Mohon tunggu...
Jhosef Nanda
Jhosef Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata - Pegiat Permakultur di Alam Lejar Bhumi Immaculata - Pendidik di Wisma Remaja Bagimu Negeriku

Menulis itu kemerdekaan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spiritualitas dan Ekologi serta Urgensi Keduanya di Dunia Pendidikan

20 Juni 2024   10:04 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:20 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kehidupan modern ini, dunia menghadapi beragam tantangan lingkungan. Bagaikan penyakit tak kasat mata, banyak masalah lingkungan merongrong beragam aspek hidup manusia. Permasalahan tersebut diantaranya perubahan iklim, cuaca ekstrem, bencana alam, persoalan sampah, penyakit dan lain sebagainya. Potret permasalahan ini menunjukkan betapa pentingnya untuk kembali merawat alam.

Di sisi lain, manusia modern tetap memiliki kebutuhan pencarian makna. Kebutuhan ini biasa kita sebut sebagai kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual seringkali tersingkirkan akibat pengejaran akan produktivitas pekerjaan, karir dan sebagainya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini akan berdampak terhadap permasalahan aspek batin manusia. Manusia cenderung mudah cemas, depresi, tidak termotivasi, mudah marah, merasa tidak puas, serakah dan sebagainya. Tentu kondisi batin yang memprihatinkan ini termanifestasi dalam perilaku sehari-hari yang eksploitatif pada alam.

Dalam menyikapi persoalan lingkungan belakangan ini, nampaknya menarik bila menggabungkan perspektif spiritualitas dan Ekologi. Barangkali perkawinan kedua konsep ini akan melahirkan solusi holistik untuk manusia dan alam. Artikel berikut berupaya mengulas spiritualitas dan ekologi serta urgensi keduanya di dunia pendidikan.

Definisi Spiritualitas dan Ekologi

Spiritualitas dalam bentuk sederhananya adalah spirit/spiritual berasal dari bahasa latin spiritus yang memiliki arti nafas kehidupan. Dalam istilah lain, spiritualitas terkait dengan energi non material di alam batin. Ini  dapat diartikan juga sebagai pengalaman subjektif non material mengenai keadaan batin manusia yang mendalam.

Dalam praktik keilmuan dan budaya populer, spiritualitas mungkin sering dikaitkan atau bahkan disamakan dengan religiusitas. Keduanya tidaklah sama. Religiusitas berhubungan dengan praktik kesadaran adanya Sang Khalik dalam kerangka agama. Sedangkan spiritualitas dapat terwujud diluar kerangka agama. Karenanya, spiritualitas sebenarnya konsep yang lebih kompleks dari religiusitas.

Spiritualitas sebagai sebuah pencarian makna, tujuan dan hubungan dengan Sang Khalik (sesuatu yang lebih besar), melibatkan koneksi kompleks antara diri sendiri, orang lain, alam dan Entitas Transenden. Pada titik inilah dapat dipahami hubungan antara spiritualitas dan ekologi.

Sementara ekologi dalam arti sederhana, merupakan sebuah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan organisme dengan lingkungannya. Didalamnya terdapat kajian interaksi manusia dengan alam.

Keterkaitan Spiritualitas dan Ekologi

Hubungan antara spiritualitas dan ekologi muncul dari kenyataan bahwa manusia merupakan bagian dari alam. Ia lahir di alam, hidup dari sumberdaya alam bahkan terbentuk dari unsur alam serta terurai di alam dan oleh karena proses alam. Manusia tak terpisahkan dari alam, bukan merupakan entitas yang terpisah yang bisa mengeksploitasi alam sesuka hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun