Mohon tunggu...
Zulkarnaini
Zulkarnaini Mohon Tunggu... Petani - Menulis hobi

Wartawan lokal

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pidie Jaya Kasus kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat. wartawan CNN TV Indonesia yakni Ismail M. Adam

26 Januari 2025   09:46 Diperbarui: 26 Januari 2025   09:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pidie Jaya .Kasus kekerasan terhadap jurnalis yang menimpa Ismail M. Adam (Ismed) di Pidie Jaya, Aceh, menjadi perhatian serius publik dan komunitas pers. Insiden ini menunjukkan ancaman nyata terhadap kebebasan pers, yang seharusnya dijaga sebagai pilar utama demokrasi.

Berdasarkan kronologi yang diungkap, Ismed mengalami kekerasan fisik dan intimidasi setelah memberitakan inspeksi Dinas Kesehatan terkait kondisi Polindes. Kekerasan ini melibatkan seorang oknum Keuchik berinisial IS alias BJ, yang bersama seorang bidan berinisial MT diduga merasa tersinggung oleh pemberitaan tersebut. Tindakan tersebut tidak hanya mencederai fisik dan psikologis korban, tetapi juga mengancam prinsip kebebasan pers.

Ketua Komunitas Jurnalis Pijay (KJP), Teuku Saifullah, mengecam keras tindakan ini dan menegaskan bahwa kritik melalui pemberitaan adalah bagian integral dari demokrasi. Wartawan menjalankan tugasnya sebagai pengawal informasi publik, dan kekerasan terhadap mereka merupakan pelanggaran serius yang tak dapat dibenarkan.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers harus dihormati dan dilindungi. Insan pers di Pidie Jaya menyerukan aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini dengan adil dan transparan, memberikan sanksi tegas kepada pelaku, serta menjamin keamanan bagi jurnalis di masa depan.

Tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan diperlukan agar menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa kritik dalam pemberitaan bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk membangun. Keberlanjutan demokrasi di Indonesia sangat bergantung pada kebebasan pers yang bebas dari ancaman dan intimidasi.

Editor zulkarnaini 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun