Mohon tunggu...
Kristian Suryo
Kristian Suryo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Atmajaya Yogyakarta

Mahasiswa dan Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Film

Tujuan Besar di Balik Film Animasi

24 November 2020   16:35 Diperbarui: 24 November 2020   16:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upin & Ipin/wallpaperaccess.com

Diplomasi publik dapat digunakan menjadi salah satu alat untuk pengukuhan identitas diri dari suatu negara yang dikenal sebagai nation branding. Diplomasi publik digunakan untuk mengukur, membangun dan mengatur reputasi dari suatu negara dengan menempatkan nilai simbol dari suatu produk yang memperkuat karakteristik khas dari negara tersebut. Diplomasi publik akan mempengaruhi pola dari brand strategy, public diplomacy, cultural relations, investment and export promotion, tourism and economic development dari negara tersebut.

Diplomasi publik digunakan untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui understanding, informing, and influencing foreign audiences dan didefinisikan sebagai upaya diplomasi yang dilakukan oleh elemen-elemen non-government secara tidak resmi. Diplomacy ini juga untuk melancarkan persetujuan yang dilaksanakan dengan cara mendorong para diplomat untuk memanfaatkan informasi penting yang diperoleh pelaku-pelaku second track diplomacy.

Salah satu cara diplomasi ini adalah melalui dunia industri perfilman. Film dapat memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia, artinya film dapat mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan pesan yang ada di dalamnya. Salah satu fungsi media adalah sebagai sarana transmisi budaya bagi masyarakat dan individu. 

Media film memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan nilai-nilai budaya melalui konten tertanam untuk penonton. Film merupakan media yang dapat menggambarkan budaya dan nilai-nilai bangsa serta sebagai cara untuk membangun identitas nasional.

Film juga bisa menjadi bahasa politik, media propaganda dan alat kampanye politik. Apabila film tersebut sudah mencapai hubungan antarnegara, maka film dapat menjadi alat yang dapat meruntuhkan ideologi kedua belah pihak. Sedangkan pada masyarakat di area internasional, film bisa menjadi alat pengenal bagi masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Melalui sinematografi, audio visual film dapat mengkonstruksi pemikiran.

Salah satunya contoh film yang dijadikan sebagai alat diplomasi adalah film animasi atau film kartun. contoh negara yang sukses memasukkan kebudayaan dan cirinya tersendiri adalah negara Jepang. Negara jepang menyesuaikan film kartun tersebut dengan style mereka sendiri yang dinamakan anime. Film anime ini mampu menyedot perhatian dari dunia, sehingga masyarakat kalau melihat anime pasti akan langsung teringat akan Jepang.

Keberhasilan Jepang menggunakan film kartun sebagai alat diplomasi, banyak dicontoh oleh negara lain, salah satunya adalah negara Malaysia. Penggambaran karakteristik Malaysia dalam animasi juga merupakan bagian dari tujuan National Creative Industry Policy (DIKN) yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Multimedia Malaysia. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa industri kreatif tetap dinamis dan kompetitif dalam rangka memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kebudayaan nasional.

Animasi dipandang sebagai bagian dari industri kreatif multimedia yang mempunyai masa depan yang bagus bagi Malaysia sehingga pemerintahan Malaysia gencar dalam pengupayaan pembuatan film dan iklan berbasis animasi dengan meningkatan jumlah seri animasi dan film yang akan diproduksi di masa depan. 

Animasi buatan Malaysia telah merangsang pertumbuhan dan memberikan panduan platform untuk menghasilkan animasi masa depan dengan identitas Malaysia dalam pikiran dan juga berkontribusi terhadap pemahaman budaya Malaysia yang mirip dengan pengaruh anime dalam memahami Jepang.

Film animasi buatan Malaysia yang diproduksi oleh salah satu perusahaan industri film animasi malaysia yaitu Upin & Ipin. Film ini hadir pada saat di mana tayangan mengikuti dua arus sekaligus, yaitu arus politik regional Malaysia dan arus animasi Asia. Dengan kelahiran Wawasan Malaysia 2020 dan konsep Truly Asia, pemerintah mengampanyekan keragaman masyarakat Malaysia baik di dalam maupun luar negeri. Truly Asia dikampanyekan mulai 1999, sedangkan geliat animasi Malaysia mulai marak pada 1995. Dengan demikian, Upin & Ipin diuntungkan sekaligus menguntungkan pemerintah.

Upin & Ipin/wallpaperaccess.com
Upin & Ipin/wallpaperaccess.com

Diuntungkan karena masyarakat luar Malaysia akan mudah melihat apa Truly Asia melalui Upin & Ipin. Menguntungkan pemerintah karena promosi Truly Asia dapat melalui Upin & Ipin.  Upin & Ipin telah menjadi salah satu langkah baru negara Malaysia untuk mempromosikan kebudayaannya terhadap Indonesia ,hal ini terbukti dengan tingginya angka TVR (TV Rating) untuk tayangan animasi ini dibandingkan dengan tayangan lainnya di saluran televisi yang ada di Indonesia.

Film animasi Upin & Ipin telah ditayangkan di Televisi Indonesia sejak September 2008 hingga sekarang, dan ditayangkan secara berulang-ulang setiap hari, terlebih lagi dengan kepopuleran Upin & Ipin ini membuat maraknya produksi dan penjualan marchendise Upin & Ipin di Indonesia. Sejak animasi Upin & Ipin terkenal di Indonesia, produk-produk sampingannya seperti kaos, balon, boneka, topi, piring, gelas, tas dan lain sebagainya banyak dipasarkan dan mudah ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia.

Film kartun Upin & Ipin dapat dikatakan menjadi alat propaganda kebudayaan Malaysia. Film animasi itu mengemban visi dan misi untuk menularkan paham dan pemikiran ras Melayu ke pelosok nusantara. Film ini merupakan bentuk Diplomasi Publik Malaysia Terhadap Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun