Mohon tunggu...
jhoe manik
jhoe manik Mohon Tunggu... -

simple is the best

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mikirnya Cak Lontong dan Mikirnya Kita

14 Oktober 2014   21:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:02 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'jangan dibuat susah,dibuat ringan saja.mikirrrrrr!!" sambil mengarahkan telunjuk ke bagian kening,kalimat itu seolah begitu sederhana saja keluar dan membuat yang melihat dan yang menikmati tontonan itu jadi tertawa atau sangat terhibur.

Cak Lontong,itulah sebutannya di layar kaca.dengan segala 'kecerdasan' atau 'new improvisasi' di dunia humor negeri ini,sebutan dan gaya bicaranya yang memutar balikkan isi kalimat menjadi salah satu hal yang disukai oleh publik.kalimat yang sebetulnya sederhana menjadi sangat aneh dan ribet sekaligus masuk akal buat kita,dan ketika kita tertawa maka akhirnya dia akan mengelurkan jurus pamungkasnya,'mikirrr' itu dengan gaya khasnya.

awalnya saya hanya sebagai penikmat tontonan ini,hanya sebagai penikmat saja.karena disamping minimnya tontonan yang layak untuk dinikmati,juga tidak banyak tontonan di negeri ini yang memberikan pelajaran bagi penontonnya.stasiun telisi yang satu akan sibuk dengan sinetron tak pernah habisnya walau episode pertama tak ada ubahnya dengan dua ratus episode berikutnya karena hanya itu-itu saja.stasiun yang satunya lagi juga tak kalah saing dengan sinetron yang mencoba memasukkan unsur teknologi komputer walau jelas itu sangat aneh dan buatku teknologi yang mereka gunakan sangat kampungan dan mereka menyajikan tontonan yang kampungan.beberap stasiun telisi tak henti-hentinya menyiarkan berita politik dan korupsi yang melelahkan pikiran.tak ayal memang,dengan pola 'mikir'nya Cak Lontong menjadi salah satu acara yang layak ditunggu dengan segala hasil survei yang tidak penting itu tetapi penting buat saya untuk mendengarkan sebagai hiburan yang 'cerdas'.

dari segala keunikan dan keanehan Cak Lontong,maka ada satu gari besar yang selalu saya ingin explore lebih jauh.'mikirr'nya itu membuat saya berfikir bahwa alangkan sangat 'cerdas'nya dia mengungkapkan kata itu di era yang sekarang ini semua orang serba menyalahkan.presiden menyalahkan bawahannya,bawahan presiden menyalahhkan bawahannya lagi sampai ketingkat paling dasar saling menyalahkan.sehingga membuat saya mengambil sebuah keputusan,diatara mereka semua ini siapa yang 'mikir' dan siapa yang tidak 'mikir' ala Cak Lontong????

kita sebaga warga negara kadang disuguhi fakta yang berulang-ulang oleh media sosial atau kaca tentang keadaan negara ini.keadaan disekitar kita yang serba 'hectic' dan sudah semakin selfis dan sudah pada tingkat ketidak pedulian yang tinggi membuat kita menjadi bergantung sama digital.kita malah senakin akrab dengan facebook atau twitter,menyapa 'hi' sana sini via twitter atau facebook tetapi orang disamping kita justru kita cueki sama sekali. mari kita lihat tetangga disamping rumah kita,apakah kita menyapa mereka sekali sehari saja hanya sepatah kata selamat siang atau malam.bagi yang kost,apakah kita mengenal mereka,menyapa mereka?

Mikirnya Cak Lontong yang selalu kita dengarkan semakin sering apakah kita bawa ke dunia kita untuk berfikir?mungkin Cak Lontong mendapatkan kata itu dengan berfikir juga.berfikir yang membuat kita menikmatnya dengan gelak tawa,tetapi mari mulai sekarang kita lihat sebagai tindakan bahwa kita juga 'mikir' sebagai insan yang menikmatinya.

'mikirr' ala Cak Lontong yang saya dengarkna adalah sebuah refleksi dari kenyataan yang tak terungkap lagi sehingga dengan desperate untuk mengungkapkan ketidakmampuat kita mengatakannya lagi maka Cak Lontong mengatakan 'MIKIRRRRR'.

siapakah hendaknya kita 'mikir' untuk diri kita sendiri.orang diet akan 'mikir' untuk menikmati setiap makanan yang dia lahap dan itu membuatnya takut untuk makan apapun. orang ingin turun berat badan akan 'mikir' dalam melakukan olahraga atau makan apapun itu.orang pebisnis akan 'mikir' dalam setiap berbicara kepada orang lain.dan masih banyak lagi yang 'mikir' dan 'mikir' lainnya di negeri ini.

so,dari sekarang kawan pembaca.mari kita mikir,bukan ala Cak Lontong karena kita bukan Cak Lontong.tapi mari kita mikir ala diri kita untuk kebaikan diri kita yang akan berdampak ke lingkungan kita.

salam 'MIKIRRRRRRRR' dari saya untuk diri kita sendiri.

Jhoe Manik,anak samosir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun