Sabtu, 18 November 2017, Liga Premier Inggris kembali menyajikan duel seru. Kali ini jutaan pasang mata akan tertuju pada kota London. Ya, duel sarat emosional dan pertaruhan eksistensi Arsenal akan menjamu Tottenham Hotspurs di Emirates Stadium. Duel ke 194 sepanjang sejarah kedua klub ini diprediksi bakalan berjalan seru dan saling menyerang mengingat kedua tim merupakan penyaji sepakbola atraktif. Arsenal yang konsisten dengan ball possession sedangkan Spurs yang identik dengan serangan balik cepat lewat kreator Harry Kane dkk.
Dalam sejarahnya, kedua tim memulai pertandingan kompetitifnya sejak tahun 1896, saat itu Arsenal masih bernama Woolwich Arsenal dengan kemenangan 2-1 bagi Arsenal. Persaingan semakin panas sejak Arsenal pindah kandang ke Highbury, London Utara yang berjarak hanya 4 km dari markas Spurs, White Hart Lane. Ibarat menyulut api, perseteruan semakin sengit untuk menentukan siapa penguasa sebenarnya di London Utara.
Derby ini juga yang melahirkan istilah St. Totteringham's Day di mana saat Arsenal berhasil finish diatas Spurs di klasemen akhir Liga Inggris atau saat Spurs tidak bisa mengejar ketertinggalan poin atas Arsenal lagi dalam musim tersebut. Meski tidak juara Liga, fans Arsenal selalu bersukaria merayakan pencapaian "finish diatas Spurs" setidaknya dalam 19 musim terakhir hingga musim 2015/2016. Musim terakhir (2016/2017), Spurs berhasil finish diatas Arsenal, bahkan sangat jauh melebar, di mana Spurs bertengger di peringkat 2 sedangkan Arsenal harus puas diperingkat 5. Jelas sebuah kekecewaan besar pagi penggemar Arsenal karena apapun kondisinya selama ini, Arsenal selalu berhasil finish diatas Spurs, entah bagaimanapun caranya.
Rivalitas keduanya memang terasa sangat panas karena harus menunjukkan eksistensi kepada publik, siapa yang layak untuk menguasai London Utara. Arsenal memenangkannya hingga saat ini dengan catatan 80 kemenangan, 51 hasil seri selebihnya 62 kemenangan milik Spurs. Meski catatan tersebut mentereng bagi Arsenal, bukan berarti saat ini Arsenal bisa jumawa karena dalam 3 tahun terakhir, Arsenal seakan kesulitan bila bersua dengan Spurs mengingat dominasi Spurs semakin kentara berkat kehadiran Harry Kane bersama rekan-rekannya yang mampu menampilkan permainan ciamik. Dari 6 pertandingan terakhir, Spurs sukses menang 2 kali, 1 kalah dan sisanya berakhir seri bagi kedua tim.
Pekan ke-12 Liga Inggris yang dibuka dengan pertandingan Derby London Utara ini menghadirkan sejumlah catatan menarik yang patut disimak. Tuan rumah Arsenal untuk sementara masih berkutat di peringkat 6 klasemen sementara dengan perolehan 19 poin, hasil dari 6 kemenangan, 1 seri dan 4 kekalahan. Kekalahan 3-1 dari Manchester City harus segera dilupakan oleh anak asuh Arsene Wenger agar bisa bangkit menghadapi Hary Kane dkk.
Arsenal berbagi produktivitas bersama Spurs dengan sama-sama mencetak 20 gol sejauh ini. Tetapi lini belakang Arsenal sangat mengkhawatirkan karena sudah kebobolan sebanyak 16 kali, jauh berbeda jika dibandingkan dengan Spurs yang baru kebobolan sebanyak 7 kali, paling sedikit kebobolan kedua setelah Manchester United yang baru kebobolan 5 gol.
Masalah lini belakang menjadi perhatian ekstra bagi Arsene Wenger. Skema 3 bek tak selalu menjadi jalan mulus bagi Arsenal. Arsenal bahkan selalu kelabakan jika berhadapan dengan tim yang mengandalkan counter attack macam Liverpool, Manchester City serta Stoke City. Cederanya Skodran Mustafi sepertinya mengurangi pilihan bagi Arsene Wenger untuk menentukan siapa yang paling tepat untuk mengisi pos pertahanan.Â
Praktis, Wenger hanya disuguhkan dengan Per Mertesacker sebagai bek murni, beserta Laurent Koscielny yang masih diragukan untuk tampil setelah membela Prancis di laga persahabatan melawan Jerman beberapa hari yang lalu. Pun demikian dengan Rob Holding yang masih diragukan penampilannya karena masih minim pengalaman meski Wenger masih punya Mathieu Debuchy yang sudah melakukan comebacknya pada beberapa minggu yang lalu.
Dengan pola 3-4-2-1, Wenger mengandalkan trio Mertesacker, Koscielny serta Monreal di belakang, kemudian Sead Colasinac, Granit Xhaka, Aaron Ramsey, serta Bellerin akan mengisi pos lini tengah dan sayap, Mesut Ozil dan Alexis Sanchez serta Lacazette akan mengisi pos serangan.
Granit Xhaka dan Aaron Ramsey yang tampil regular sejak awal musim menjadi kepercayaan utama Wenger. Xhaka yang tampil penuh sejak awal musim telah menyumbang 3 assist bagi Arsenal memiliki peran yang sangat vital bagi gelandang bertahan Arsenal sejauh ini. Demikian juga Ramsey yang telah mencetak 3 gol dan 3 assist bagi Arsenal dari hasil 10 pertandingan sejauh ini diharapkan akan menjadi penentu keseimbangan lini tengah Arsenal baik untuk menyerang maupun bertahan tanpa mengabaikan peranan Sead Colasinac yang telah menyumbang 1 gol dan 3 assist. Wenger sebenarnya masih punya banyak pilihan seperti Jack Wilshere yang tampil luar biasa di Liga Eropa, Francis Coquelin, El Neny serta Theo Wallcott yang serba bisa dalam membantu serangan.
Di lini depan, Arsenal masih berharap banyak kepada Alexander Lacazette yang sudah mencetak 6 gol sejauh ini. Pun demikian dengan Alexis Sanchez serta Mesut Ozil yang masih belum menemukan sentuhan terbaiknya hingga pekan ke-11 musim ini, diharapkan keduanya bisa berperan lebih banyak. Kedua pemain ini total hanya menyumbang 2 gol saja hingga saat ini.Â
Olivier Giroud dipastikan tidak akan bisa bermain karena cedera saat membela Prancis saat melawan Jerman pada laga persahabatan yang lalu sehingga praktis pilihan lini depan bagi Wenger semakin sedikit. Kembalinya Alexander Iwobi yang tampil luar biasa saat menghadapi Argentina di laga persahabatan antar negara serta Danny Welbeck diharapkan membawa angin segar bagi lini depan Arsenal agar semakin moncer mencetak gol.
Tottenham Hotspurs diprediksi akan datang dengan tegak kepala ke Emirates Stadium. Modal 5 kemenangan dari 6 pertandingan terakhir membuat Arsenal patut menjadi bulan-bulanan berikutnya Harry Kane yang sedang sibuk mencari mangsa. Sejauh ini, Harry Kane merupakan Top Skor Liga Inggris, berbagi perolehan 8 gol bersama Sergio Kun Aguero, strikernya Manchester City. Produktivitas seorang Kane memang tak perlu diragukan lagi, dalam 2 musim terakhir, Harry Kane sukses menyabet gelar top skor Liga Inggris yang sekaligus mengangkat pamor Spurs untuk berhasil finish diatas Arsenal dalam 20 tahun terakhir untuk pertama kalinya.
Dari 8 gol yang dicetak Kane sejauh ini, 6 gol dicetak olehnya lewat partai tandang dari 4 pertandingan, artinya Kane mencetak 1,5 gol setiap pertandingan tandang musim ini di Liga Inggris. Perlu diketahui juga, dari 6 pertandingan yang dilalui Kane melawan Arsenal, Kane sukses mencetak 6 gol. Catatan Kane hanya terpaut 2 gol dari Adebayor yang merupakan top skor sepanjang masa Derby London Utara dengan torehan 2 gol, atau terpaut 1 gol dari Robert Pires yang mencetak 7 gol.
Lini kreator Spurs juga tak ketinggalan memberikan kontribusi maksimal. Duet Trippier dan Ben Davies di lini sayap serang Spurs terbukti ampuh sejauh ini. Trippier telah menyumbang 4 asssist sekaligus penyumbang assist terbanyak di Spurs, dan Davies juga menyumbangkan 2 gol dan 2 assist. Posisi lini sentral akan dihuni oleh Christian Erricsen yang telah mencetak 3 gol dan 2Â assist, Delle Alli yang mencetak 3 gol dan 1 assist serta Mousa Dembele sebagai Holding Midfielder yang memiliki akurasi passing 94,4% sejauh ini. Son Heung-Min yang telah mencetak 2 gol dipercaya akan membantu pos serangan Spurs bersama Harry Kane.
Derby panas se-kota London Utara mewajibkan kemenangan bagi kedua tim demi mempersempit jarak yang semakin menganga dengan pemuncak klasemen sementara Manchester City dengan perolehan 31 poin. Jika Spurs berhasil memanen 3 poin, setidaknya akan menjaga jarak jika hasil yang sama diperoleh City, selisih 8 poin. Tetapi jika kalah, maka margin poin akan semakin melebar dengan nilai 11 poin.
Pun demikian dengan tuan rumah Arsenal, demi mempertahankan eksistensi sebagai tim yang masih layak diperhitungkan dalam perburuan gelar Liga Inggris musim ini, kemenangan menjadi santapan wajib bagi pasukan The Gunners ini. Margin 12 poin dengan pemuncak klasemen sudah terlalu jauh untuk ukuran awal musim yang baru menapaki pekan ke-11. Kemenangan juga akan menumbuhkan kepercayaan diri Arsenal karena sejauh ini, Arsenal tidak pernah menang jika berhadapan dengan tim-tim raksasa, seperti Liverpool, Chelsea dan Manchester City. Saatnya pembuktian Wenger bagi Arsenal atau jika tidak, maka spanduk "Wenger Out" akan menghiasi Emirates Stadium dan dunia jagat maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H