para tengkulak mulai menyusun mimpi,
di mana utang bisa lunas dengan satu ketikan.
--
Tapi rupiah hanya bayang-bayang,
seperti janji pemilu yang dibuat untuk lupa.
Google menggeliat, lalu mengoreksi dirinya sendiri,
dan kembali mencambuk dunia nyata---
"Maaf, rupiah masih bernilai seperti kemarin,
dan kalian tetap hanya angka dalam statistik."
--
Di layar ponsel, harapan perlahan meredup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!