Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

FC Barcelona di Tengah Kecamuk Referendum Catalonia

2 Oktober 2017   13:38 Diperbarui: 2 Oktober 2017   16:32 3224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Barcelona vs Las Palmas tanpa dukungan Penonton dan Supporter, 1 Oktober 2017. Sumber : theindependent.co.uk

Ada yang berbeda pada pertandingan Liga Spanyol Jornada ke -- 7 yang mempertemukan FC Barcelona dengan Las Palmas pada hari Minggu, 1 Oktober 2017. Barcelona bermain di kandang kebanggaannya sendiri, Camp Nou tetapi tidak satupun supporter atau penonton yang hadir di bangku stadion. Padahal, Camp Nou adalah salah satu stadion sepakbola dengan kapasitas terbesar di dunia, yakni mencapai 99.354 penonton.

Alhasil, pertandingan berlangsung sunyi senyap. Hanya suara para pemain dan instruksi para pelatih yang terdengar. Saya yang menonton lewat layar televise pun menjadi kurang selera menonton karena sepinya pertandingan. Saya nyaris tertidur saat menonton, terbangun dan hingga akhirnya menyerah kepada mata yang sudah tak mampu lagi menahan rasa kantuk.

Meski demikian, Barcelona tetap bermain dengan performa terbaiknya. Meski tanpa dukungan supporter secara langsung menonton di Camp Nou, Lionel Messi dkk mampu menghajar Las Palmas dengan skor 3-0 lewat gol Sergio Busquets (49'), disusul dua gol Lionel messi (70' dan 77'). Kemenangan ini semakin mengokohkan posisi Barcelona di puncak tangga klasemen sementara La Liga dengan perolehan 21 poin dengan rincian 7 kemenangan tanpa pernah kalah dan seri.

Posisi tersebut dipertegas dengan produktivitas yang tinggi dengan 23 gol memasukkan berbanding 2 gol kemasukan. Barcelona saat ini uggul 5 poin dari peringkat kedua, Sevilla dan ungguh jauh 7 poin dari rival abadi, Real Madrid yang duduk bercokol di posisi 5 klasemen sementara.

Kembali ke sepinya Camp Nou. Sebuah hal yang sangat jarang bagi tim sepakbola bermain tanpa dukungan penggemar dan penonton, terutama untuk tim sekelas Barcelona yang memiliki sejarah dan prestasi yang sangat prestisius di Spanyol, Eropa, dan dunia. Biasanya, sebuah pertandingan bisa jadi tanpa penonton sama sekali adalah karena sanksi yang diberikan oleh otoritas penyelenggara turnamen terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, supporter klub yang bersangkutan, hingga perbuatan yang melanggar regulasi turnamen.

Kecamuk Referendum Catalonia

Polisi berhadapan dengan rakyat di Girona, sesaat setelah polisi menyita kotak suara hasil referendum. sumber : theguardian.com
Polisi berhadapan dengan rakyat di Girona, sesaat setelah polisi menyita kotak suara hasil referendum. sumber : theguardian.com
Negara Spanyol sedang dihadapkan dengan situasi yang sangat dilematis saat ini. Adalah sebuah referendum yang didengungkan dan diinginkan oleh rakyat Spanyol yang tinggal di Catalonia agar memerdekakan diri sendiri dan bebas dari kekuasaan kerajaan Spanyol.

Dalam sejarahnya referendum memang sudah lama diinginkan oleh publik Catalonia. Catalonia merupakan wilayah independen semenanjung Liberia yang terletak di antara Spanyol dan Portugal, berbeda bahasa dan beda kebudayaan. Saat perang Suksesi Spanyol pimpinan Raja Philip IV berakhir dengan kekalahan Valencia pada tahun 1707, di Catalonia pada tahun 1714, dan kepulauan terakhir pada tahun 1715, kemudian menghasilkan kelahiran Spanyol modern.

Raja-raja selanjutnya mencoba memberlakukan bahasa dan undang-undang Spanyol di wilayah tersebut. Namun di Catalonia terus terjadi pemberontakan untuk memisahkan diri dari Spanyol. Puncaknya ketika pada 1938, ketika diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco membantai 3.500 milisi separatis Catalonia. Selama kepemimpinan Franco upaya pemisahan diri Catalonia bisa teredam.

Baru pada saat 1977 ketika demokrasi kembali ke negara tersebut, Catalonia diberi otonomi khusus yang lebih luas. Hal itu semakin membuat kelompok separatis leluasa mengkampanyekan kemerdekaan.

Pada Juli 2010 upaya kemerdekaan semakin bulat ketika Mahkamah Konstitusi di Madrid mengesampingkan sebagian dari undang-undang otonomi tahun 2006, yang menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengakui Catalonia sebagai sebuah negara di Spanyol.

Dari sudut pandang plitik, partai-partai yang dibentuk oleh kekuasaan di Madrid sangat tidak populer di Catalonia yang memiliki penduduk lebih dari 7 juta jiwa. Rakyat Catalonia merupakan pendukung setia partai kanan jauh, Convergence and Union (CiU), pimpinan Presiden Catalonia, Artur Mas.

Dari sudut pandang ekonomi Wilayah Catalonia telah lama menjadi jantung industri Spanyol dan yang pertama untuk kekuatan maritim dan perdagangan barang seperti tekstil, keuangan, layanan dan perusahaan hi-tech.

Catalonia adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid. Dengan memisahkan diri akan menghasilkan produk domestik bruto sebesar US$ 314 miliar menurut perhitungan oleh OECD. Fakta ini akan menjadikan ekonomi Catalonia terbesar ke-34 di dunia dan membuatnya lebih besar dari Portugal atau Hong Kong.

PDB per kapita akan menjadi US$ 35.000 juga akan membuat Catalonia lebih kaya daripada Korea Selatan, Israel atau Italia.

Pada hari yang sama dengan pertandingan Barcelona vs Las Palmas, pemerintah Catalonia mengadakan pemungutan suara secara langsung untuk mengadakan referendum secara terbuka, bebas, dan adil sesuai dengan keinginan hati masing-masing individu rakyat Catalonia.

Meski dinyatakan ilegal oleh pengadilan tinggi Spanyol, tetapi rakyat Catalonia tetap saja berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara untuk menentukan suaranya. Bahkan penyelenggara mengumumkan dan meminta agar para pemilih datang ke tempat pemungutan suara pada pukul 05.00 waktu setempat untuk mempertahankan tempat pemungutan suara dari polisi hingga menunggu pemungutan suara yang dimulai pukul 09.00.

Di dalam surat suara yang diberikan kepada rakyat yang ikut memilih bertuliskan, "Apakah anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?", kemudian dua kotak di bawahnya terdapat tulisan sebagai pilihan : "Ya" atau "Tidak". Pada saat yang sama, pemerintah Spanyol menyita kotak suara yang bisa disita. Memang tidak mudah untuk menyita karena referendum yang digerakkan oleh Catalonia merupakan referendum yang digerakkan oleh semesta rakyat Catalonia, artinya seluruh rakyat Catalonia menginginkan bebas dan berdiri sendiri sebagai sebuah negara yang merdeka. Jika referendum hanya dilakukan oleh sebagian orang dan kelompok tertentu, maka ini jelas arahnya kepada pemberontakan terhadap negara. peristiwa ini mengingatkan kita kepada Timor Leste yang lepas dari Indonesia karena referendum yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia zaman pemerintahan B.J. Habibie.

Berdasarkan laporan The Guardian, pemerintah Catalonia telah mengumumkan hasil referendum pada 2 Oktober 2017 dengan hasil 90% pemilih memilih untuk melepas diri dari kerajaan Spanyol. Dari 2,26 juta peserta pemilih, 2,02 juta warga Catalonia memilih untuk memerdekakan diri sebagai sebuah negara baru. Meski proses referendum diwarnai dengan bentrok fisik dengan aparat keamanan, tetapi aksi tersebut tak mampu menyurutkan keinginan Catalonia untuk memerdekakan diri sendiri.

FC Barcelona dan Referendum Catalonia

Secara geografis, FC Barcelona merupakan klub sepak bola yang berada di wilayah Catalonia, tepatnya di kota Barcelona. Kota Barcelona merupakan ibukota negara otonom Spanyol, Catalonia. Jika Catalonia menjadi negara sendiri, setidaknya FC Barcelona sendiri akan menjadi otoritas negara Catalonia. Demikian juga dengan klub Espanyol dan Girona yang saat ini berkompetisi di La Liga Spanyol.

Dengan demikian, Barcelona terancam akan kehilangan kompetisi setidaknya untuk musim 2017/2018 sebab dalam Undang-Undang (UU) Federasi Sepakbola Spanyol, tim sepakbola dari luar Spanyol yang bisa tampil di Liga Spanyol hanyalah tim yang berasal dari Andorra, dimana Negara Andorra adalah negara yang berbatasan langsung dengan Spanyol (Catalonia) dan Prancis.

