Dahulu pemandangan alam yang begitu indah dan menyejukkan sepanjang aliran sungai sampai ke pasar muara tebo. Dan air sungai batang hari nya dahulu masih sangat jernih, tidak seperti sekarang ini, keruh dan berlumpur akibat penambangan liar.
Sesekali di perjalanan terkadang kita berpapasan dengan kapal tongkang milik toke getah, yang datang ke setiap desa- desa sepanjang sungai batang hari untuk membeli getah atau karet masyarakat.
Kini semua nya hanyalah sejarah atau kisah yang hanya bisa kita ceritakan kepada anak dan cucu kita. Transportasi itu kini tidak pernah di gunakan lagi, dengan kemajuan teknologi sekarang semua nya sudah serba cepat, mau ke muara tebo butuh beberapa menit saja sudah sampai,
Mau ke jambi hanya beberapa jam saja sudah sampai.
Namun yang nama nya sejarah jangan sampai hilang.
Melalui artikel ini saya berharap suatu saat nanti anak cucu kita menemukan cerita ini, Mereka bisa tahu kalau dahulu sungai batang hari itu seperti apa, dan kita tidak tahu kedepannya apakah sungai batang hari itu masih layak disebut sebagai kebanggan rakyat Jambi.
Doc: 1988
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H