Mohon tunggu...
Jihan Agnel
Jihan Agnel Mohon Tunggu... Penulis - Your secret writer

You matter. No matter what.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jalani Hidup Pixel by Pixel

11 Desember 2022   18:41 Diperbarui: 1 Januari 2023   21:57 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
From instagram @ditut

Dalam menjalani semuanya, aku gak pernah anggap ini sebuah musibah. Melainkan jalan hidup yang lengkap dengan ujiannya. Lucunya ujian hidup ini sudah disiapkan jawabannya oleh Bos Besar. (Ditut)

Sebuah kalimat sederhana yang bermakna ditulis oleh Mamin a.k.a Ditut pada sebuah tweetnya di thread @ditut.

Kalimat itu perlahan meresap dalam sel-sel otakku dan menyusup di setiap relung hatiku.

Hampir dua jam aku selesai membaca thread twitter yang ditulis secara ringan oleh Mamin Ditut. Aku terhanyut dalam setiap tweetnya. Seperti membaca sebuah novel. Kadang aku senyum-senyum gemas sendiri, nangis, bahkan ikut menghela nafas yang berat. Sungguh pengalaman hidup yang luar biasa dan mengubah cara pandangku terhadap suatu ujian hidup.

Hai, kamu yang baca ini. Mungkin kamu bingung siapa itu Mamin atau... kamu udah tau sosoknya?

Yang belum, kamu bisa cek instagram atau twitternya nanti ya. Di sana beliau membagikan pengalaman hidup yang luar biasa. Oh, aku menuliskan ini dengan memakai fotonya atas izin dari Mamin. Terima Kasih, Mamin 🤍

Singkatnya, Mamin itu mengawali karir sebagai script writer hingga saat ini sebagai surface pattern designer, dan istri dari Papin a.k.a Pinot a.k.a Wahyu Ichwandardi. Familiar sama namanya? Yap, beliau ini animator dari Indonesia yang melalang buana ke mancanegara. Saat ini sedang menetap di New York bersama keluarga kecilnya.


Tepat 25 Juni 2022 lalu, sebuah kabar dari Mamin ia tuliskan di twitter. Kabarnya mengenai kondisi Papin yang terkena stroke dan kondisinya very poor saat itu. Sedih, sungguh. Pengen bantu tapi satu-satunya cara yang bisa dilakukan saat itu adalah berdoa.

Aku mulai memantau perkembangan kabar Papin yang diupdate oleh Mamin di thread twitternya. Dari bulan Juni hingga artikel ini naik pun, Mamin masih rajin mengupdate perkembangannya. Aku suka sekali dengan thread yang ditulisnya, sampai akhirnya aku mengambil 3 hal penting yang aku highlight banget dari perjuangan Mamin 😉

Pixel by pixel

Aku ingat kutipan tweet Mamin: "Kita terlalu mengharapkan keajaiban besar sampai lupa mengapresiasi keajaiban kecil yang terjadi dalam hidup"

Hal ini seiring dengan moto hidupnya Papin dan Mamin: Pixel by Pixel.

Istilahnya animator banget ya? Hihi. Dimulai dari hal yang kecil, demi sesuatu yang besar. Sama seperti gambar pixel yang harus difokuskan dari hal-hal kecil, lama-kelamaan akan membentuk suatu gambar utuh.

Selain itu, Mamin juga mengingatkan bahwa keajaiban itu diusahakan, tidak datang serta merta, tidak instan. Ada usaha yang harus dilakukan untuk mendatangkan suatu keajaiban. Pun diiringi dengan doa yang tiada putus.

Jadi untuk kamu yang mengharapkan keajaiban dalam hidup (termasuk aku sendiri), jangan lupa apresiasi keajaiban kecil dan progress kecil yang terjadi dalam hidup, berusaha dan berdoa.

Expressing big love by little acts

Ini yang jadi garis besar aku selama baca threadnya Mamin. Gimana engga? Selama Papin menjalani perawatan di Rumah Sakit, Mamin selalu mengoleskan parfumnya di belakang telinga Papin. Mamin juga menyiapkan segala wewangian yang akrab oleh Papin di kamar Rumah Sakit. 

Gak berhenti di situ, Mamin juga menempelkan banyak gambar karya Papin di dinding kamar. That's the way she expressed her big love by little acts. Hati aku langsung hangat pas baca cerita itu. So gemas!

Tentu saja perjuangan Mamin dalam membantu Papin untuk menjalani "pixel by pixel" merupakan her big stunning acts. Tapi aku terharu dengan cara Mamin expressing her love for Papin by those little acts.

Bikin aku jadi mikir, perasaan sayang itu bukan selamanya dengan kata-kata "I love you" melainkan dengan perhatian atau tindakan kecil yang kita lakukan untuk pasangan, keluarga, bahkan teman.

Vulnerability + ikhlas + bersyukur


Rumus yang paling dicatat, diberikan secara cuma-cuma oleh Mamin.

Ketiga hal itu saling mengikat satu sama lain dan membawa ketenangan hidup. Aku belum pernah mencobanya, tapi aku akan selalu ingat rumus ini. Terlebih ketika hati sedang dilanda kegalauan.

Menerima takdir yang di luar kendali dengan hati ikhlas dan menjalaninya dengan penuh syukur, bisa menarik energi positif untuk kita dan lingkungan sekitar kita. Energi positif itu dibutuhkan untuk menjalani hidup biar pikiran gak mudah panik dan bisa lebih jernih.

Terakhir, terima kasih, Mamin! Aku percaya orang baik akan selalu dikelilingi oleh orang baik. 

Akan selalu ada doa untukmu, Papin, dan krucils di New York. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu. Salam hangat. Cheers ✨😉

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun