Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Cuma penulis biasa sekaligus penikmat lagu, perasa puisi, dan pecandu kopi sachetan, selalu menulis dengan mendengarkan suara yang bangkit dari dalam dirinya, suara itu adalah suara kematian (dengan semua firasatnya), suara cinta, dan suara seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI: Antrean Panjang Tabung Gas Melon di Bawah Matahari dan Hujan

3 Februari 2025   15:04 Diperbarui: 3 Februari 2025   15:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Subsidi harus tepat sasaran!" seru mereka

sambil menutup mata pada yang kehabisan.

Tapi di pasar gelap, si perantara tertawa,

menukar keputusasaan dengan kepingan rupiah.

--

Gas melon tersenyum sinis di rak besi,

ia bukan sekadar tabung, ia kasta,

ia gelar kehormatan bagi mereka yang cukup miskin,

tapi tidak terlalu miskin untuk membeli harapan.

--

Para pedagang kecil jadi dongeng semalam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun