saya bisa mengatakan kalau acara telivisi sudah mulai kehilangan peminatnya, sebagian orang lebih sering menggunakan media lain seperti youtube untuk menonton video yang mereka suka kapan pun dan dimanapun tanpa harus terikat dengan jam tayang dan iklan yang kadang membuat jenuh.Â
Berubahnya pola tontonan masyarakat dari TV ke media lain juga dipengaruhi oleh acara TV itu sendiri yang saat ini kurang menarik dan bahkan cenderung merusak seperti sinetron yang kurang mendidik, sinetron yang lebay, acara umbar aib sesama, acara saling ejek dan hina, dan lainnya.
KPI selaku lembaga independen yang diawasi oleg DPR yang memiliki tugas dan wewenang untuk menetapkan standar penyiaran dan memastikan masyarakat menerima informasi yang layak dan benar.
Akan tetapi melihat acara-acara tv saat ini seolah KPI itu tidak ada sehingga tv menampilkan acara sesukanya dan tidak memperhatikan asas kelayakan.Â
Melihat kondisi acara tv saat ini sudah sewajarnya kalau masyarakat beralih ke media lain seperti youtube untuk menonton video yang sesuai mereka inginkan terlepas baik atau buruk.Â
meskipun sudah banyak yang beralih ke media lain, tidak menutup kenyataan bahwa tv masih menjadi media yang memiliki jangkauan paling luas dan murah yang bisa dinikmati hingga pelosok-pelosok negeri yang bahkan belum mendapatkan akses internet.
Sehingga tv masih memiliki penngaruh besar terhadap arus informasi yang diterima masyarakat, maka dari itu peran KPI sangat diperlukan untuk memastikan kualitas acara tv dan bermanfaat bagi orang banyak.
jika saya ditanya hal apa yang harus dibenahi KPI dalam memperbaiki kualitas acara tv maka saya akan menjawab sebagai berikut :
1. Standarisasi kategori umur tontonan
Saat ini saya sering melihat acara tv seperti sinetron menggunakan kategori ( SU ) semua umur, padahal adegan-adegan yang ada disinetron itu mayoritas merupakan adegan dewasa seperti pacaran, bullying, hingga kekerasan.Â
Seharusnya tontonan sepert ini tidak menggunakan kategori ( SU ), melainkan (+17) atau (D). anak-anak yang memiliki tingkat adaptif tinggi cenderung akan menirukan apa yang sering mereka lihat dalam adegan sinetron tanpa mengetahui kalau itu baik atau buruk, berbeda jika yang nonton adalah kategori 17 tahun keatas yang sudah memiliki dasar pertimbangan untuk membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang benar mana yang salah.Â
2. Standarisasi materi tontonan
Jika kita sudah melakukan pengawasan terhadap standar umur, maka selanjutnya adalah menentukan standar materi yang boleh dan tidak boleh ditayangkan dalam acara tv seperti penggunaan kata-kata umpatan, kata-kata yang mengarah kepada SARA, hingga kepantasan materi yang dibawakan.
3. Standarisasi jam tayang
Ini penting untung menghindari acara tv ditonton oleh yang tidak sesuai umurnya. misalnya acara kategori anak atau semua umur boleh ditayangkan mulai jam 06.00 pagi hingga jam 08.00 malam, kemudian acara ketegori 17 tahun atau dewasa hanya boleh tayang mulai jam 09.00 malam hingga jam 05.00 subuh.
KPI sejatinya adalah filter yang berfungsi menyaring infomasi sebelum disebarluaskan, filter ini harus betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik agar informasi yang diterima masyarakat sudah terfilter melalui beberapa asas pertimbangan.Â
Sebelum KPI terjun ke media lain KPI harus memastikan bahwa filter itu benar-benar berfungsi dengan baik, jangan sampai acara tv belum beres media lain juga serupa sehingga terkesan KPI tidak bekerja dengan baik dan tebang pilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H