Prestasinya di dalam negeri yang gencar dan berhasilnya berbagai infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia sebenarnya sudah menjawab lebih dari cukup terhadap sindiran mantan Jenderal yang dipecat pada tahun 1998 ini. Demikian juga tingkat elektabilitas dan akuntabiliitas seorang Jokowi sangat jauh jika dibandingkan dengan seorang Prabowo.
Indonesia juga merupakan negara yang sangat sensitif dan proaktif terhadap bantuan kemanusiaan, tidak hanya di Myanmar saja, misalnya ke Palestina, Pakistan, Chile, Philipina, Haiti, dan lain-lain sehingga merupakan sebuah ungkapan ketidak iklasan dan rasa cemburu kepada pemerintah jika mengatakan bantuan ke Myanmar adalah sebuah bentuk pencitraan seorang Jokowi.
Indonesia sebagai negara yang cinta perdamaian, sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 penggalan alinea keempat " ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial". Jika hanya sekedar sebuah ucapan dan aksi turun di jalanan, rasanya seorang yang "katanya" tokoh besar di republik ini sungguh "naf" jika seorang tokoh besar menjilat ludah sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H