Mohon tunggu...
Jidan Nanda Lesmana
Jidan Nanda Lesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan prodi Jurnalistik.Saya pribadi yang sangat hobi dengan membaca, adapun saya seorang Introvert yang selalu mengikuti isu-isu terbaru baik dengan skala nasional ataupun internasional, adapun topik yang sangat saya sukai adalah politik, hukum, olahraga, dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arbitrase Ali dan Muawiyah: penyebab Munculnya Aliran Khawarij dan Syiah

23 Desember 2023   12:47 Diperbarui: 25 Mei 2024   02:00 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Kewafatan Ali bin Abi Thalib, terjadi dualisme kepemimpinan dimana kelompok yang disebut Syiah membaiat Hasan sebagai penerus kepemimpinan Ali, dan Muawiyah yang mengklaim dirinya menjadi khalifah atas keputusan arbitrase sebelumnya. Untuk menghindari terjadinya perang saudara atas peristiwa dualisme ini, Hasan dan Muawiyah menandatangani sebuah perjanjian dimana perjanjian itu berbunyi bahwa Hasan menyerahkan kepemimpinan pada Muawiyah dengan Syarat Muawiyah tidak boleh menjadikan Khalifah sebagai pemerintahan warisan, namun pada akhirnya Muawiyah melanggar semua perjanjian itu dengan memilih Yazid bin Muawiyah yang merupakan anaknya sebagai penerusnya.

Dinamika politik dalam Islam ini masih terus berlanjut hingga tercetusnya perang Karbala. Husein yang merupakan adik dari Hasan menolak berjanji setia atas kepemimpinan Yazid dengan alasan bahwa ini melanggar perjanjian antara Hasan dan Muawiyah. Maka pertempuran pun pecah dimana kemenangan diraih pihak Yazid bin Muawiyah dengan pertanda terbunuhnya Husein bin Ali dengan cara dipenggal kepalanya. Hari kematian Husein ini pun dikenal sebagai hari Asyura dan Kaum Syiah menjadikan hari Asyura sebagai hari berkabung atas syahidnya Husein bin Ali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun