Dear Kompasioner mania,
di forum saling tukar menukar ide dan fikiran ini,saya sering membaca tentang perdebatan antara kubu a dan b.pihak yang satu dan yang lain.perdebatan yang membuat satu sama lain jadi saling membenci dan tidak jarang mengarah ke saling menghina atau menjatuhkan dengan argumen yang tidak berdasar.
contohnya saja tentang Jokowi atau Prabowo,atau masalah KIH dan KMP.begitu banyak argument dan pendapat yang menunjukan bahwa sisi merekalah yang paling benar dan paling berpihak kepada masyarakat.yang satu teriak ini,dan yang lain teriak itu.semua mengatakan bahwa opini dan pendapat mereka seolah merekalah yang tau keadaan asli masyarakat dan merekalah yang paling layak untuk didengarkan dan pendapat merekalah yang paling layak untuk diacungi jempol.
dear kompasiana,bukannya sok menggurui atau jadi sok bijak diantara yang bijak.bukannya sok jadi orang yang paling bijaksana tapi bukan juga bijaksini.tapi hanya sekedar memberikan satu ruang buat kita berfikir kembali arti dari setiap apa yang kita bicarakan('baca lagi tulisan saya"diam itu").
Kadang kita orang Indonesia sekarang ini terlalu cepat untuk mengucapkan dan terlambat berfikir.padahal seutuhnya dan seyogyanya kita berfikir sejenak dan barulah berucap.di ruangan kompasiana ini kita saling menghujat Jokowi atau Prabowo dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka.yang pihak satu menghujat pihak lain begit pula sebaliknya tanpa rasa bersalah dari hati yang paling dalam.
bukan salah media sosial yang terbuka,bukan juga salah internet yang free access.bukan salah facebook dengan segala rules nya atau juga salah twitter dengan aturannya.juga bukan salah kompas yang membuat forum ini atau salah setiap situs yang kita buka dan nikmati.
Lhoo,jadi salah siopo tho????
Salah kita!!!
Salah kita memilih dan berkomentar dengan cepat.salah kita membuat account facebook dengan segala pengelolaan isi yang 100% tanggungjawab pribadi kita.salah kita menyebarkan informsi yang belum kita gali dulu kebenarannya melalu internet atau data yang ada. kadang kita lebih cepat membagikan info yang kita dapat tanpa fikir panjang untuk menggali info kebenarannya padahal kita dapat info itu mungkin via facebook atau twitter dan ditangan kita pulalah internet untuk melakukan pengecekan kebenaran info itu.
kenapa kita jadi cepat menyebarkan kata-kata yang belum tentu kebenarannya padahal kita punya segala fasilitas(smarphonne,internet walaupun lambat) dan segala macam perangkat yang layak kita gunakan untuk melakukan recek terlebih dahulu sebelum membagikannya ke semua isi dunia sosial yang terwakilkan dengan media yang ada.
Haruskah kita meneruskan kebodohan ini dan kesalahan ini dihadapan anak cucu kita?????
jangan,dan jangan.
mari saudara sekalian kita ubah paradigma itu.mari kita olah dulu sejenak info dan segala informasi ditangan dan hati juga fikiran kita barulah kita bagikan ke dunia ini.tidak salah untuk menahan sebentar tangan kita dan menahan sebentar hasrat kita untuk mengeluarkan informasi yang kita dapat,sekedar untuk mengetahui apakah info itu benar atau hanya sekedar provokasi atau hanya sebagai jembatan mencari tingkah polah yang hanya ingin dikomentari oleh dunia social ini.sebab janganlah kita menjadi orang yang ingin dilihat sebgai orang paling benar dengan bersuara paling kencang.kadang kalau kita bersuara pelan pun,jika memang itu adalah kebenaran akan muncul juga koq.
Kita yang memilih untuk terhormat, dan kita yang memilih untuk jadi bagian dari kehormatan itu.
Kita yang memilih posisi kita dengan segala resikonya.
jika saja kita mau lebih sabar sejenak dan menahan emosi sebentar saja untuk berfikir lebih dna bertindak setelahnya,maka pasti kita akan malu membaca dan melihat tingkah bangsa lain yang belum tau kekayaan sebenarnya dari negara ini,yaitu masyarakatnya.
Kita yang memilih maka kita yang menuai
Salam Indonesia Raya,Indonesia Hebat
Jhoe Manik,si anak rantau dari Samosir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H