Maumere, Kompasiana | Sebanyak 25 orang perwakilan Nelayan gurita Ende dan nagekeo mengikuti pelatihan keselamatan laut di maumere yang di selenggarakan oleh Yayasan Tananua flores dan TNI AL Maumere.
Pelatihan tersebut di selenggarakan selama 3 hari yakni sejak Senin (17/1/2022) hingga Rabu (19/1/2022) di Aula Serbaguna Pangkalan TNI Angkatan Laut Maumere dan praktek lapangan di sekitar perairan dermaga tambat Pangkalan TNI AL Maumere.
Ke 25 orang Peserta yang mengikuti pelatihan itu yaitu para nelayan dampingan Tananua Flores mulai dari kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo Sebanyak 5 orang dan Kabupaten Ende sebanyak 20 orang. Dengan rincian Ndori 5 orang, kotodirumali 5 orang, Arubara 5 orang dan maurongga 3 orang dan sisanya adalah staft tananua flores sebanyak 7 orang yang terdiri dari direktur, koordinator program, 1 orang keuangan dan 4 staff lapangan
Bernadus Sambut ketika di konfirmasi terkait dengan kegiatan pelatihan tersebut mengatakan bahwa terkait dengan pendampingan kepada para nelayan khususnya nelayan penangkap gurita hal ini menjadi penting dan  Yayasan Tananua dalam program pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berbasis masyarakat  menjadi sebuah kebutuhan.
" Kami dari yayasan Tananua terkait dengan pelatihan keselamatan di laut ini merupakan sebuah kebutuhan dalam melakukan pemberdayaan kepada para nelayan, dan pengetahuan dan keterampilan harus di berikan kepada nelayan agar mereka bisa dengan aman melaksanakannnya,"kata Bernadus
Lanjut dia " Nelayan gurita harus juga memahami proses dan tata cara keselamatan diri apabila menghadapi bahaya dilaut. Nelayan mampu dan trampil melakukan pertolongan bagi nelayan lain apabila melihat nelayan lain dalam bahaya",katannya.
Dan saat ini  focus  Tananua pada pemberdayaan masyarakat nelayan untuk mendukung pengetahuan dan ketrampilan nelayan sehingga salah satu kegiatannya adalah pelatihan keselamatan dilaut bagi nelayan khususnya nelayan pencari gurita berencana untuk melakukan kegiatan pelatihan keselamatan nelayan bekerja sama dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Maumere.
Output yang dihasilkan adalah pengetahuan dan ketrampilan nelayan bertambah dalam upaya keselamatan di laut. Nelayan sebagai peserta latihan mampu membagi informasi kepada masyarakat dan nelayan lain saat pertemuan kelompok nelayan. Nelayan dapat mempraktekkan cara-cara standar keselamatan dilaut.
nelayan gurita di wilayah dampingannya.
Sementara itu, Kolonel Laut (P) Dwi Yoga Pariyadi, M.Tr.Hanla,MM,CTMP, Danlanal Maumere, beliau mengapresiasi kepada Yayasan Tananua Flores yang telah berinisiatif untuk menjalin kerja sama dengan menggandeng lanal Maumere dalam kegiatan pelatihan keselamatan laut bagi paraTentunya kami akan memberikan pelatihan baik teori maupun praktek sesuai dengan pengetahuan yang kami miliki.
"Materi-materi yang kami berikan  berupa teori pembekalan pelatihan keselamatan dilaut, Sea Survival, Rescue, pembentukan tim persiapan praktek. Sedangkan materi prakteknya adalah Sea Survival: renang tanpa alpung, cara buat alpung sendiri,  Rescue: naik turun Perahu Karet, cara mendekati korban,cara tolong korban, bela diri di air, P3K, Dayung Pk dump boat, Kajul, FMP (Full Mission Profile), Pembuatan rumah ikan/rumpon", ungkap Dwi Yoga.
Selanjutnya Pius Jodho Koordinator bidang kelautan pada Yayasan Tananua Flores Menyampaikan terimakasih kepada Lanal Maumere yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan keselamatan laut bagi para nelayan gurita dibawah dampingan Yayasan Tananua Flores ini.
Pius juga berharap semoga dengan pelatihan ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan baru ketika mereka  mengalami bahaya dilaut, mereka dapat melakukan pertolongan pertama dan untuk mengatasi kecelakaan di laut.( LS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H