Mohon tunggu...
Jhon PantaruanS
Jhon PantaruanS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tidak bisa ditebak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN-T Mandiri Edisi Khusus UPR Tahun 2022 Desa Keruing, Pemanfaatan Lahan Desa untuk Apotek Hidup sebagai Alternatif Obat-obatan Tradisional

16 September 2022   11:00 Diperbarui: 16 September 2022   11:25 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Apotek Hidup (Dokpri)

Desa Keruing Kecamatan Cempaga Hulu, pemanfaatan lahan kosong desa salah satunya di lingkungan RT. 02. Lahan kosong yang ada di lingkungan RT.02 Desa Keruing, dimanfaatkan menjadi lahan taman tanaman apotek hidup.  Pemanfaatan apotek hidup sangat banyak sekali antara lain sebagai obat-obatan sehari-hari dan memiliki khasiat untuk mengobati beberapa macam penyakit secara tradisional. 

Dengan menanam tumbuhan di apotek hidup di lahan kosong menjadi daya tarik dan dapat memotivasi masyarakat Desa Keruing. Sebenarnya apotek hidup bukan hanya dapat dilakukan di lahan luas tetapi di lahan terbatas seperti di sekitar lingkungan rumah yang dapat ditanami apotek hidup.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Keruing di bidang buruh sawit. Sebagai lainnya adalah pegawai negeri sipil, pegawai pertambangan dan wirausahawan. Kondisi saat ini, masyarakat di Desa Keruing hanya memahami pemanfaatan tumbuhan obat masih sebatas warisan budaya bangsa. Pengetahuan untuk memanfaatkan tanaman obat merupakan pengetahuan dan pengalaman yang diwariskan secara turun temurun (Oktora et al., 2006; Karamina, Supriyadi, Firman Yasin, Yusi Kamhar, & Kusuman Astuti, 2020).

Pembuatan Apotek Hidup (Dokpri)
Pembuatan Apotek Hidup (Dokpri)

Untuk jenis tanaman apotek hidup yang ditanam di lahan kosong RT.02 di samping kantor Desa Keruing antara lain Jahe, Kunyit, Serai, Kencur, Sirih, Lengkuas. Apotek hidup merupakan obat tradisional karena bersifat alami dan juga memiliki efek samping yang sedikit dibanding dengan obat-obatan modern. Peningkatan Kesehatan masyarakat RT.02 dan RT.01 Desa Keruing terus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar.

Masyarakat biasanya memanfaatkan obat tradisional atau herbal untuk mencegah, menyembuhkan, memulihkan, serta meningkatkan Kesehatan (Harbie, 2015). Menurut Ningsih (2016) beralihnya masyarakat kepada obat tradisional karena harga lebih murah, bahan lebih mudah didapatkan bila ditanam sendiri, dan umumnya satu tanaman memiliki efek farmakologi lebih dari satu sehingga bermanfaat untuk pengobatan penyakit degeneratif dan metabolik.

Apotek hidup dibuat bertujuan untuk memberi pengetahuan mengenai manfaat tanaman obat hidup tradisional sebagai alternatif pengobatan dan Langkah antisipasi dalam menjaga dan merawat Kesehatan secara alami, serta untuk mengurangi pengeluaran perekonomian keluarga terhadap pembelian obat-obatan modern yang cenderung mahal. Selain itu apotek hidup bertujuan sebagai upaya meningkatkan Kesehatan dan meningkatkan UMKM masyarakat melalui apotek hidup.

Apotek Hidup (Dokpri)
Apotek Hidup (Dokpri)

Desa keruing yang berada di kecamatan cempaga hulu, banyak masyarakat yang berumur 25 tahun hingga lansia dan kebanyakan masyarakat bekerja sebagai buruh sawit maka dari itu menjadi penyebab utama dari pemanfaatan apotek hidup. Apotek hidup yang sangat banyak sekali khasiatnya dapat mengobati berbagai macam penyakit secara tradisional dengan hasil akhir dari apotek hidup berupa Jamu dan Minyak Urut. Beberapa tanaman apotek hidup seperti jahe, kunyit, lengkuas, serai, kencur, dan sirih yang dapat menjadi alternatif dari obat modern sebagai peningkat imunitas tubuh. Metode yang digunakan ialah metode sederhana dengan Perencanaan dan praktik secara langsung yang didasari oleh hasil evaluasi awal sebagai landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pemanfaatan lahan. Hasil nyata yang didapatkan dari program kerja apotek hidup ini ialah masyarakat desa keruing, kecamatan cempaga hulu, kabupaten kotawaringin timur, mampu mengetahui manfaat penggunaan tanaman obat alami yang lebih optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun