Wacana pemindahan Ibu kota negara sebetulnya sudah ada sejak zaman orde lama yaitu pada tanggal 17 Agustus 1947 Soekarno menyatakan kalau palangkaraya menjadi  model ibu kota negara yang baru, bahkan saat itu pembangunan sudah dilaksanakan,tetapi saat Indonesia dilanda krisis ekonomi pertama tahun 1960an membuat pembangunan itu terhenti hingga Soekarno lengser dari jabatan presiden tahun 1965.Â
memasuki masa pemerintahan orde baru, pemerintah Indonesia  kembali mewacanakan pemindahan ibu kota negara ke wilayah jonggol jawa barat, namun tak pernah terealisasi hingga Soeharto lengser kemudian wacana pemindahan ibu kota ini senyap tak pernah terdengar lagi hingga presiden megawati. lalu saat tampuk pemerintahan dipegang presiden SBY, wacana pemindahan ibu kota ini kembali terdengar dan serius ditindak lanjuti setelah melihat jakarta dalam kondisi sering banjir, macet, dan semrawut dengan 3 skenario :
1. Mempertahankan jakarta sebagai ibukota, pusat pemerintahan, sekaligus pusat ekonomi dan perdagangan.Â
skenario ini menuntut pembenahan total atas segala permasalahan klasik jakarta yaitu banjir, macet, permukiman, dan tata ruang wilayah. ini masuk akal sebab ibu kota negara merupakan cerminan negara itu sendiri, apabila ibu kota buruk maka negara luar akan memandang buruk pula terhadap indonesia.
2. Membangun Ibukota yang benar-benar baru di wilayah yang baru.
3. Ibu kota tetap di jakarta, tetapi pusat pemerintahan dipindahkan ke wilayah lain.
sekali lagi pemindahan ibu kota negara tetap menjadi wacana hingga berakhirnya masa pemerintahan SBY selama 10 tahun. kemudian setelah jokowi menjabat jadi presiden wacana pemindahan ibu kota ini kembali berhembus bahkan lebih serius dan menurut pandangan saya mungkin inilah saatnya wacana sekian puluh tahun menjadi kenyataan.
pemerintah indonesia melalui Bappenas memberikan 3 opsi yang mungkin menjadi pilihan yaitu :
1. Ibu Kota tetap jakarta namun wilayah sekitar monas akan dijadikan wilayah perkantoran pemerintahan.
2. ibu kota tetap jakarta tetapi pusat pemerintahnnya dipindahkan keluar jakarta dengan radius sekitar 50-70km.
3. memindahkan ibu kota keluar pulau jawa khususnya wilayah timur.
saat dilakasanakn rapat terbatas, jokowi memutuskan untuk mengambil opsi terakhir yaitu memindahkan ibu kota keluar pulau jawa dengan beberapa pilihan wilayah seperti kalimantan selatan, kalimantan timur, kalimantan tengah, dan sulawesi. dari keempat wilayah tersebut saya cukup yakin bahwa jokowi akan memilih kalimantan tengah /palangkaraya sebagai calon ibukota yang baru dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut :
1. Palangkaraya memiliki wilayah yang cukup luas dan masih belum terlalu padat.
2. Palangkaraya merupakan salah satu wilayah pemenangan jokowi.
3. Palangkaraya aman dari bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan banjir.
4. Kehidupan masyarakatnya yang memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan SARA.
jika kita melihat sekilas secara geografis letak kalimantan tengah berada di tengah-tengah wilayah Indonesia sehingga diharapkan mampu memberikan keseimbangan pembangunan antara indonesia bagian barat dan indonesia bagian timur, dan kalau pemindahan ibu kota betul-betul terealisasi maka ini salah satu gebrakan yang akan menjadi sejarah besar indonesia.