Jika demikian, bagaimana masa depan kompetisi Barcelona? Apakah Barcelona akan bisa tetap bisa bermain di Liga Spanyol? Jawabannya masih sangat mungkin, dengan ketentuan jika UU sepakbola Spanyol harus diubah terlebih dahulu dengan menambahkan "tim dari negara Catalonia berhak tampil di kompetisi Liga Spanyol".

Opsi berikutnya yang bisa dihadirkan Barcelona dan paling realistis adalah membuat kompetisi liga sendiri di Cataonia. Namun, kompetisi ini akan kurang menarik perhatian berhubung tidak ada lagi laga "EL-Classico" yang mempertemukan Barcelona dengan Musuh Bebuyutannya, Real Madrid. Praktis, pesaing "terberat" Barcelona hanyalah Espanyol, meskipun tidak layak dikatakan sebagai pesaing, tetapi setidaknya Espanyol mampu menunjukkan eksistensinya dengan selalu finish di peringkat 10 besar Liga Spanyol. Demikian juga dengan Girona yang baru promosi di liga Spanyol musim ini, mungkin bisa penghangat peringkat ketiga di liga Catalonia.

Barcelona akan kehilangan daya saingnya karena mereka secara matematis akan menjadi raja abadi yang tidak akan tersaingi di Liga Spanyol. Tidak mungkin kompetisi hanya diisi oleh 3 tim saja, otomatis kompetisi Catalunia akan melibatkan tim-tim dari Segunda Division atau tim yang berkompetisi di level yang lebih bawah di liga Spanyol yang bermarkas di Catalonia. Barcelona akan menjadi singa di tengah hutan bagi kompetisi sepakbola Catalonia. Demikian juga dengan penentuan tim yang akan berlaga di Liga Champion dan Liga Eropa, Barcelona kemungkinan besar akan sulit untuk bermain karena harus menunggu Koefisien kompetisi Catalonia harus memenuhi syarat koefisien liga yang ditentukan oleh UEFA.

Opsi berikutnya yang bisa dipilih oleh Barcelona adalah berpindah ke liga domestik negara lain. Negara terdekat, Prancis bisa saja membuka pintu bagi Barcelona sebagaimana tim "Les Blues" tersebut mengikutsertakan AS Monaco untuk berkompetisi di Liga Prancis. Demikian juga Liga Premier Inggris yang sangat memungkinkan bagi Barcelona untuk berkompetisi sebagaimana Liga Inggris yang membuka pintu bagi tim asal Wales, Swansea City dan Cardiff City untuk bergabung di English Football League (EFL) yang terdiri dari Liga Premier Inggris, Divisi Championship, League One dan League Two. Pun demikian dengan Italia yang memungkinkan bagi Barcelona untuk bersaing di Liga Italia.

Jika Catalonia benar-benar berpisah dari Spanyol, maka beberapa pemain-pemain kelas dunia ini tidak akan bisa kita lihat bermain di pentas piala dunia 2018 dan Euro 2020 nanti. Pemain macam Pique, Bartra, Sergio Busquets, Cristian Tello, Kiko Casilla, Sergio Roberto, Victor Sanchez, Segio Garcia, Bojan Krick, Cesc Fabregas, hingga Jordi Alba tidak akan telihat lagi di kompetisi antar negara setidaknya hingga 5 tahun kedepan.

 Kehilangan Barcelona dari Liga Spanyol dan juga timnas Spanyol membuat ada sesuatu yang kurang dalam sepakbola Spanyol. Pun begitu dengan Real Madrid yang kemungkinan besar tidak akan memiliki pesaing abadi dan laga El Classico tidak akan bisa disaksikan lagi oleh penggemar sepakbola minimal dua kali setiap musim.

Kemerdekaan adalah sebuah pilihan, pilihan bagi segenap rakyat yang tinggal di suatu daerah untuk menentukan nasib sendiri. Bek andalan Barcelona dan juga Timnas Spanyol, Gerrard Pique juga secara tegas menyatakan untuk mengundurkan diri dari Timnas Spanyol sebagai akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Spanyol terhadap para pemilih saat pemilihan suara terjadi. "Jika manajer Spanyol atau FA Spanyol menganggap saya sebagai masalah, maka tidak memiliki masalah saya akan pergi dan meninggalkan tim." Ungkap Pique sebagaimana dikutip dari The Sun. Sepertinya sangat sulit untuk membendung naluri publik Catalonia untuk melepas diri dari Spanyol karena segala kekuatan digerakkan oleh berbagai elemen, termasuk dari kalangan pemerintah setempat sekalipun demikian juga dengan sepakbola Catalonia yang selama ini  kerap menjadi perbincangan karena aroma dan nuansa perbedaan. Karena Barcelona adalah Catalonia, Catalonia adalah Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun