Mohon tunggu...
Jhosef Nanda
Jhosef Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata - Pegiat Permakultur di Alam Lejar Bhumi Immaculata - Pendidik di Wisma Remaja Bagimu Negeriku

Menulis itu kemerdekaan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apa Pentingnya Prinsip Ekologi dalam Pendidikan Karakter?

21 Juni 2024   09:14 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:10 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Oleh Penulis || Ilustrasi kerjasama dalam tim sebagai penerapan prinsip ekologis dalam pendidikan karakter

Sekolah bisa menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada lingkungan, seperti klub pecinta alam atau kelompok daur ulang. 

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang ekologi, tetapi juga membangun karakter melalui kerja tim dan tanggung jawab.

Beberapa sekolah mungkin sudah menerapkan kegiatan semacam ini, seperti misalnya praktek pembuatan eco enzyme untuk pupuk, sabun dan semacamnya. Ini adalah praktik baik yang harus terus dikembangkan.

3. Proyek Komunitas

Proyek komunitas yang melibatkan siswa dalam upaya pelestarian lingkungan dapat memberikan pengalaman yang baik tentang pentingnya menjaga lingkungan. Misalnya, proyek penanaman pohon di lingkungan sekitar sekolah atau kampanye kebersihan di taman kota. 

Sumber: Oleh Penulis || Ilustrasi komunitas berdampingan dengan alam
Sumber: Oleh Penulis || Ilustrasi komunitas berdampingan dengan alam

Apalagi proyek semacam ini dilakukan pada tingkat sekolah menengah, dimana siswa-siswi sedang memiliki ketertarikan untuk terjun dalam suatu komunitas. Lagipula pendidikan karakter harus dikemas dalam warna yang tidak melulu berkaitan dengan bangku formal-akademis.

Tantangan Kedepan

Tentu saja, mengintegrasikan prinsip ekologi dalam pendidikan karakter bukan tanpa tantangan. Berikut beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dan solusinya:

1. Kurangnya Sumber Daya

Banyak sekolah mungkin kekurangan sumber daya untuk mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan.  Ditambah lagi kesibukan guru akan hal-hal administratif sudah menjadi rahasia umum. Ini menambah hambatan dalam upaya memunculkan inovasi kurikulum yang lebih pro lingkungan. 

Dalam hemat penulis, solusi yang terukur adalah dengan membangun kemitraan dengan organisasi lingkungan atau perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Organisasi/komunitas semacam ini seringkali bersedia menyediakan dukungan dalam bentuk pendanaan atau sumber daya pendidikan.

2. Kurangnya Kesadaran

Tidak semua guru dan orang tua menyadari pentingnya prinsip ekologi dalam pendidikan karakter. Bahkan kajian ini mungkin masih amat jarang dibahas. 

Oleh karena itu, penting untuk mengadakan sosialisasi dini tentang topik ini. Workshop dan seminar dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka.

3. Keraguan Untuk Berubah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun