Pada pukul 18.00, kegiatan berlanjut dengan pelatihan membuat eco enzyme (EE) yang dipandu oleh komunitas Rumah Enzyme.Â
Pelatihan ini memberikan wawasan ekologis kepada peserta tentang pengolahan limbah organik menjadi produk inovatif seperti sabun dan karbol. Eco enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik (seperti sisa buah dan sayur) yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan.
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan proses fermentasi limbah organik dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Mereka juga diperkenalkan pada berbagai manfaat eco enzyme, mulai dari pembersih alami hingga pupuk organik.
"Tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga kami mengajak peserta untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan membuat eco enzyme, kita membantu mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang berguna," kata Danang, koordinator Rumah Enzyme.
Para peserta merasa antusias ketika mengikuti sesi ini. Beberapa dari mereka ada yang sudah pernah mendengar eco enzyme, ada pula yang baru pertama kali mendengarnya.
"jujur seru, walau kadang udah pernah lihat ecoenzym, tapi ini bener bener belajar buat dari step pertama itu asik. Aku jadi tergerak untuk membuat eco enzyme", tutur Levi salah satu peserta.
Rumah Enzyme menunjukkan kepada peserta bagaimana membuat eco enzyme merupakan wujud dari kecintaan kepada alam. "Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.", tutur Imelda, salah satu anggota Rumah Enzyme.
Hari Kedua: Trekking Menuju Curug SemirangÂ
Hari kedua diawali dengan makan snack bersama dan persiapan untuk treking. Pada pukul 06.00, peserta mulai melakukan treking menuju Curug Semirang yang masih berada di atas area camp.Â
Treking ini tidak hanya sebagai kegiatan fisik tetapi juga sebagai sarana untuk lebih mengenal flora dan fauna lokal. Para peserta tampak antusias menikmati perjalanan di kawasan tersebut.