Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Cuma penulis biasa sekaligus penikmat lagu, perasa puisi, dan pecandu kopi sachetan, selalu menulis dengan mendengarkan suara yang bangkit dari dalam dirinya, suara itu adalah suara kematian (dengan semua firasatnya), suara cinta, dan suara seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI: CoreTax dan Kegemilangan Ilusi, Rp1,3 Triliun untuk Masa Depan yang Error

3 Februari 2025   07:13 Diperbarui: 3 Februari 2025   07:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri ini membeli piring emas

lalu terkejut saat rakyatnya kelaparan.

Mereka mencetak faktur-faktur digital

sementara lembar-lembar ijazah Masih terkunci

di lemari sekolah yang tak lagi punya kursi.

--
Menjadi miskin adalah menu harian,

disajikan di piring yang penuh janji,

disantap dengan sendok yang patah,

dan garpu yang hilang satu gigi.

--

Sementara itu, CoreTax adalah istana pasir,

dibangun di atas kuitansi-kuitansi fatamorgana,

di mana sistemnya memiliki hati yang kosong,

namun perutnya penuh angka-angka berdesakan.

--

CoreTax, si juru pungut masa depan,

Bikin rakyat masih mengantre panjang,

di kantor-kantor yang tak pernah ingat cara melayani.

--

Negeri ini membeli harapan dengan harga mahal,

tapi yang dikirim adalah nota kesalahan.

"Tidak dapat terhubung ke server,"

teriak suara-suara yang dibungkam dalam jaringan.

--

Di luar sana, kemiskinan mengetuk pintu,

tapi yang dibuka adalah dompet pejabat.

Lalu mereka menari dalam simfoni pajak,

sementara rakyat berbaris di antrean pemutihan dosa.

--

Mereka bilang ini demi efisiensi,

tapi anggaran mengalir lebih lancar daripada air bersih.

Mereka bilang ini demi modernisasi,

tapi sistemnya lebih rapuh dari sandal jepit di musim hujan.

--
Sekolah masih menjahit kursi yang robek,

rumah sakit masih menyulam atap yang bocor,

namun proyek ini tetap bersinar,

seperti lampu jalan di kota mati.

--

Dan kita,

tetap menunggu notifikasi keberhasilan,

di negeri yang selalu dalam mode "loading..."

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun