Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konspirasi Pelemahan Rupiah

10 Oktober 2018   08:45 Diperbarui: 10 Oktober 2018   08:52 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bursa pagi ini dibuka dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar US menjadi Rp 15.230/USD, pelemahan rupiah ini berimbas pada naiknya harga barang-barang impor di pasaran seperti peralatan elektronik, fashion, hingga kebutuhan pokok yang mana masih mengandalkan impor. selain mempengaruhi harga barang-barang impor, pelemahan rupiah ini membuat hutang indonesia menjadi naik jika di konversi kedalam rupiah, sebagai gambaran sederhana berikut ini:

> hutang indonesia sebesar $358.000.000.000 atau Rp 5.191.000.000.000.000 dengan kurs saat itu Rp 14.500/USD

kemudian saat rupiah mengalami depresiasi 5% sebesar Rp 730  menjadi Rp 15.230/USD, maka hutang indonesia menjadi seperti ini :

>hutang indonesia sebesar $358.000.000.000 atau Rp 5.452.340.000.000.000 dengan kurs saat itu Rp 15.230/USD

kenaikan hutang indonesia dalam rupiah sebesar Rp 261.340.000.000.000

info dari kementrian keuangan bahwa utang jatuh tempo pemerintah 2018 ini kurang lebih 10% dari total hutang ( saat itu kurs masih 14.500) atau kurang lebih sebesar Rp 500 triliun, kita anggap bahwa indonesia telah membayar hutang sebesar Rp 500triliun, tetapi dengan pelemehan rupiah saat ini menyebabkan kenaikan sebesar kurang lebih 5% itu artinya indonesia hanya membayar 5% dari total hutangnya. seandainya rupiah melemah kembali dan mencapai minimal di angka Rp 15.950/USD (depresiasi 10%) maka ini sama saja dengan jalan di tempat ( byr 10%-naik 10%= 0).

coba kita berfikir sejenak, siapa yang menentukan nilai tukar ini? tentu yang paling mungkin adalah pemilik mata uang internasional (USD). lantas bisakah rupiah kembali menguat minimal menjadi Rp 14.500/USD? jika dijawab dengan angka persen maka kemungkinan itu mungkin hanya sekitar 5%, saya bukannya pesimis tetapi lebih kepada analisa terhadap kemampuan sang pemilik dollar dan intervensi mereka.

mungkin kalian banyak melihat berita bahwa para taipan indonesia melakukan aksi simpatik dengan menukarkan sekian juta dollar simpanan mereka dengan rupiah dengan harapan bisa memacu rupiah untuk bergerak naik. apakah itu bisa? jawabannya adalah tidak, mungkin hari itu rupiah bisa menguat sekian poin tapi besok harinya rupiah kembali melemah dengan poin lebih besar, jika saya punya kuasa sebagai pemilik mata uang dollar saya akan memberi angin surga saat para taipan menukarkan dollar mereka menjadi rupiah agar mereka berfikir bahwa langkah yang mereka ambil adalah benar bisa memacu rupiah dan membuat mereka menukarkan lebih banyak dollar mereka sehingga pada akhirnya orang kaya indonesia tidak memiliki kekayaan di luar negri (uang).

yang perlu kita pikirkan saat ini adalah bukan cara memacu nilai tukar rupiah yang hampir mustahil melainkan fokus agar pelemahan rupiah tidak menyebabkan inflasi yang tinggi terhadap barang-barang khususnya yang menyangkut kebutuhan pokok, adapun caranya adalah sebagai berikut:

1. indonesia harus mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pokok tidak boleh impor ( beras, gula, bbm, daging,dll).

 indonesia memiliki alam yang subur dan keterampilan sdm yang mumpuni dalam bidang ini, tetapi tanpa dukungan penuh pemerintah maka semua itu sia-sia, apa gunanya lahan pertanian jutaan hektar tetapi harga pupuk dan lainnya tinggi, ini membuat petani seperti berjudi yang hasilnya tidak tentu untung ruginya, jika sudah seperti ini maka tidak heran jutaan hektar itu berubah jadi perumahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun