Para calon kepala daerah sebenarnya bisa membuat terobosan baru dengan melaksanakan sosialisasi visi dan misi lewat media virtual atau media sosial.Â
Media sosial bahkan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan bertemu fisik secara langsung. Media sosial juga mengurangi potensi politik uang sehingga masing-masing konstituen bisa dengan leluasa memilih sesuai dengan prinsip Pemilu itu sendiri, yaitu jujur, adil, langsung, umum dan bebas.
Bagi penyelenggara baik pemerintah maupun Bawaslu dan KPU itu sendiri, perlu dibuat aturan dan sanksi tegas bagi pasangan calon yang melanggar protokol kesehatan dan sengaja menghadirkan kerumunan.Â
Bahkan sanksi diskualifikasi adalah hal yang wajar karena kesehatan adalah yang paling utama dibandingkan dengan kepentingan politik. Kesehatan adalah harga mati sedangkan kepala daerah bukanlah sesuatu yang urgent dimasa pandemi ini.
Bagi masyarakat itu sendiri, mestinya tidak perlu larut dalam euphoria Pilkada karena sebenarnya kita juga bisa mengenal Paslon kepala daerah kita lewat media sosial, televisi atau berbagai kanal lainnya untuk meminimalisir risiko kluster baru.Â
Asal kita mengenal baik siapa calon pasangan yang akan kita pilih, itu sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan diri untuk menentukan pilihan dan juga kita terminimalisir dan penyebaran Covid-19.Â
Kita sehat, Pemilu berjalan dengan lancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H