Bhumi Immaculate! sebuah cita-cita akan bumi yang bersih, rapi, tanpa noda
Ditulis Oleh : Jhosef Nanda Putra - Alam Lejar Bhumi Immaculata || instagram.com/jhosefnanda
Curug Semirang, Ungaran, 22-23 Juni 2024Â Â -- UKM Psikologi Pecinta Alam Universitas Katolik Soegijapranata mengadakan acara "Camping Ceria" yang berlangsung selama dua hari.Â
Acara yang kerap disapa "Campcer" ini bertujuan memberikan tempat dan wahana rekreasi atau healing bagi mahasiswa sekaligus menambah ilmu serta kedekatan dengan alam.Â
Campcer kali ini berlokasi di Curug Semirang, Ungaran, sebuah destinasi yang terkenal dengan keindahan air terjunnya dan suasana alam yang asri.
Hari Pertama: Pembukaan, Meditasi, dan Pelatihan Eco Enzyme Â
Kegiatan dimulai pada pagi hari tanggal 22 Juni 2024 dengan registrasi peserta di kampus Universitas Katolik Soegijapranata (Unika). Sekitar 20 mahasiswa dari berbagai fakultas berkumpul untuk mengikuti acara ini. Setelah registrasi, peserta berangkat menuju Curug Semirang.
Setibanya di lokasi, peserta langsung memasang tenda dan menikmati makan siang bersama. Suasana akrab dan penuh semangat tercipta saat sesi ice breaking dan games yang dipandu oleh panitia. Kegiatan ini dirancang untuk mengakrabkan para peserta dan membangun kebersamaan sejak awal.
Setelah sesi ice breaking, acara dilanjutkan dengan latihan meditasi yang dipandu oleh UKM Hypnomorphosis. UKM yang mendalami hipnoterapi ini mengajak peserta untuk berlatih meditasi dengan teknik yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.
Meditasi dilakukan di area terbuka dengan latar belakang aliran sungai yang menambah suasana tenang dan damai. Menurut Kezi, salah satu instruktur dari Hypnomorphosis, meditasi di alam terbuka memiliki efek relaksasi yang lebih kuat dibandingkan di dalam ruangan.
"Alam memberikan energi positif yang membantu tubuh dan pikiran lebih rileks. Suara alami seperti gemericik air dan kicauan burung sangat membantu dalam mencapai ketenangan batin," ungkap Kezi.
Pada pukul 18.00, kegiatan berlanjut dengan pelatihan membuat eco enzyme (EE) yang dipandu oleh komunitas Rumah Enzyme.Â
Pelatihan ini memberikan wawasan ekologis kepada peserta tentang pengolahan limbah organik menjadi produk inovatif seperti sabun dan karbol. Eco enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik (seperti sisa buah dan sayur) yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan.
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan proses fermentasi limbah organik dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Mereka juga diperkenalkan pada berbagai manfaat eco enzyme, mulai dari pembersih alami hingga pupuk organik.
"Tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga kami mengajak peserta untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan membuat eco enzyme, kita membantu mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang berguna," kata Danang, koordinator Rumah Enzyme.
Para peserta merasa antusias ketika mengikuti sesi ini. Beberapa dari mereka ada yang sudah pernah mendengar eco enzyme, ada pula yang baru pertama kali mendengarnya.
"jujur seru, walau kadang udah pernah lihat ecoenzym, tapi ini bener bener belajar buat dari step pertama itu asik. Aku jadi tergerak untuk membuat eco enzyme", tutur Levi salah satu peserta.
Rumah Enzyme menunjukkan kepada peserta bagaimana membuat eco enzyme merupakan wujud dari kecintaan kepada alam. "Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.", tutur Imelda, salah satu anggota Rumah Enzyme.
Hari Kedua: Trekking Menuju Curug SemirangÂ
Hari kedua diawali dengan makan snack bersama dan persiapan untuk treking. Pada pukul 06.00, peserta mulai melakukan treking menuju Curug Semirang yang masih berada di atas area camp.Â
Treking ini tidak hanya sebagai kegiatan fisik tetapi juga sebagai sarana untuk lebih mengenal flora dan fauna lokal. Para peserta tampak antusias menikmati perjalanan di kawasan tersebut.
Sesampainya di Curug Semirang, peserta menikmati keindahan air terjun dan suasana alam yang menenangkan. Mereka juga berkesempatan untuk berfoto dan menikmati momen kebersamaan. Kegiatan di curug ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian acara Camping Ceria.
Setelah treking, acara dilanjutkan dengan sesi refleksi dan penutupan. Dalam sesi refleksi, peserta berbagi pengalaman dan kesan mereka selama mengikuti Camping Ceria. Banyak peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan mereka kesempatan untuk melepaskan penat dari rutinitas kuliah.
"Campcernya seru banget. Terimakasih sudah mengisi hari sabtu dan minggu saya." kata Kevin, salah satu peserta. Lalu Jesua, mahasiswi psikologi yang mengikuti Campcer ini mengatakan,"Gamesnya asik, karena banyak orangnya juga. Aku merasa, wah ini keluarga baru nih. Campcernya asik, bahagia banget sih!".
Edukasi Lingkungan dan Keberlanjutan
Kegiatan Camping Ceria ini memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi para peserta. Edukasi lingkungan yang disampaikan dalam bentuk praktik langsung di alam terbuka membuat materi lebih mudah diaktualisasi dan dipahami oleh peserta.Â
Selain itu, adanya kolaborasi dengan berbagai UKM dan komunitas membuat acara ini semakin kaya akan pengetahuan dan pengalaman.
Dengan adanya Campcer, UKM Psikologi Pecinta Alam berharap agar mahasiswa lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan lebih menghargai keindahan alam.Â
Bimo Bagas, Ketua Panitia Campcer 2024, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu lingkungan yang semakin mendesak.
"Kita hidup di era di mana masalah lingkungan semakin kompleks. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mengedukasi dan menginspirasi teman-teman mahasiswa untuk lebih peduli dan mengambil tindakan nyata dalam menjaga lingkungan," tambah Bimo.
PenutupÂ
Camping Ceria 2024 di Curug Semirang, Ungaran, merupakan kegiatan yang berhasil menggabungkan rekreasi, edukasi, dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan berbagai aktivitas seperti meditasi, pelatihan eco enzyme, dan treking, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan tetapi juga pengetahuan berharga tentang pentingnya menjaga alam.
Keberhasilan kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk UKM Hypnomorphosis dan komunitas Rumah Enzyme. Kolaborasi ini membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan kegiatan yang bermanfaat dan berdampak positif bagi banyak orang.
Diharapkan, melalui kegiatan seperti Camping Ceria, mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata dan generasi muda pada umumnya akan semakin sadar akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Kegiatan bernuansa alam seperti ini patut terus dilakukan untuk menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.