Mohon tunggu...
Jhosi Yosi
Jhosi Yosi Mohon Tunggu... Lainnya - freelance writer

Menulis tentang apa saja, major di ekonomi dan pariwisata tapi hobi kuliner, lihat anime, baca manga, dan main games

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

5 Alasan untuk Tetap Tidak Mudik Saat Idul Fitri 2021

27 Maret 2021   20:30 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:35 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: flaticon.com

Tak terasa Bulan Ramdhan di tahun 2021 sudah mau tiba. Ramadhan 2021 merupakan ramadhan kedua yang akan dilaksanakan di tengah situasi COVID-19. 

Di tahun 2020 lalu, bulan ramadhan dan hari raya terasa sangat sepi, banyak masjid yang tidak mengadakan sholat Ied kalaupun ada jumlahnya terbatas. 

Aktivitas mudik dan bersalam-salaman pun juga tidak begitu dilakukan karena sebagian besar kediaman rumah tangga tidak membuka rumah mereka (open house) untuk tamu bahkan kerabat yang berasal dari jauh. 

Setelah setahun berlalu, tentu banyak masyarakat yang merindukan suasana ramadhan dan Idul Fitri di kampung halaman. Namun apakah mudik saat Idul Fitri tahun 2021 ini adalah pilihan yang tepat? Khususnya karena pandemi COVID-19 masih belum bisa di atasi dengan tuntas. 

Jika kamu adalah salah seorang yang sedang bimbang untuk tetap melakukan mudik / tidak di tahun 2021 ini. Yuk baca 5 alasan mengapa kamu harus tetap tidak mudik saat Idul Fitri 2021 ini. 

1. Jumlah hari libur yang sedikit

Berdasarkan SKB Tiga Menteri terkait hari libur nasional dan cuti bersama 2021, diketahui bahwa telah dilakukan pemotongan hari libur saat Idul Fitri yang awalnya 7 (tujuh) hari menjadi 2 (dua) hari. Waktu libur yang cukup pendek ini tentu akan menyulitkan masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh dengan nyaman. 

Nah daripada waktu libur yang cuma sedikit ini dimanfaatkan untuk melakukan perjalanan jauh, lebih baik digunakan untuk menghubungi keluarga dari rumah menggunakan media sosial seperti zoom, google meet, dan whatsapp. Jadi kita tetap bisa bersilahturahmi dengan banyak keluarga, teman, dan kerabat meski  tetap dirumah saja.

2. Biaya untuk melakukan perjalanan jauh yang tinggi

Semenjak COVID-19 aktivitas perjalanan jauh dan dekat mulai dibatasi hingga 75%. Sehingga untuk pergi mudik ke kampung halaman memerlukan biaya yang lebih mahal di bandingkan tahun-tahun sebelum ada pandemi COVID-19. Selain karena biaya transportasi yang cukup mahal, juga terdapat biaya lain-lain seperti rapid test atau PCR test. 

3. Vaksinasi yang belum merata

Seperti yang diketahui sejak awal tahun 2021, sudah mulai dilakukan vaksinasi di Indonesia. Sayangnya program ini masih belum merata diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

Sehingga masyarakat masih dibayang-bayangi bahaya virus COVID-19 saat perjalanan atau saat menerima tamu dari luar kota, khususnya yang berasal dari zona merah.

4. Sulitnya untuk menerapkan protokol kesehatan saat mudik

Semenjak vaksinasi dilakukan terdapat beberapa masyarakat yang lalai untuk menerapkan protokol kesehatan. Kondisi ini dikhawatirkan akan terjadi saat perjalanan mudik berlangsung, khususnya di daerah-daerah pedesaan yang masyarakatnya masih sulit untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.

5. Menimbulkan Berita HOAX. 

Setiap orang yang berasal dari zona merah yang melakukan mudik ke daerah lain akan dinyatakan sebagai ODP (Orang Dalam Pengawasan). Kondisi ini mungkina kan menciptakan hoax bagi masyarakat di tempat tujuan mudik. Padahal belum tentu seorang ODP adalah individu yang terjangkit virus COVID-19. 

Nah itulah 5 alasan kenapa kamu harus menunda melakukan mudik saat Idul Fitri tahun 2021 ini. Yuk sayangi keluarga dan temanmu dengan tetap dirumah saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun