjalani kehidupan ini jika sudah tak mampu dan sudah berusaha semaksimal mungkin maka serahkan kepada Allah subahanahu wa taala. 

III. kesimpulan

Hidup mengajarkan kita banyak hal, hidup tak hanya tentang kenikmatan dunia hidup juga sebagai tempat ujian maka petiklah setiap hikmah yang didapatkan dalam perjalanannya hidup ini. Jangan terlalu menyalahkan diri, keadaan, dll. Hal itu dapat membuat kita terpuruk, depresi, bahkan bisa hilang arah. Disinilah peran islam sebagai nilai spiritual sangatlah penting dalam kehidupan manusia agar lebih terarah. Dengan kita beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah adalah bukti ketidak mampuan kita, sikap berserah diri karna itulah hakikatnya seorang hamba agar tidak selalu merasa bisa dan mampu dalam segala hal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun