" hari ini sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kita bersama  komponen masyarakat  yang terlibat dalam kegiatan ini, kita harus menjaga spesies gurita ini, bahasa daerah Ende disebutnya dengan Kubi, Sehingga Kubi ini jumlah produksinya meningkat  berdampak pada nilai ekonomis bagi para nelayan", Ungkap Bupati Ende.
Bupati Djafar juga mengucapkan terimah kasih kepada Yayasan Tananua dan yayasan Pesisir Lestari yang telah membantu pemerintah kabupaten Ende dalam memberdayakan masyarakat di desa-desa. Kedepannya akan terus bermitra dengan pemerintah agar program pemberdayaan masyarakat akan tersu berjalan guna membangun Sumber daya manusia bisa lebih baik.
Selain itu yayasan tananua flores mendampingi di desa persiapan maurongga sejak tahun 2019 dan di awali dengan Survei kemudian dilanjukan dengan proses pendataan gurita, dan dari Proses pendataan itu sekarang ini  mencapai 1,8 Ton lebih.
Menurut Tananua dari Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat tinggi karena para nelayan pencari gurita sangat terbatas, tidak sama dengan wilayah lain.
Potensi ini Tananua melihat peluang jika di kelolah secara baik tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Dan jujur saja dari proses kebijakan pemerintah sampai saat ini terkait dengan spesies jenis gurita ini sama sekali belum di perhatikan pemerintah.
" kita bicara di tataran kebijakan masih periakanan secara umum tetapi khusus untuk Spesies jenis gurita ini sama sekali belum di lakukan", kata Bernadus.
Terkait dengan peningkatan Ekonomi kata  Bernadus bahwa gurita adalah salah satu potensi yang sangat menguntungkan, sebab saat sekarang ini harga gurita perkilo sudah Rp.50.000- 70.000  dan untuk gurita sendiri 1 ekor bisa mencapai 3-5 kg.
Tananua lewat Direktur mengucapkan terimah kasih kepada pemerintah yang sudah bermitra dan berkolaborasi mendukung program dan kegiatan yang dilakukan Tananua.
Kegiatan pembuakan penutupan peserta yang terlibat terdiri dari badan Dinas dan SKPD terkait, pemerintah Kecamatan , Anggota DPRD Ende, Pihak kepolisian, TNI, pemerintah desa perbatasan, kelompok Nelayan dan masyarakat di desa maurongga. ( JF & Aldo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H