In- Sesampainya di coffe shop Bagas memasuki Coffe Shop dengan muka yang sedikit murung
*hani melihat bagas*
*bagas memesan kopi kepada hani*
Bagas
han, eskosu 1 yah.
Hani dengan siap melayani bagas
Hani
siaaaap *sambil angkat jempol nyengir*
hani membawa eskosu ke bagas lalu mereka ngobrol
Hani
kenapa gas? Murung banget deh keliatanya
bagas menjawab pertanyaan hani dengan lesu
Bagas
gapapa si, gue lagi bingung aja
Hani
bingung ? kenapa ? bisa juga lo mikir *sambil nyengir agak ngeledek*
bagas bertanya ke hani mengenai dara dengan muka yang penasaran
Bagas
sebenernya Dara ke gue tuh gimana si han ?
hani menarik nafas panjang. Menejlaskan ke bags dengan sedikit tegas
Hani
pake nanya lagi lo, ya lo rasain sendiri lah gimana dara ke lo selama ini? Even lu cuek sama dia, tapi dia tetep yakin sama lo kan ?
Bagas
tapi gue gabisa han, gue itu terlalu berantakan untuk dijadikan rumah.
Hani
ya yaudah, berarti lo bilang sama Dara dong gas. Gue juga sebagai temen dia kasian liatnya kalo dia terus-terusan kek gini.
*bagas diem sambil kaya mikir gitu*
Hani
yauda gue ke bar lagi yaaaaaa, dah bagaaaas. Selamat mikir *muka ketawa ngeledek rese*
(kemudian bagas hanya terdiam)
7. malam pukul 20.30 WIB. Di luar sedang hujan bagas sedang berada di perjalanan mengendaraai mobil menuju arah pulang,
Setelah menolak panggilan dara terus menerus, akhirnya bagas mnelpon balik
Bagas telepon Dara * memperlihatkan hp bagas sedang menelpon dara daan terdapat foto profil whatsapp dara yang sedang tersenyum*
- Kamar Dara- Dara tengkurep dikasur sedang membuka laptp dan mengetik sesuatu lalu dering suara hp dara bunyi menandakan aada telpon . dara tersenyum saat melihat yang menelpon dara ternyata bagas. Dan dara yang lgi
saat ada tanda tanda telpon bagas di angkat oleh dara bagas langsung berbicara ke dara
Bagas
hallo dar, sorry nih baru ngabarin ...
dara membalas obrolan bagas dengan sabar.
Dara
Ngga apa apa bagas. kamu lagi sibuk ya, Gas ?
Bagas malah menanya balik kepada dara dengan ekspresi yang sama seperti tadi . datar
Bagas
lumayan, kenapa emang ?
Dara
gapapa si, abisnya chat aku di read doang si , aku telepon pun kamu ga angkat
Bagas menjawab ketus meskipun Bagas tidak mau melakukan itu kepada dara. Tapi dengan cara itu satu satu nya agar Dara tidak lagi menghubngi Bagas.
Bagas
harus ya, kita chatingan,kita telponan tuh setiap saat, harus ya?!
Dara yang kaget dengan tanggapan Bagas begitu, tapi berusaha untuk baik baik saja dan lebih mencari pembahasan agar Bagas tidak ketus lagi kepada Dara
Dara
ya ngga juga si... tapi kan, rasa khawatir tuh pasti ada apalagi untuk seseorang yang penting dalam hidup kita . Eh sorry sorry, sedikit lebay ya ? oh iya gas tadi di coffee shop aku ada kejadian lucu loh. Jadi tadi itu... (langsung di potong pembicaraan sama bagas)
bagas dengan terpaksa harus memotong omongan dara saat dara sedang antusias agar obrolan yang akan bagas sampaikan tidak bertele tele dan bagas tidak luluh dan terbawa suasana dari dara lagi dengan obrolan obrolan dara yang akan mencairkan suasana
Bagas
cukup ra. Jangan terlalu khawatirin aku. Mau segimanpuna usaha kamu ga akan pernah terbayarkan karena aku akan selamanya kaya gini.
Inilah saat nya bagas mengungkapkan semuanya kepada Dara apa yang dia rasakan dan menegaskan kembali kepada Dara bahwa Bagas adalah orang yang tidak percaya akan adanya cinta
Dara tersontak kaaget mendengar omongan bagas yang memotong pembicaraannya tapi dara masih berusaha baaik baik saja
Dara
susah juga ya ternyata. Hmmm, okey......
bagas menegaskan point yang akan di bicarakan dari awal dengan berat hati bagas harus mengungkapkan semuanya
Bagas
Ra, aku ga bisa. Jadi cukup usaha kamu buat yakinin aku kalo cinta itu nyata karna selamanya aku gakan percaya cinta itu ada
Dara menegaskan kepada bagas bahwaa dia akan meyakinkan bagas
Dara
gas, aku ga pernah cape ngelakuin ini. Selama ini kita ga pernah saling tuntut untuk jadi orang lain dan itu cukup untuk aku. kamu Cuma perlu kompas versi kamu buat nemuin itu semua.
Bagas bisa mencerna apa yang dara sebutkan tadi. Tetapi bagas tidak yakin dengan diri nya sendiri bahwa dia bisa. Bagas mencoba memberhentikan dara
Bagas
Ra, please. Udah . stop
Dara masih kekeuh untuk memberi tahu bagas
Dara
aku percaya kamu bisa menemukannya.
Seketika bagas dan dara terdiam sejenak. Dara masih menahan air mata nya
Gas, saat ini aku udah ga khawatirin kamu, sekarang aku jauh mengkhawatirkan diriku sendiri, khawatir atas matinya diriku karna Pertanyaan tentang apakah kamu memang tidak percaya cinta, atau aku yang tidak layak di cinta?
Bagas mengatakan dengan suara yang lembut tetapi tegas . dia tidak tega mendengar suara dara yang sudah bergertar. Bagas mengela nafas
Bagas
kamu layak, Ra. Tapi ngga sama aku.
Dara tidak bisa menahan air mata nya lagi .
Tuuuuttt... tuuutttt... tuutttt. Menandakan telpon sudah terputus
Pada semua hal yang baru saja akan ku rancang, Pada semua hal yang baru saja aku pelajari , Pada sebuah cerita yang baru saja akan ku mulai prolognya, Kamu sudah lebih dulu pergi ke halaman pertengahan. Bahkan mungkin ke halaman penutup.
Kalau begitu, apalagii yang harus ku rancang? Apalagi yang harus ku pelajari? Dan apa juga yang harus aku mulai kalau semuanya sudah kamu akhiri? ; diriku.
Jawaban yang paling masuk akal adalah diriku sendiri ,
Tidak ada yang salah, sebab tidak ada juga yang di benarkan. Setiap cerita punya tempatnya sendiri, setiap cerita juga punya waktunya sendiri, dan tidak ada yang bisa menerka itu.
Untuk kamu, semoga senang selalu dengan mu
Untuk aku, selamat berkenalan lagi dengan diriku
Lalu, semoga tetap pada arah yang sama, "semesta berkehendak mengizinkan kita tumbuh bersama"
I lost you , but i found my self
- andara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H