Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Seniman - Penulis Jelata

Cuma penulis jelata yang jobless di negeri antah berantah, sialnya jadi pecandu kopi sachetan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jadi Hadiah Ulang Tahun untuk Rakyat Jelata

2 Februari 2025   17:27 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan kesehatan gratis untuk rakyat di hari ulang tahun (Antara News)

Di negeri ini, ulang tahun rakyat kini bukan sekadar lilin dan doa,

tapi undangan resmi dari negara,

berisi kado istimewa:

pemeriksaan kesehatan gratis---sekali seumur hidup,

tapi mungkin juga ada tagihan yang lama tersimpan rapi.

--

Suster tersenyum seperti resepsionis di hotel bintang lima,

"Selamat ulang tahun! Mari periksa jantungmu yang lelah bekerja,

tapi jangan lupa, ada hutang yang harus dibayar."

--
Dokter adalah juru takdir yang mencatat detak nadi,

sekalian mengukur limit saldo rekening.

"Paru-parumu baik-baik saja, tapi BPJS-mu tidak,

tubuhmu sehat, keuanganmu sakit."

--

Rumah sakit kini menjelma rumah perjamuan,

menyuguhkan hasil tes dan surat peringatan,

"Selamat! Usia bertambah,

dan begitu juga daftar tagihan dari program sebelumnya yang kau warisi."

--
Di luar sana, gedung-gedung tinggi tetap berdiri kokoh,

mengunyah anggaran tanpa terbatuk,

sementara rakyatnya meminum janji yang basi,

dan menelan kebijakan yang tak bisa dicerna.

--

Lalu, di bawah spanduk "Sehat Bersama Negeri,"

seorang ibu bertanya lirih,

"Kalau aku tak datang,

apakah umurku tak bertambah?"

--
Negeri ini penuh kejutan,

kadang ulang tahun, kadang jebakan.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun